- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 219
Wajah gemuk besar Pak Niko yang percaya diri itu langsung membeku.
Yang benar saja, dia belum pernah bertemu dengan gadis yang begitu sombong
dalam sepanjang hidupnya!
Awalnya dia sudah marah, tetapi dia malah tertawa marah karena kata–kata Selena
yang mengingatkannya untuk membayar tagihan.
“Bagus, bagus sekali! Ketua Lina, lain kali jangan ganggu aku lagi, aku enggak akan
bekerja sama dengan kalian.”
“Jangan seperti ini,” ucap Lina dengan takut, Pak Niko adalah pihak calon kerja
sama yang sudah lama dia bujuk.
Dia sudah hampir mencapai kesuksesannya, tetapi Selena malah langsung memutuskan jalur
keuangan masa depannya.
“Semua ini kesalahan yang disebabkan oleh karyawan baru yang enggak tahu
aturan, Pak Niko begitu murah hati, aku sudah menyiapkan banyak permainan yang
unik untuk nanti, bukankah sangat sayang sekali jika Pak Niko pergi begitu saja?
Aku akan menyuruh gadis ini untuk menebus kesalahannya kepada Pak Niko.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTatapan Pak Niko masih terpaku di wajah Selena, gadis ini memang memiliki tubuh
yang luar biasa.
Dia mengelus punggung tangan Lina dan berkata, “Permainan unik apa?”
Lina menggertakkan giginya kemudian mengeluarkan kartu kamar hotel dari sakunya, “Pak Niko, aku
sudah siapkan tempat istirahat untuk malam ini.”
Awalnya dia ingin membuat Selena mabuk dan membawanya ke ranjang Pak Niko, tetapi sekarang
situasinya sudah tidak terkendali, dia tidak memiliki pilihan lain
lagi.
Pak Niko menyipitkan matanya dan melihat kartu kamar itu, “Jarang–jarang Ketua Lina begitu
perhatian, apakah masih ingin lanjut makan?”
Makan, tentu saja harus makan.”
Lina memberikan jaminan padanya, “Hari ini aku akan menyuruh gadis ini meminta maaf kepadamu
meski harus dengan paksaan.”
Setelah berbicara dengan susah payah, Pak Niko akhirnya berhenti,“Baiklah, aku
ingin melihat hadiah besar apa yang sudah kamu siapkan untuk kami.”
“Pak Niko tunggu sebentar, Aku ingin berbicara sebentar dengan karyawan baru ku.”
“Baiklah.” Pak Niko melambaikan tangannya, “Ketua Lina, jangan membuatku.
kecewa.
Lina menarik Selena ke tempat yang sepi, dan berkata, “Selena, karena kita sudah datang ke sini hari
ini, maka kita harus berhasil mendapatkan kerjasama ini, asalkan kamu bisa menghibur Pak Niko
sampai senang, aku nggak akan mempermasalahkan masalah sebelumnya denganmu.”
“Ketua, memang Pak Niko adalah ayahku atau anakku? Mengapa aku harus menghiburnya? Apakah
prestasimu semua didapatkan dengan cara menghibur pria?
Selena bertanya kembali dan membuat Lina tidak bisa berkata–kata, Lina melotot ke arah Selena
dengan tidak percaya, “Selena, kamu datang untuk bekerja atau belajar? Jika bukan karena kamu
terlihat memesona, aku juga malas mengajarimu, kita yang bekerja di bidang penjualan harus pintar,
banyak orang yang menginginkan omset
yang kamu nggak inginkan, aku jujur saja padamu, Pak Niko datang malam ini
karena kamu, asal kamu menghabiskan malam ini bersamanya dan mendapatkan kontrak ini, maka
kita bisa mengungguli Tim B, kamu juga nggak perlu keluar dari
perusahaan, ini adalah kemenangan bagi kita berdua.”
Lina berbicara dengan santai, Selena hanya merasa lucu, “Jika setiap pencapaian harus ditukar
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmdengan tubuh, maka lebih baik aku nggak mendapat pencapaian
seperti itu.”
“Bagus sekali, kamu angkuh dan mulia, hari ini jika kamu nggak bisa mendapatkan. kontrak Pak Niko,
maka kita akan gagal bersama di akhir bulan ini, aku paling hanya akan menerima teguran, kamu
pastinya akan dipecat.”
“Aku nggak peduli, terserah kamu.” Selena malas bertengkar dengannya.
Lina menarik tangan Selena, dia merasa sangat frustasi, “Selena, kamu tahu nggak? Wajahmu ini
memang sangat cocok dalam bidang pekerjaan ini, meskipun kamu nggak bisa mengatakan apa–apa,
asalkan kamu mau melepas pakaianmu dan berbaring di tempat tidur, maka kamu akan mendapatkan
apa pun yang kamu inginkan! Kamu sudah berada di Grup Irwin, nggak inginkah kamu terus naik ke
posisi yang lebih tinggi?”
“Nggak.”
“Uang? Kamu juga nggak mau uang?”
“Nggak.”
“Nggak inginkah kamu mencapai omset dan mewujudkan nilai dirimu? Kamu enggak ingin menjadi
yang terbaik di Grup Irwin?”
Selena merentangkan kedua tangannya, “Mengapa aku harus bekerja keras menghasilkan uang untuk
perusahaan Harvey Irwin?”