- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1203 Sekali mendayung, satu dua pulau terlampaui
Reva terkejut, lalu dia segera membantu Alina untuk bangkit berdiri.
Dia menatap Nara.
Tampak jelas Nara menunjukkan ekspresi ragu.
Dia masih tampak sangat marah pada Hana.
Namun, bagaimanapun marahnya dia tetap saja ini adalah adik perempuannya sendiri.”
Dengan marah Axel memaki, “Hana, kenapa kau masih duduk duduk saja?”
“Kenapa kau tidak segera meminta maaf kepada kakak iparmu?”
Mata Hana tampak merah dan bengkak, dengan keras kepala dia memalingkan kepalanya.
Axel sangat marah sekali. “Aku suruh kau untuk pergi meminta maaf, kau dengar tidak?”
“Kalau kau tidak mau meminta maaf, aku… aku akan menghajarmu hingga mati!”
Alina menangis, “Hana, kau ini anak, kenapa kau begitu tidak patuh?”
“Cepat minta maaf kepada kakak iparmu. Kau benar–benar sudah berbuat salah kali ini!”
Hana menggertakkan giginya lalu dia langsung menoleh dan berteriak, “Ya, ya, ini salahku, semua ini salahku!”
“Tetapi memangnya kalian sudah benar?”
“Aku ini juga putri kalian dan margaku juga Shu.”
“Tetapi bagaimana cara kalian memperlakukan aku?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Kakakku adalah CEO perusahaan dan Reva adalah pemilik dari perusahaan konstruksi. Sedangkan aku? Dan juga
Hiro?”
“Kalian tinggal di Taman Dragon Lake dan villa Rose Garden.”
“Sedangkan kami? Kami tinggal dimana?”
“Apakah aku akan melakukan hal seperti itu kalau kalian bersikap adil? Dengan marah Axel berkata, “Apa maksud
ucapanmu itu?”
“Semua yang kakakmu serta kakak iparmu miliki itu hasil jerih payah mereka sendiri.”
“Kau sendiri yang malas dan sirik kepada orang lain dan itulah akibat yang kau terima dari sikapmu itu. Kau… kau
punya hak apa untuk berbicara seperti itu?”
Hana berkata dengan marah, “Ya, aku tidak punya hak, aku malas dan sirik.”
“Kalian tidak perlu mempedulikan aku, kalian juga tidak perlu menganggap aku sebagai putri kalian, biar aku mati
saja!”
“Pokoknya aku hanya akan menjadi duri di mata kalian saja kalau aku tetap hidup!”
Setelah mengatakan itu lalu Hana bangkit berdiri dan hendak pergi.
Reva mengernyitkan keningnya sedikit dan langsung menghentikannya.
“Hana, aku tahu kau selalu merasa tidak suka denganku.”
“Sejujurnya, aku juga tidak suka kepadamu.”
“Namun, bagaimanapun juga, kau sudah menyelamatkan Nara pada malam itu.”
“Aku adalah orang yang bisa membedakan suatu masalah dan keluhan dengan jelas saat melakukan sesuatu.”
“Kau sudah menyelamatkan Nara dan aku akan mengingat budimu ini.”
“Kau merasa bahwa orang tuamu tidak memberimu kesempatan, kan?”
“Oke, sekarang aku akan memberimu kesempatan ini!”
Setelah selesai berbicara lalu Reva menyerahkan sebuah portofolio kepadanya.
“Ini adalah perusahaan asing milik Chloe dan aku sudah mendapatkannya.”
“Kau merasa bahwa kau cukup mampu tetapi tidak bisa menunjukkan kemampuanmu, kan?”
“Sekarang, bagaimana kalau kau kelola perusahaan ini dengan baik untuk membuktikan kemampuanmu kepada
kami?”
Hana tertegun.
Dia menatap kosong ke kantong dokumen yang ada di tangan Reva dengan ekspresi tak percaya di wajahnya.
“Apa… apa benar yang
kau katakan?”
Hana berkata dengan nada suara bergetar.
Reva: Perusahaan Chloe itu nilainya tidak sampai 30 juta dolar. Apa aku perlu membohongimu?”
Hana meraih kantong dokumen itu dengan air mata yang berlinang.
Dia menatap Reva dengan lekat – lekat: “Reva, kau tenang saja, aku pasti akan membuktikannya kepadamu!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Reva terkekeh dengan ringan, “Tidak perlu membuktikan kepadaku.”
“Tetapi buktikan saja kepada papa dan mama.”
“Bukannya kau selalu bilang bahwa kau juga bisa sebaik Nara?”
“Sekarang, kau harus membuat perusahaan ini menjadi semakin baik dan berkembang. Buktikan kepada papa dan
mama bahwa kau memang bisa sebaik Nara!”
Hana menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Dia menatap kedua orangnya dan tak bisa menahan
derai air matanya lagi.
Nara yang berdiri di samping menatap Reva dengan penuh rasa terima kasih.
Dalam dua hari terakhir ini, dia juga terus memikirkan cara untuk menangani masalah Hana.
Meskipun Hana sudah terlalu keterlaluan kali ini tetapi bagaimanapun juga dia adalah adiknya sendiri dan dia juga
sudah menyelamatkannya sehingga dia tidak bisa bersikap terlalu kejam kepada Hana.
Dan cara Reva ini adalah
yang
terbaik.
Karena dengan begitu, pertama, nyawa Hana bisa terselamatkan.
Kedua, di kemudian hari Hana akan tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama sehingga dia bisa bersembunyi
dengan tenang!
Ini artinya sekali mendayung satu dua pulau terlampaui.