- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1030
Nara yang berada di sampingnya saat melihat situasi ini segera bergegas membantu Axel.
“Pa, pa, kau kenapa? Apa kau baik–baik saja?”
“Kau jangan membuat aku takut!”
Nara terus berteriak dan memijat mijat lengan Axel dengan panik.
Hana yang berdiri tidak jauh dari sana, tubuhnya tampak gemetaran dan tidak berani menghampiri.
Setelah beberapa saat, Axel terbangun dengan pandangan samar.
Dia menatap Nara yang ada di sampingnya dan Hana yang berdiri di kejauhan. Tatapan bahkan tampak lebih putus
asa lagi.
Dia menghela nafas dalam – dalam, “Nara, pa… papa bersalah kepadamu!”
“Dulu… dulu aku terlalu sering memperlakukan Reva dengan buruk.”
“Sekarang aku baru mengerti, pada akhirnya di dalam keluarga kita… siapa yang memperlakukan kami berdua
yang tua ini dengan baik.”
“Aku benar–benar ceroboh_”
Sambil mengatakan hal itu, airmatanya berlinang. Axel tak tahan menahan tangisannya.
Nara merasa senang sekaligus sedih, “Pa, aku. aku sangat senang kau bisa berkata seperti itu!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Tidak peduli pernah terjadi apapun di waktu dulu, mulai sekarang mari kita perlakukan Reva dengan baik. Dan itu
sudah cukup bagiku!”
Axel menyeka air matanya, “Haih, aku masih teringat dengan semua hal–hal yang pernah aku lakukan sebelumnya.
Di di dalam hatiku, aku benar–benar merasa sangat bersalah!”
“Dulu aku mengira dia rela menjadi menantu benalu di keluarga kita ini hanya demi aset keluarga kita.”
“Namun, apa yang terjadi pada malam ini membuat aku melihat semuanya dengan jernih dan jelas!”
“Aku telah bersalah kepada Reva, aku juga bersalah kepadamu!”
Hana tak tahan untuk bertanya, “Pa, sebenarnya apa maksudmu?”
“Bagaimana bisa dikatakan aku memperlakukanmu dengan buruk?”
Axel memelototinya, “Kau memperlakukan kami dengan baik?”
“Oke, biar aku tanya kepadamu.‘
“Dari awal hingga akhir, apa yang telah kalian berdua lakukan atas masalah penculikan mama–mu ini? Memangnya
kalian telah memberikan bantuan kalian pada keluarga ini?”
Hana. “Aku…. aku juga ingin membantu tetapi aku tidak tahu harus melakukan apa.”
“Selain itu, masalah ini terjadi juga gara–gara Reva…..”
Axel: “Diam kau!”
“Memangnya kau tidak tahu sebenarnya masalah malam ini terjadi gara–gara apa?”
“Memangnya masalah ini gara–gara Reva? Kalau kita mau menelusuri awal mula masalah ini maka.. maka ini
adalah tanggung jawab keluarga kita sendiri!”
Hana tercengang, “Pa, atas… atas dasar apa?”
“Si Reva sendiri yang membunuh anggota keluarga Park…”
Lalu dengan marah Axel berkata, “Kalau begitu kenapa Reva berselisih dengan keluarga Park?”
“Ujung–ujungnya tetap saja gara–gara masalah tante kecilmu itu, si Joyce.”
“Asal mula masalah ini berawal dari si Joyce, tante kecilmu itu.”
“Dia adalah tante kecilmu sendiri yang memiliki hubungan darah denganmu. Reva hanyalah menantu kita, sama
sekali tidak ada hubungan darah dengan tante kecilmu itu!”
“Namun, Reva sama sekali tidak pernah merasa ragu untuk pergi mencari anggota keluarga Park demi untuk
menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh tantemu itu.”
“Sekarang kau katakan padaku, siapa yang telah memperlakukan keluarga kita dengan baik?”
Hana terdiam. Setelah beberapa saat, dia bergumam dengan suara kecil. “Kalau begitu yang harus disalahkan juga
seharusnya tante kecilku itu.”
“Kenapa kau malah menyalahkanku?”
Axel tampak gemetaran karena sangat marah sekali. Dia menggertakkan giginya dan berkata, “Hana, apa yang
kau ucapkan itu masih bahasa manusia?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Dia adalah tante kecilmu sendiri. Dia tidak sama dengan tante ketigamu. Apa kita bisa mengabaikan begitu saja
tentang masalah dia?”
“Sama seperti kau dan kakakmu. Kalau sampai terjadi sesuatu pada salah satu dari kalian di kemudian hari, apa
yang lainnya tidak mau membantu?”
“Bia raku kasih tahu kepadamu yah, kali ini aku sama sekali tidak merasa menyesal karena telah membantu
tante kecilmu!”
Hana masih merasa enggan lalu dengan suara rendah berkata, “Kalau kau mau membantunya yah bantu
saja ”
“Tetapi masalah ini juga bukan masalah yang terlalu besar koq. Si Reva saja yang ingin memperbesar masalah ini.
Dengan marah Axel berkata, “Apa kau pikir Reva ingin membuat masalahnya menjadi besar?”
“Bukankah keluarga Park sendiri yang memperbesar masalahnya?”
“Sebenarnya, masalah ini hanya berhubungan dengan mama–mu dan yang lainnya saja sama sekali tidak ada
hubungannya dengan Reva.”
“Meski Reva hanya diam saja dan duduk berpangku tangan sekali pun atas masalah ini, tetap saja tidak akan ada
orang yang berani mengatakan apapun tentang dia!”
“Namun, demi masalah ini dia telah membuat hubungannya dengan keluarga Park menjadi musuh bebuyutan. Kau
kau punya hak apa mengatainya?”