- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 205
Keluarga Wilson yang berdiri di dekat pintu langsung emosi saat melihat pemandangan ini, terutama
Calvin yang mendekat dengan cepat.
Sebelumnya Selena masih cukup lembut, tetapi saat ini sepasang mata hampir menembus tubuh
Selena.
“Maisha, kamu sedang apa?” Calvin dengan perlahan membantu Maisha berdiri.
Selena belum sempat bicara, tetapi Calvin langsung berkata dengan keras. “Nona Selena, tidak peduli
apa pendapatmu tentangnya, dia tetap ibumu yang melakan dan membesarkanmu. Selama ini dia
selalu memikirkanmu dengan penuh kekhawatiran dan karena itu dia menderita penyakit jantung.
Kamu terus-terusan menyakiti perasaannya, kamu ingin membuatnya menderita agar hatimu merasa
lega,
bukan?”
“Suamiku, jangan bicara lagi,” ucap Maisha memohon.
Calvin Wilson menepuk punggung tangannya dan ekspresinya sangat serius, “Nona Selena, percaya
atau tidak, saya sangat kasihan padamu dan sungguh ingin merawatmu seperti anak perempuan agar
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtistriku dapat memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu. Namun, sekarang saya agak mengerti
mengapa Harvey bercerai denganmu pada waktu itu!”
Selena bangkit dan merasa perutnya agak lebih baik setelah ditendang oleh kedua orang ini, dia begitu
marah sehingga tidak bisa
mengucapkan sepatah kata pun.
Nyeri perut menyebar ke seluruh tubuh, membuatnya merasa sangat sakit hingga dia mengerutkan
keningnya dengan kuat. Dengan segenap tenaga yang dimilikinya, dia mengucapkan satu kalimat dari
celah giginya, “Mengapa?”
“Karena kamu wanita seperti ini, sama sekali nggak pantas ada orang yang baik padamu! Lihatlah
dirimu, kamu adalah anak yang lahir setelah ibumu bertaruh nyawa. Kamu tidak berbakti dan bahkan
berbuat seperti ini terhadapnya! Kamu juga nggak takut menerima karma
dari Tuhan!”
Calvin melemparkan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar ini kepadanya, memberikan pukulan ganda
pada tubuh dan pikiran Selena.
Selena menelan darah dan menatap Calvin dengan emosi, “Sudah cukup kamu bicaranya? Kalau
sudah, enyahlah.”
Dia yang sekarang tidak ingin mengucapkan sepatah kata pun.
Berbicara dengan orang seperti ini sama saja buang-buang waktu.
Di dunia penuh fitnah, orang yang benar selalu disalahkan.
Selena sedang sakit kronis dan hanya ingin istirahat dengan tenang. Dia tidak ingin bertengkar.
Kelihatannya anggota Keluarga Wilson telah bertindak keterlaluan, terutama Agatha yang akhirnya
menemukan kesempatan setelah beberapa hari merasa tertekan.
Di sini tidak ada Harvey maupun Keluarga Bennett. Hanya ada Selena seorang diri.
Agatha melepaskan seluruh emosinya pada Selena. Dia mendorong Selena dengan keras hingga
Selena terjatuh.
“Selena, kamu sendiri yang bilang kalau dirimu tidak murahan! Padahal Harvey sudah menceraikanmu,
tetapi kamu masih mengganggunya!”
Selena merasa sangat sakit hingga tubuhnya berkeringat dingin. Dia menggigit bibirnya dengan keras.
Kondisinya begitu lemah hingga dia tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun.
Maisha sadar bahwa kondisi Selena tidak baik, dia segera membungkukkan badannya untuk
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmembantu Selena berdiri.
“Selena, kamu kenapa? Kenapa wajahmu begitu pucat?”
Rasa sakit yang menusuk perut dan menyayat paru-parunya dengan hebat. Keringat dingin membuat
tubuh Selena basah kuyup. Dia ingin berusaha untuk menjawab, tetapi dia terlalu sakit dan tak punya
tenaga.
Agatha malah menarik tangan Maisha menjauh, “Ibu, bukankah Ibu bilang dia selalu suka berpura-
pura? Aku bahkan nggak kuat menariknya, tetapi barusan dia langsung jatuh. Dia memang sedang
berpura-pura di hadapan kita.”
Maisha kembali teringat pada saat Selena berpura-pura sakit ketika masih kecil. Ekspresinya kembali
ragu.
1/2
Agatha mengerutkan wajahnya, “Selena, jangan berpura-pura, di sini nggak ada yang peduli
denganmu.”
+15 BONUS
Selena merasa sangat sakit. Dalam keadaan tidak sadar, dia merasakan Agatha menendang kakinya
dengan keras sebanyak dua kali. Sepatu hak tinggi dengan ujung runcing menendang ke persendian
tulangnya, tubuhnya semakin sakit.
密