- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1068
Chandra terkejut lalu berkata, “Apa yang kau temukan?”
Reva menyerahkan ponselnya.
Lokasi yang sering dikunjungi oleh Miguel di peta tampak di ponsel itu. Ada beberapa lokasi yang ditampilkan di
sana.
Chandra melihatnya dengan hati–hati namun tidak melihat petunjuk apapun.
“Tuan Lee, ada apa dengan beberapa lokasi ini?”
Chandra bertanya–tanya dengan heran.
Reva berkata dengan lembut, “Coba kau perhatikan baik–baik. Di atas sini ada tempat yang biasanya tidak
dikunjungi oleh Miguel namun akhir–akhir ini dia lebih sering pergi ke tempat itu!”
Chandra melihatnya dengan seksama lalu matanya langsung melebar, “Hei, kenapa belakangan ini dia sering pergi
ke taman Lily di kota Salvador?”
Keluarga Park tinggal di kota bagian utara sedangkan kota Salvador adalah tempat yang cukup bobrok di kota
Carson.
Miguel yang begitu tamak dan mesum itu, setahun sekali pun belum tentu akan pergi ke kota Salvador.
Sedangkan taman Lily itu sebenarnya adalah sebuah pasar bunga. Miguel tidak akan pernah menginjakkan kakinya
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdi tempat ini.
Namun titik GPS di peta telah menunjukkan bahwa Miguel sudah kesana beberapa kali belakangan ini.
Chandra menarik nafas dalam – dalam. “Tuan Lee, maksudmu ada yang salah dengan tempat ini?”
Reva berkata dengan lembut, “Kalau hanya keluarga Park saja seharusnya dia tidak akan bisa langsung
menyerangku!”
“Di balik hal ini pasti ada keluarga lain.”
“Atau, bisa jadi jawabannya tersembunyi di balik taman Lily itu.”
Desmond langsung berkata, “Tuan Lee, aku akan mengirim seseorang ke taman Lily untuk menyelidikinya.”
Reva mengangguk, “Cukup selidiki dengan diam–diam saja, jangan sampai membuat mereka curiga.”
Desmond mengangguk.
dekorasi ke perusahaan konstruksinya.
Sekarang, yang mengendalikan keluarga Park adalah Chandra. Dia sama sekali tidak ada masalah dengan hal
– hal ini.
Setelah duduk sebentar lalu Reva pamit pergi lebih dulú.
Desmond dan Chandra kemudian juga pergi dari sana dengan tenang.
Begitu Reva sampai di rumah sakit, Devi sedang sibuk di depan.
Dia berhenti di bangsal depan untuk memeriksa kondisi Joyce.
Begitu masuk ke dalam bangsal, dia melihat Vanni, putrinya Joyce.
Vanni sedang duduk di samping tepat tidur sambil menggenggam tangan Alina. Dia memanggil tante ketiganya
terus dan penuh dengan kasih sayang.
Begitu melihat Reva masuk, Vanni segera bangkit berdiri. Dengan senyum lebar di wajahnya dia menyapanya,
“Kakak ipar, kau sudah datang!”
Reva sama sekali tidak menyukainya dan juga tidak mempedulikannya.
Setelah memeriksa kondisi Joyce lalu Reva pamit dari sana lebih dulu.
Vanni berdiri di sana dengan ekspresi malu di wajahnya namun dia sama sekali tidak berani mengatakan apa
– apa.
Setelah apa yang terjadi padanya di waktu lalu, akhirnya dia baru tahu bagaimana situasi keluarga Shu yang
sekarang.
Oleh sebab itu dia segera berbalik arah dan menjilat Alina. Dia berusaha untuk bisa mendapatkan manfaat
dari keluarga Shu.
Hanya saja sekarang Alina pun juga sudah tidak terlalu mempedulikannya.
Orang seperti ini hanya membuat orang lain menatapnya dengan hina saja.
Tidak ada kesibukan apa – apa di pagi hari sehingga Reva langsung pergi ke perusahaan farmasi Shu.
Nara sedang menandatangani beberapa dokumen di kantor dan saat melihat Reva masuk, dia langsung
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtersenyum.
“Tunggu sebentar, setelah aku selesai menandatangani dokumen–dokumen ini, kita akan pergi makan!”
Nara terkejut, “Kejutan?”
Reva mengangguk, “Ya, kejutan.”
Nara tampak penasaran, “Kejutan apa?”
Reva terkekeh, “Aku tidak akan memberitahumu sekarang.
Nara menatapnya dengan tatapan kosong. “Memangnya masih anak–anak, pakai rahasia – rahasiaan segala.”
“Aku malah ingin tahu seberap hebatnya kejutan itu!”
Meskipun Nara bergumam seperti itu namun pikirannya sudah tidak fokus pada dokumen–dokumen itu lagi.
Setelah menyelesaikan beberapa dokumen di tangannya lalu Nara segera berlari kepadanya, “Oke, sekarang
beritahu aku kejutan apa itu?”
Reva tersenyum sedikit lalu sambil menariknya keluar dia berkata dengan lembut, “Sebentar lagi kau juga akan
tahu.”
Nara mencubitnya namun dia tetap menggandeng lengan Reva dan berjalan keluar dengan gembira.
Kali ini, Reva berencana untuk membawa Nara ke taman Dragon Lake. Rumah yang benar–benar milik Reva
dan Nara!