- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 827
Dengan lembut Reva berkata: “Ini kelabang.”
“Apa kau suka?”
“Kau bisa menyentuhnya.”
Vera terkejut: “Yang benar?”
“Aa.. aku boleh menyentuhnya?”
Reva mengangguk.
Vera menarik nafas dalam dalam lalu dengan perlahan memasukkan tangannya ke dalam tungku pil.
–
Kalau gadis–gadis lain, jangankan menyentuhnya, mungkin mereka akan langsung berteriak begitu menyentuhnya.
Tetapi sepertinya Vera sangat menyukai mahluk – mahluk mungil ini. Dengan perlahan dia mengulurkan tangannya
lalu benar–benar menyentuh kelabang itu.
Namun yang aneh adalah saat tangan Vera terulur, semua kelabang – kelabang itu langsung tenang dan tidak
gelisah lagi seolah–olah mereka baru saja diberikan pil penenang.
Akhirnya tangan Vera menyentuh kelabang tersebut. Kelabang ini sangat jinak, seolah-olah sangat menyukai
perasaan ini.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHarus diketahui, bahwa semua serangga sihir yang dipelihara itu sangat ganas.
Kelabang biasa yang disentuh saja pun akan menggigit orang yang menyentuhnya, apalagi serangga sihir yang
memang sengaja di pelihara.
Namun, tidak ada yang terjadi saat dia menyentuh semua kelabang ini.
Melihat hal inil Reva mengangguk sambil berpikir.
Lalu dia menutup tungku pilnya kemudian menyingkirkan kelabang tersebut.
Setelah itu dia mengelukan botol porselen besarnya yang berisi lima serangga sihir beracun yang semalam.
Reva melepaskan kelima serangga sihir beracun itu.
Vera bersorak lagi. Dia tidak terlihat takut tetapi malah lebih gembira.
Sementara itu kelima serangga sihir beracun ini tampaknya sangat patuh kepada Vera sehingga memungkinkan
dirinya memegang mereka semua di tangannya. Kelima serangga sihir beracun itu seolah- olah tidak ada niat
untuk menyerang siapapun.
Dan yang paling penting adalah ular merah beracun tersebut. Orang yang menyentuhnya akan mati.
Namun saat Vera memegangnya, dia sama sekali tidak merasakan apapun. Benar-benar aneh sekali.
Melihat semua hal ini membuat Reva semakin yakin dengan dugaannya.
Kemungkinan besar Vera adalah “dia” yang disebutkan oleh pria semalam itu.
Namun untuk saat ini Reva tidak ingin mengungkapkan masalah ini.
Dia masih belum tahu tujuan orang–orang ini mencari Vera, sedangkan gadis ini juga belum mampu untuk
melindungi dirinya sendiri jadi untuk sementara Reva harus menyembunyikannya dulu disini.
Setelah menyimpan kembali semua serangga beracun itu lalu Reva menyuruh Vera untuk tetap tinggal di rumah
dan jangan keluar kemana – mana.
Dalam dua hari ini, bisul di tubuh Vera sudah lumayan membaik. Kulit lehernya juga tampak sangat putih seperti
batu giok.
Dia juga merasa sangat senang jadi dia menuruti kata-kata Reva.
Reva membaca semua serangga beracun ini ke villa di sebelah dimana tidak ada orang yang tinggal di sana lalu dia
menggunakan metode rahasia untuk menghilangkan serangga beracun itu.
Serangga beracun ini tidak dapat mencelakai Vera.
Namun merupakan serangga yang mematikan bagi orang lain.
Reva tidak mengijinkan hal semacam ini menyelinap masuk ke kota Carson!
Setelah menuntaskan semua masalah ini lalu Reva merapikan semuanya dan kembali ke rumahnya dii Rose
Garden.
Begitu masuk, Reva sudah melihat Jayden dan Vivi yang sedang duduk di dalam.
Nara sedang makan sementara Jayden dan Vivi duduk di samping Nara sambil terus mengoceh. Nara terlihat
tidak sabar dengan ocehan mereka.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmBegitu melihat Reva masuk, Jayden langsung berkata, “Orangnya datang! Orangnya datang! Dia sudah
pulang!”
“Kak, kalau kau tak percaya, kau bisa tanya sendiri kepadanya!”
“Ehh, Reva, semalam kau pergi ngapain?”
“Kenapa semalaman kau tidak pulang?”
“Apa kau pergi bersenang–senang dengan si Anya itu?”
Reva meliriknya dan malas untuk mempedulikan mereka.
Vivi langsung mencibir, “Lihat, kan. Dia tidak bisa berbicara karena merasa salah di dalam hatinya.”
“Kak, kali ini, buktinya sudah sangat pasti.”
“Aku sudah bilang, bajingan ini memang benar – benar bukan orang yang baik, kenapa kau sama sekali tak
percaya kepadaku?”
Setelah Nara selesai menghabiskan buburnya lalu dia langsung meletakkan mangkuk itu di atas meja. “Kalau kalian
berdua tidak ada kerjaan lain lebih baik perbanyaklah membaca buku!”
“Apa ucapanku kepada kalian berdua masih kurang jelas?”
“Reva tidak akan melakukan hal seperti itu!”
Dengan cemas Jayden berkata, “Kak, kenapa… kenapa kau lebih mempercayai orang luar daripada keluargamu
sendiri?”
“Rambut boleh sama hitam tetapi hati orang siapa yang tahu!”
“Kau jangan mau tertipu olehnya. Orang seperti ini tidak bisa dipercaya!”