- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 633
Hana langsung berkata, “Yang berjanji kan kalian bukan aku!”
“Aku tidak berjanji untuk meminta maaf kepada mereka!”
“Aku sudah dikurung selama sehari dan masih harus pergi meminta maaf? Kalau begitu aku rugi dong?”
“Aku hanya menamparnya saja, apa perlu hingga seperti itu?”
Hiro juga ikut mengangguk dan berkata, “Ma, menurutku apa yang dikatakan Hana itu benar.”
“Kalau mereka membebaskan Hana kemarin maka wajar kalau kita pergi meminta maaf.”
EL
“Tetapi, sekarang Hana sudah dikurung selama satu hari, masa dia masih harus pergi meminta – maaf? Ini terlalu
berlebihan.”
“Si Devi itu adalah seorang nona besar lantas apa Hana kita jadi begitu rendah levelnya?”
1/7
“Atas dasar apa kita masih harus pergi meminta maaf setelah dikurung? Sama sekali tidak masuk akal!”
Ekspresi Hana tampak gembira sekali saat mendengar Hiro membela dirinya.
“Ya, kita harus berbicara dengan logis!”
“Aku sudah dikurung selama sehari dan itu adalah kerugian terbesarku.”
“Sama sekali tidak mungkin bagiku untuk pergi meminta maaf!”
Ujar Hana dengan keras.
Dengan cemas Alina berkata, “Mana bisa seperti itu?”
“Kita semua sudah berjanji kepada orang lain bahwa syarat untuk membebaskanmu adalah pergi meminta maaf
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkepada mereka.”
Dengan pelan, Hiro berkata, “Ma, saat kau menyetujui persyaratan ini, kau tidak membicarakannya dengan Hana.
Kau tahu
2/7
darimana kalau Hana akan menyetujuinya?”
“Selain itu, semua hal ini juga dibahas oleh kakak iparku.”
“Kakak ipar, coba kau katakan sendiri, benar tidak seperti itu?”
“Hana sudah dikurung selama sehari masa dia masih harus meminta maaf lagi. Apa menurutmu itu masuk akal?”
Ekspresi Hana langsung berubah lalu dia mendelik kepada Reva, “Ooh, jadi kau yang membicarakannya?”
“Pantas saja hasilnya seperti ini, jelas – jelas kau mencoba untuk menipuku!”
“Dasar bajingan kau. Kau terlalu berbahaya.”
“Kau tahu bahwa Devi adalah anggota keluarga
Tanaka jadi kau sengaja meminta dia untuk . tinggal di kantormu agar bisa menghadapi kami,
kan?”
“Dan semua ini pasti sudah direncanakan
ILL
3/7
olehmu.”
“Kau sengaja menyakitiku dengan mengurungku selama sehari. Aku... aku akan membuat perhitungan
denganmu!”
Semakin Hana berbicara semakin marahlah dia. Lalu sambil meraung dia hendak menyerang Reva.
Reva mengerutkan keningnya. Semuanya persis seperti apa yang dia bayangkan. Hana benar benar hendak
berkelit.
Nara marah dan langsung menggebrak meja, “Hana, sudah cukup yah kau!”
“Reva sudah menyelamatkanmu. Tidak masalah kalau kau sama sekali tidak menghargainya, tetapi kau malah
masih mengucapkan kata – kata yang sama sekali tidak punya hati. Apa kau masih bisa dikatakan sebagai
manusia?”
“Reva, seharusnya kau tidak usah ikut campur dengan masalahnya pada saat itu. Apa untungnya?”
417
“Sudahlah, kita tidak perlu mempedulikan masalah ini lagi!”
Alina buru – buru meraih Nara dan berkata, “Nara, kau jangan marah!”
“Aduhh Hana, kau benar– benar tidak boleh berbicara seperti itu.”
“Kalau Reva tidak mengatakan hal – hal yang baik atas masalah ini, mungkin... mungkin saja kau bisa dipenjara
untuk waktu yang lama.”
Axel juga terlihat sangat murung, “Hana, kau jangan membuat ulah lagi.”
“Masalah ini sudah kami awasi dari awal hingga akhir.”
“Kalau bukan Reva yang pergi kemungkinan besar keluarga Tanaka juga tidak akan setuju untuk
membebaskanmu.”
“Kau harus berterima kasih kepada Reva!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDitegur seperti ini oleh orang tuannya membuat rasa sombong Hana menghilang cukup banyak
5/7
tetapi wajahnya masih tampak tidak puas.
“Aku tidak mau tahu. Aku tidak akan pergi meminta maaf.”
“Reva, kau yang menyetujui mereka jadi kau yang pergi dan meminta maaf saja!”
Ujar Hana dengan cemberut.
Reva menatap Hana lekat – lekat lalu dengan lembut berkata, “Terserah kau.”
“Tidak masalah kalau kau tidak mau meminta maaf.”
“Tetapi, aku sarankan lebih baik kau turuti saja.”
“Karena mereka juga belum menandatangai surat perdamaiannya.”
“Kalau mereka masih tetap mempersoalkan masalah ini lagi, mereka dapat menangkapmu kembali kapan saja
mereka mau.”
“Kalau sampai nanti hasil pemeriksaannya Devi itu menunjukkan ada cedera ringan, hmm,
6/7
I
1811 Sun, UCHUV
Bab 633
5 mutiara maka itu bukan masalah dikurung beberapa hari lagi.”
Hana tercengang. Dia menatap Hiro, “Apa... apa benar seperti itu?”
Bagaimanapun Hiro lebih berpengalaman lalu dengan malu dia mengangguk perlahan, “Secara teori, memang
seperti itu.