We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 782
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 782 +15 BONUS Setelah mengucapkan kalimat itu, pikiran pertama Selena bukanlah Bonbon, melainkan wajah Harvey yang muncul.

Selena terkejut, sementara menambahkan dengan santai, “Mungkin ini adalah kucing itu yang datang mencari Nona kembali. Hewan di dunia ini punya kecerdasan spiritual. Mungkin saja ia muncul kembali ke dunia Nona dengan cara yang berbeda.” Kerutan di kening Selena akhirnya hilang. Suasana hatinya menjadi sedikit lebih baik kalau dia memikirkan hal ini.

Setiap orang akan dilahirkan kembali dengan cara yang baru.

Bonbon begitu, begitu pula dengannya.

Setelah sampai di rumah sakit hewan, dokter memeriksa kucing kecil itu dengan cermat, lalu menatap Selena yang selalu terlihat tegang.

Selena takut kucing kecil ini tidak punya daya tahan yang baik. Kalau terinfeksi penyakit kucing seperti panleukopenia saat berkeliaran di luar, ia akan sulit untuk diselamatkan.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Untungnya dokter melepas sarung tangan dan berkata, “Tenang saja, kucing kecil ini sehat-sehat saja, hanya sedikit kotor. Bahkan nggak ada tungau di telinganya. la bisa mandi dan divaksinasi tepat waktu.” Akhirnya Selena menghela napas lega.

“Nona, tolong tunggu sebentar, saya akan memandikan kucing ini.

“Baik.” n Selena menunggu di luar ruang kaca. Matanya tidak pernah berpindah dari kucing kecil itu sepanjang waktu.

Justru karena pernah kehilangan, dia baru tahu betapa berharganya saat mendapatkannya.

Selena tetap memeluk kucing kecil itu erat-erat di dalam pelukannya selama perjalanan pulang. Dia sudah menganggap kucing kecil itu sebagai Bonbon di dalam hatinya.

Kucing kecil itu juga sangat lengket padanya, entah itu bermain di sekitar kakinya atau mengikuti di belakangnya seperti ekor kecil.

Bahkan saat tidur di malam hari, ia harus tidur di pelukan Selena.

+15 BONUS Hati Selena seakan-akan akhirnya terisi oleh kehangatan.

Hanya saja, dia tidak tahu apa ini hanya khayalan atau tidak, dia selalu merasa ada seseorang yang memperhatikannya di malam hari.

Perasaan ini datang lagi. Dia tiba-tiba membuka matanya, tetapi tidak ada orang di depannya.

Dia tidak menarik tirai, tetapi dia bisa langsung melihat keadaan di halaman. Halaman sangat tenang, tetapi kalau diperhatikan dengan saksama, ada seseorang berdiri di bawah pohon plum, dan itu adalah Gio.

Namun, tidak melihat dirinya. Bonbon yang tidur di sampingnya entah sejak kapan pergi diam-diam.

Di bawah cahaya redup, seorang pria membungkukkan badannya dan berjongkok satu kaki di tanah sambil menggodai kucing kecil itu.

Wajah pria yang biasanya tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun terlihat penuh dengan cahaya lembut. Dia juga memegang tongkat mainan kucing di tangannya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

dan Bonbon bermain dengan sangat gembira.

Selena memikirkan satu kalimat, meski hati seseorang kuat dan tangguh seperti harimau, tetapi orang itu juga peka dan lembut seperti mawar yang harum.

Ternyata pria bertubuh kekar seperti itu juga punya sisi yang selembut ini.

Sekilas posisi jongkok membuat Selena teringat pada Harvey.

Namun, Selena langsung mengusir pikiran yang tidak realistis ini dari benaknya. Bagaimana mungkin? Harvey tidak suka kucing sejak dia lahir, tetapi orang ini sangat menyukainya.

Dia mungkin sudah gila. Dia menganggap setiap orang terlihat seperti Harvey.

Tubuh jelas lebih kurus daripada Harvey seperti labu yang menyendiri, terlihat sangat rendah hati dan tidak ada kesan yang angkuh sedikit pun. 1 Orang ini jelas suka kucing. Dia tidak berani bermain dengan Bonbon karena Selena ada di sana sehingga dia hanya bisa bermain dengannya di tengah malam.

Pantas saja Bonbon tidur dengan nyenyak beberapa hari ini.

Selena juga tidak bisa tidur, jadi dia bangun dan pergi keluar.

+15 BCARUS Meene Bonbon melihatnya datang dan segera berlari ke depan Selena dengan gembira, Glo tidak menyangka kalau Selena akan bangun sehingga dia segera berdiri dengan wajah panik dan Ningung.

“Nona Selena, maaf, apa saya mengganggu Nona? Bonbon datang mencari saya untuk bermain, jadi saya menghabiskan waktu sebentar dengannya.” Selena tersenyum. “Tidak apa-apa, aku tidur siang terlalu lama jadi nggak bisa tidur sekarang. Kamu main saja dengannya, Bonbon sangat menyukaimu.” “Dia pasti menyukai tongkat mainan kucing yang dibelikan Nona Selena.” Glo mengusap-usap belakang kepalanya dengan wajah yang terlihat malu.