- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Menantu Dewa Obat Chapter 789
Spencer sangat marah: “Axel, enyah saja kaul”
“Kau sendiri yang bilang tidak mau peduli lagi, lalu untuk apa masih ikut
–
ikutan berbicara di sini?”
Dengan bangga Axel berkata, “Ini rumahku, kenapa aku tidak boleh berbicara?”
“Spencer, ngapain kau teriak teriak di rumahku?”
*Percaya ngga kalau aku akan mengusirmu keluar dari rumah ini dengan sapu!”
Spencer sangat marah: “Coba saja kalau kau berani mengusir aku dengan sapu!”
Axel juga marah: “Reva, panggil polisi dan bilang bahwa ada orang yang masuk ke rumah kita secara ilegal dan
ingin merampok!”
Alina sangat marah. Dia meraih cangkir di atas meja dan membantingnya ke lantai sambil meraung: “Diam kalian
semua!”
Semua orang di ruangan itu terkejut.
Alina menunjuk Axel: “Kau, masuk ke kamarmu!”
“Reva, kau juga naik ke atas!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtAxel dan Reva saling menatap. Mereka berdua memilih untuk tetap berdiri di posisi mereka masing-masing.
–
Jarang jarang, ayah mertua dan menantu ini bisa kompak.
Alina sangat marah: “Kenapa? Apa sekarang kalian berdua sudah tidak mau mendengarkan ucapanku lagi?”
Nara berkata dengan suara rendah. “Ma, lebih baik kita cari cara untuk menyelesaikan masalah ini dulu.”
“Reva punya banyak kenalan. Siapa tahu saja dia bisa membantu!”
Tiba-tiba Alina tersadar. Ya, Reva kenal dengan pria pria hebat seperti Tiger dan Kenji. Siapa tahu saja dia benar-
benar bisa menyelesaikan masalah ini.
Ekspresinya terhadap Reva langsung berubah. “Reva, anu, itu.. kau… kau kemarilah dan duduk dulu.”
“Menurutmu bagaimana cara kita menangani masalah malam ini?”
Axel masih ingin berbicara ketika Nara menatapnya dengan tajam. Akhirnya dia hanya bisa marah dalam
diam.
Reva berkata, “Ma, untung saja orangnya tidak mati.”
“Selanjutnya apa yang harus dilakukan sudah bukan kita yang bisa mengatakannya lagi.”
Alina berkata dengan suara rendah: “Aku tahu, tetapi kalau kita tidak melakukan apa – apa, nanti… nantinya adik
sepupumu itu mungkin bisa masuk penjara!”
1/3
Bab 789
32%
5 mutiara
Anissa langsung menangis: “Kakak kedua, Jay tidak boleh masuk penjara.”
“Dia masih muda, kalau… kalau sampai dia masuk penjara maka masa depannya pasti sudah tak ada harapan
lagit”
Spencer juga marah: “Kalau sampai putraku masuk penjara, kalian juga jangan pernah berpikir untuk bisa hidup
dengan tenang!”
Dengan cepat Alina menghiburnya: “Sudah, sudali, bukannya sekarang kita juga sedang mencari solusinya.”
“Reva, kau harus memikirkan solusinyal”
Reva merasa sangat tidak berdaya. Bagaimana dia bisa memikirkan solusi untuk masalah seperti ini?”
Reva berkata: “Bagaimana kalau aku mencari seorang pengacara untuk membantu kalian?”
Alina buru-buru berkata, “Kalau begitu cepat kau hubungi orangnya!”
Reva menelepon Kenji dan tidak lama kemudian, seorang pria dengan mengenakan jas datang ke rumahnya.
“Halo, aku dari firma hukum Shim Group. Namaku Cleve Finner. Tuan Kenji yang meminta aku datang ke sini.”
“Bagaimana situasinya? Kau bisa menceritakannya kepadaku secara detil.”
Pria itu sangat menghormati Reva karena Kenji sendiri yang meneleponnya dan memberi tugas kepadanya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmReva menjelaskan garis besar situasinya dan pengacara Finner langsung mengerutkan keningnya setelah
mendengarkan ceritanya.
“Tidak punya SIM, mengemudi dalam keadaan mabuk serta ngebut – ngebutan. Semua ini sudah cukup untuk.
dikenakan pasal berlapis!”
“Tuan Lee, aku… aku khawatir masalah ini agak sulit ditangani!”
“Kalau sesuai dengan pengalaman sebelumnya, setidaknya bisa dikenakan hukuman tiga atau lima tahun.”
Anissa memutar matanya dan pingsan.
Alina langsung meraihnya lalu dengan cemas berkata, “Reva, kau suruh dia pikirkan solusinya.”
“Itu adalah adik sepupumu sendiri. Kau tidak bisa membiarkan dia masuk penjara!”
Reva tak berdaya: “Pengacara Finner, apa ada cara lain untuk menyelesaikan hal ini?”
Pengacara Finner berpikir sejenak: “Uhmm, ini.. yang paling penting sekarang apakah korban mau memaafkan
pelakunya.”
“Selain itu, masih ada masalah denda dan biaya kompensasinya juga.”
“Kalau kedua hal ini bisa ditangani dengan baik dan bersikap lebih baik, ada kemungkinan bisa membantu sedikit
untuk menjernihkan masalahnya.”
Spencer bertanya: “Berapa dendanya? Berapa biaya kompensasinya?”
Pengacara Finner menggelengkan kepalanya: “Sulit untuk mengatakannya tetapi pastinya tidak akan sedikit.”
Spencer segera menatap Alina: “Aku tidak mau tahu. Kalian yang harus membayar semua biaya inil”
3/3