- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1124
Di waktu dulu, Reva telah menyelamatkan seseorang yang terkena dengan serangga sihir. Dia terkena serangga
sihir itu saat memancing di kolam Unicorn.
Berdasarkan petunjuk ini jugalah akhirnya Reva bisa menemukan kolam Unicorn.
Reva mengernyitkan keningnya, “Apa kau tahu tentang masalah si nelayan itu?”
Pria itu tersenyum dengan getir, “Tentu saja aku tahu.”
“Aku memang sudah melanggar aturan karena memelihara serangga sihirnya di tempat ini.”
“Kalau ada orang yang terkena dengan serangga sihir itu berarti aku telah melakukan kejahatan. yang tidak
termaafkan.”
“Jadi, setiap hari aku akan menghitung jumlah serangga sihirnya untuk melihat apakah ada serangga sihirku yang
hilang.”
“Kalau ada serangga sihir yang hilang, maka aku akan segera mencari orang yang masuk ke wilayah ini dan
menyembuhkan orang yang telah terkena serangan dari serangga sihir ini!”
“Namun saat aku menemukan nelayan itu, tubuhnya sudah pulih kembali.”
“Aku tidak tahu siapa yang telah menyembuhkannya!”
“Dan sekarang, akhirnya aku sudah tahu!”
Reva terkejut. Tadinya dia mengira bahwa pria ini sama seperti Aciel dan yang lainnya di beberapa waktu itu.Bahwa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdia juga adalah orang yang tidak mempedulikan nyawa orang lain.
Tetapi di luar dugaan, orang ini justru masih punya niat untuk menyembuhkan orang yang terkena serangan
serangga sihirnya. Ini benar–benar mengejutkan Reva.
Setelah memikirkannya sejenak lalu Reva berkata, “Tetapi bagaimanapun juga, memelihara serangga sihir di dalam
kota ini sudah melewati aturan!”
Pria itu menghela nafas: “Aku tahu.”
“Kalau menuruti aturannya, aku harus memotong tanganku lalu kembali ke Maui dan tidak pernah keluar dari Maui
lagi.”
“Namun aku benar–benar masih ada sesuatu hal yang perlu untuk dilakukan sehingga aku tidak bisa pergi.”
“Aku tidak tahu apakah anda dapat memakluminya? Nanti setelah aku menyelesaikan pekerjaanku maka aku akan
meminta maaf dengan menyerahkan nyawaku!”
Reva berkata dengan tenang: “Hal penting macam apa yang bisa membuat kau harus menyerahkan nyawamu?”
Pria itu menggelengkan kepalanya: “Masalah ini berhubungan dengan Maui. Aku mohon maaf
karena tidak bisa memberitahukan hal ini kepadamu.”
“Selain itu, masalah ini tidak ada hubungannya dengan anda.”
Reva mengernyitkan keningnya sedikit, Sebenarnya dia benar–benar tahu apa yang dibicarakan oleh pria itu. Dia
pasti sedang mencari Vera.
Tetapi masalahnya Reva tidak tahu apa yang akan dilakukan pria ini dengan Vera.
Namun setidaknya pria ini jauh lebih hebat daripada beberapa orang suku Maui yang pernah Reva temui
sebelumnya.
Kalau Aciel tidak perlu dikatakan lagi, tetapi sebelumnya dia pernah bertemu dengan pemilik dari ular dan kelabang
yang kejam dan licik itu. Kesan pertamanya terhadap orang itu sama sekali tidak baik.
Sedangkan pria ini cukup bertanggung jawab.
Jarang sekali ada orang yang masih hendak menyembuhkan orang lain setelah serangga sihirnya menyerang
orang lain secara tidak sengaja.
Sambil memikirkan hal ini lalu tiba–tiba Reva mendengar sedikit suara gemerisik di udara.
Dia mengernyitkan keningnya lalu dengan cepat mundur dua langkah. Seekor tupai terbang dan mendarat di
tempat dia berdiri tadi.
Kalau Reva terlambat sedetik saja, tupai terbang itu pasti sudah mendarat di atas tubuhnya.
Tupai terbang yang serangannya tadi tidak mengenai Reva lalu segera berbalik dan menerjang ke arah Reva lagi.
Raut wajah Reva langsung menjadi dingin. Dia mengeluarkan jarum perak dengan tangan kirinya dan langsung
dilemparkan ke tupai itu sehingga si tupai langsung terpaku ke pohon terdekatnya.
Dalam kegelapan itu terdengar seseorang meraung lalu dengan cepat setelah itu beberapa serangga yang beracun
keluar dan langsung menyerbu ke arah Reva.
Reva juga memegang botol porselen di tangannya. Belakangan ini kalau Reva hendak keluar rumah, dia akan pergi
ke tempat Vera dulu untuk meminjam beberapa serangga sihir darinya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmJadi begitu dia bertemu dengan orang–orang dari suku Maui itu, akan lebih mudah baginya untuk menghadapi
serangga serangga sihir itu.
Pada saat itu, tiba–tiba pria itu langsung bergegas maju dan berdiri di depan Reva sambil menghalangi semua
serangga beracun.
Dia menggumamkan beberapa kata ke arah hutan dengan jelas dalam bahasa Maui. Reva sama sekali tidak bisa
memahaminya.
–
orang di dalam hutan itu
Dari dalam hutan juga terdengar suara balasannya. Sepertinya orang sangat marah dan suara mereka terdengar
penuh dengan nada ketidakpuasan.
Wajah pria itu tampak dingin. Dia menegur mereka beberapa kali seolah–olah sedang memarahi orang – orang di
dalam hutan itu.
Orang–orang di dalam hutan itu juga marah dan meraung. Serangga serangga beracun itu langsung direnggut dari
tangan pria itu dan kemudian ditujukan ke arah Reva.
Air muka pria itu langsung berubah. Dengan cepat dia bergegas untuk menghalangi semua serangga – serangga
beracun itu.
Dia berteriak kepada Reva: “Cepat lari!”
“Dia mau membunuhmu!”
”