- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1087
Reina berdiri di luar ruangan.
Penjaga keamanan tidak mempedulikannya. Tugas mereka yang utama hanyalah tinggal di luar untuk mencegah
Reva masuk.
Dulu saat manajer Kirk bermain dengan para wanita di sini juga pernah menghadapi situasi seperti itu.
Petugas keamanannya langsung menghentikan suami wanita itu di luar dan kalau suaminya melawan, dia akan di
hajar.
Dan saat mendengar suara dari dalam ruangan, secara naluriah Reina langsung merasa ada yang tidak beres.
Dia segera mengetuk pintunya, “Kak, kakak, kau kenapa?”
Saat petugas keamanan yang ada di luar itu mendengar suaranya dia segera berlari dan menarik Reina untuk
keluar.
Reina terus meronta dengan kuat dan petugas keamanannya menjadi marah kemudian menampar wajah Reina.
Reina.
yang dipukul hingga terjatuh mengenai meja kopi yang ada di sebelahnya. Gelas meja kopi itu pecah dan dahinya
jadi terluka karena terkena goresan itu. Darahnya langsung mengalir keluar.
Petugas keamanan itu sama sekali tidak peduli, sebaliknya dia malah menujuk ke Reina sambil mengancamnya,
“Masih bocah cilik saja sudah berani melawan hah?”
“Kalau kau berani mencoba lagi, percaya tidak aku akan menghajarmu sampai mati!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtPada saat ini, terdengar suara emosi dari luar pintu, “Apa yang kau lakukan?”
Reva: “Aku datang ke sini untuk mencari istriku.”
Satpam: “Istrimu tidak ada disini, enyahlah!”
Reina mendengar suara itu dan langsung berteriak, “Kak, kakak, aku ada disini!”
“Mereka menindas kak Nara!”
Reva yang masih berada di luar pintu langsung menjadi dingin ekspresinya saat mendengar suara itu.
Dia hendak segera masuk ke dalam ruangan.
Satpam yang ada di luar itu segera mengulurkan tangan untuk meraih kerah bajunya dan mengutuk, “Apa kau
tidak mengerti bahasa manusia?”
“Aku bilang, enyah kau dari…”
Sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva sudah langsung meninju wajahnya.
Satpam itu dihajar hingga hidungnya berdarah dan tanpa bisa menahan amarahnya Magi si satpam berkata, “Kau
berani memukulku?”
“Sialan, habisi dia!”
Beberapa satpam itu langsung mengepungnya dengan agresif.
Reva juga tidak banyak omong lagi. Dia langsung menendang dada dan kepala si satpam kemudian langsung
menendangnya hinggal terbang dan mental ke luar.
Seorang satpam yang ada di belakangnya langsung mengangkat tongkatnya dan hendak menghajarkannya ke
kepala Reva.
Ekspresi Reva menjadi dingin. Si satpam ini berencana untuk menghajarnya sampai mati!
Dia juga tidak perlu berbicara omong kosong lagi. Dengan segera, Reva
menggenggar pergelangan tangan si satpam itu dari arah belakang tangannya dan memelintirnya dengan keras.
Seketika itu juga semua orang hanya mendengar sebuah bunyi klik dan pergelangan tangan satpam itu langsung
terpelintir dan terkilir.
Namun, Reva masih tidak berhenti bergerak. Dia terus memutarnya lagi.
Si satpam langsung berteriak dengan kesakitan, “Stop, stop, stop. Tanganku sudah patah, tanganku sudah patah…”
Reva tidak mempedulikannya. Dia langsung memutar pergelangan tangannya dan benar-benar mematahkan
tulangnya.
Tulang–tulang itu langsung menembus kulitnya hingga membuat luka menganga yang tampak mengerikan.
Satpam itu langsung menutupi tangannya dan melolong seperti serigala.
Para satpam lainnya ikut tercengang. Mereka belum pernah melihat ada orang yang begitu kejam sebelumnya!
Pergelangan tangan yang dibuat terkilir saja masih belum cukup tetapi dia juga mematahkan tangannya?
Siapa sebenarnya orang ini?
Mereka tidak tahu bahwa bagi Reva, sekarang adik dan istrinya adalah dua orang yang paling penting dalam
hidupnya.
Kalau menindasnya? Boleh – boleh saja!
Tetapi kalau berani menindas adik dan istrinya maka itu sama sekali tidak boleh!
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Reva segera bergegas masuk ke dalam dan saat melihat kondisi Reina, matanya
memerah.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia langsung naik dan mencengkeram leher si satpam lalu mengangkatnya
dan melemparkannya dengan kencang ke samping.
Satpam itu terlempar dengan keras dan sebelum dia sempat bangkit berdiri lagi. Reva sud menyerbunya dan
meraih lehernya lagi kemudian mengarahkan kepalany.. e pintu kamar manajer yang ada di ruangan dalam dan
membantingkan kepalanya ke sana dengan keras.
Hanya dengan satu bantingan saja, pintu kamar manajer itu langsung terbuka.
Satpam itu juga berlumuran darah dan langsung pingsan.
3/4
Pada saat ini, di dalam ruangan, manajer Kirk sudah mendesak Nara hingga ke pojok ruangan dan sedang bersiap
untuk menangkap Nara.
Begitu mendengar suara tak beres di belakangnya dia langsung menoleh.
Dan saat melihat situasinya dia langsung kaget lalu dengan marah berkata, “Apa yang kau lakukan?”
Dengan tanpa mengucapkan sepatah katapun Reva langsung bergegas maju kemudian mencengkeram leher
manajer Kirk dan melemparkannya ke samping.
Manajer Kirk berusaha untuk bangkit berdiri dari lantai lalu sambil menunjuk ke arah Reva dia memaki, “Kau berani
memukulku?”
“Apa kau tahu kalau aku adalah anggota keluarga Kirk dari salah satu kesepuluh keluarga terpandang…”
Reva langsung meninjukan tinjunya ke atas meja dan berteriak, “Jadi kenapa memangnya kalau keluarga Kirk!”
“Hari ini aku akan memusnahkan keluarga Kirk–mu!”