- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Menantu Dewa Obat
Bab 576
Alina dan yang lainnya langsung Icrcengang.
kalau sesuai dengan apa yang dikatakan Nara, apa Tiger masih peduli dengan gajinya?
Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh Kenji saat ini, apapun yang dikerjakan oleh Tiger pasti
menghasilkan uang, kan? Lalu untuk apa dia bersikeras untuk tetap bekerja di perusahaan bahan obat mereka?
Kalau Tiger benar- benar mendirikan perusahaan bahan obatnya sendiri, dia pasti akan mengambil semua sumber
daya klien mereka.
Pada saat itu, bukan hanya perusahaan bahan obat yang akan bangkrut tetapi perusahaan farmasi Shu juga akan
berada dalam masalah serius.
Setelah berpikir sejenak lalu dengan tak berdaya Hana berkata, “Sudahlah, kau langsung katakan saja, apa… apa
sebenarnya syarat yang diminta oleh Herman?”
Kalau mereka tidak bisa mengusir Herman maka mau tak mau mereka harus mengalah.
Nara: “Herman sudah bilang bahwa 3 milyar ini adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan bahan obat ini jadi
kalian tidak bisa mengambilnya begitu saja.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Dan dia juga tidak yakin dengan proyek kalian.”
“Jadi, kalau kalian ingin mengambil uang ini maka kalian harus mendapatkannya dengan cara meminjam.”
“Tentu saja, orang dalam perusahaan tidak perlu dikenai bunga. Kalian hanya perlu menandatangani surat
hutangnya dan mengikuti prosedur peminjaman secara normal.”
Beberapa orang itu langsung saling menatap. Dengan cemas Alina berkata, “Nara, ini kan uang perusahaan kita
sendiri, mengapa masih perlu menandatangani surat hutang?”
“Kenapa begitu repot?”
Dengan serius Nara berkata, “Ma, itu adalah syarat yang diminta Herman.”
“Kalau kalian udak mau menandatangai surat hutang itu maka dia juga tidak akan memberikan uangnya.”
Dengan tak berdaya Alina menatap Hana dan Hiro.
Hana mengerutkan keningnya dan uba – uba berkata, “Reva, apa kau yang melakukan trik di balik ini semua?”
“Herman adalah temanmu, pasti kau yang memintanya melakukan ini, kan?”
“Dasar bajingan brengsek. Diam – diam kau sengaja melawan kami, kan?”
Axel dan Alina juga menatap Reva dengan marah.
Nara langsung berkata, “Kalian jangan sclalu menuduh segalanya kepada Rova!”
“Masalah kali ini kalau Reva tidak membantu aku membujuk dewan direksi, aku rasa dewan direksi juga tidak akan
menyetujuinya.”
“Sementara permintaan Herman itu langsung disetujui olch dewan direksi.”
“Semua ini tak ada hubungannya dengan Reva!”
Hana mendengus dingin, “Nara, kau tidak perlu membelanya!”
סון גו
mo
“Kita semua tidak bodoh. Kalau kau bilang hal ini tidak ada hubungannya dengan dia, memangnya itu pasti tidak
ada hubungannya dengan dia?”
“Si kampret ini sama sekali bukan orang baik. Apa mungkin dia akan begitu baik terhadap kami”
“Semua hal ini pasti tipu muslihatnya.”
Alina juga mengutuk dengan marah. Axel menatap Reva dengan penuh provokatif. Kalau dilihat dari gayanya
sepertinya dia sudah siap untuk bertarung lagi.
Reva menghela nafas dan berkata dengan lembut, “Pa, Ma, aku tahu kalian tidak akan percaya kepadaku.”
“Jadi, aku juga tidak akan menjelaskan apa – apa.”
“Aku hanya mau mengatakan satu hal, kalau kalian yakin dengan investasi yang akan kalian lakukan itu lalu untuk
apa kalian masih mengkhawatirkan apakah uang itu dipinjamkan atau diinvestasikan?”
“Meskipun uang itu benar- benar diinvestasikan pun nantinya uang itu juga harus dikembalikan kepada perusahaan
farmasi Shu jadi sebenarnya sama saja.”
Hana langsung berkata, “Mana bisa sama?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Yang satu perlu menandatangani surat hutang sementara kalau diinvestasikan kan tidak perlu
menandatanganinya. Jelas – jelas itu berbeda!”
Dengan lembut Reva berkata, “Herman kan tidak memungut bunganya jadi apa salahnya dengan menandatangani
surat hutang itu?”
“Kalau kalian begitu mempersoalkannya, apa jangan – jangan kalian juga tidak yakin dengan investasi ini?”
“Kalau kalian tidak yakin yah lebih baik kalian jangan berinvestasi. Karena bagaimanapun juga 3 milyar itu bukan
jumlah yang sedikit!”
Wajan Hana langsung memerah. Kali ini, dia dan Hiro memang berencana untuk menginvestasikan dana 3 milyar
ini di real estat.
Tetapi karena Reva berkata seperti itu jadi bagaimana dia bisa menerimanya?
“Kentut!”
“Tentu saja papa dan mama yakin dengan investasinya ini!” ujar Hana dengan lantang.
Nara langsung berkata, “Kalau sudah yakin maka tak perlu mengkhawatirkan hal – hal kecil seperti ini.”
“Tanda tangani surat hutangnya dan 3 milyar ini akan langsung ditransfer ke rekening kalian hari ini.”
Hana tampak malu lalu dengan tak berdaya dia menatap Axel dan berkata, “Pa, bagaimana … Bagaimana kalau
kau saja yang menandatangani surat hutang itu?”
.
Axel mengerutkan keningnya. Dia benar – benar tidak menyangka bahwa mereka masih harus menandatangani
surat hutang. Dan situasi seperti ini membuatnya merasa tidak nyaman.