- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 848
Manajer itu berkata dengan marah, “Menurutmu?”
“Apa kau tidak menggunakan otakmu untuk berpikir?”
–
apa tetapi malah mengurusi masalah orang lain dan berspekulasi macam macam
“Kau tidak tahu apa tentang situasi orang?”
Wanita itu menundukkan kepalanya lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Aku… aku benar–benar tidak tahu….”
Dengan marah si manajer berkata, “Kalau tidak tahu jangan ikut–ikutan berbicara.”
“Tadi waktu kami hendak mencegah mereka, kau tahu untuk memanggil polisi.”
“Lalu kenapa kau tidak menelepon polisi saat tahu gadis ini mau dibawa pergi?”
“Ohh, karena orang orang ini berkata mereka melakukan penyergapan lantas kau percaya saja bahwa itu adalah
penyergapan?”
“Saat pedagang manusia menculik orang, apa diatas kepala mereka akan tertera label pedagang manusia?”
Wanita itu terdiam dan tak bisa berbicara. Dia merasa sangat malu.
Sang manajer mengibaskan tangannya dengan marah, “Sudahlah, aku benar–benar tidak bisa berbicara dengan
orang bodoh seperti kau.”
“Panggil polisi saja. Kita akan lihat bagaimana polisi akan menangani masalah ini nanti. Aku malas untuk
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmengurusinya!”
“Biar aku beritahu kepadamu yah, untung saja hari ini nona Devi tidak dibawa pergi.”
“Kalau sampai nona Devi dibawa pergi, hmm, kau adalah tersangkanya!”
Wanita itu menjadi sangat ketakutan hingga merosot ke lantai. Dia benar–benar tidak menyangka akan terjadi
masalah sebesar itu hanya karena dia ingin menegakkan keadilan saja.
Saat ini para pemuda itu juga sudah dibuat sangat ketakutan.
Tadinya mereka mengira ini hanya masalah sepele namun tak disangka masalah ini malah berkembang menjadi
kekacauan yang besar. .
Melihat manajer mal yang mengangguk dan membungkuk dengan hormat kepada dokter Tanaka dan Devi,
membuat mereka sadar bahwa kali ini telah bertemu dengan bencana.
Apalagi saat mereka tahu bahwa kedua orang ini adalah kakek dan cucu sendiri, membuat mereka semakin
panik…
Begitu mereka mendengar akan dilaporkan ke polisi, si pemuda yang memimpin itu langsung berkata, “Bro, bro,
masalah ini tidak ada hubungannya dengan aku.”
“Aku juga disuruh oleh seseorang, kami… kami bukan pedagang manusia…”
Sang manajer restoran memelototinya, “Disuruh seseorang?”
“Siapa yang menyuruhmu?”
“Mau apa dia?”
Si pemuda yang berada di depan berkata dengan gemetaran karena ketakutan, “Itu.. uhmm, Jayden yang
menyuruh kita…”
“Dia pernah ditampar dua kali oleh nona Devi sebelumnya jadi dia masih menyimpan dendam, sehingga…. dia ingin
membalaskan dendamnya kepada nona Devi.”
“Kami melakukan ini juga atas perintahnya. Hal ini… hal ini benar–benar tidak ada hubungannya dengan kami…”
Sang manajer toko menatap Devi.
Wajah Devi memucat dan giginya terkatup.
“Jayden lagi, Jayden lagi!”
“Kakek, aku tidak mau tahu. Kali ini aku harus membuat dia membayarnya dua kali lipat!”
Air muka dokter Tanaka juga sangat jelek.
Biasanya dia sangat baik dan memperlakukan orang–orang dengan sangat ramah. Teman–temannya juga sangat
banyak namun dia belum pernah mengalami hal seperti ini.
Apalagi cucu kesayangannya hampir saja diculik di depan matanya sehingga membuatnya geram.
“Pergi dan cari si Jayden itu!”
“Aku tidak peduli bagaimanapun caranya, dia harus ditemukan!” ujar dokter Tanaka dengan marah.
Ucapan seperti ini sampai bisa diucapkan oleh dokter Tanaka, ini benar–benar telah menunjukkan kemarahan yang
amat sangat di hatinya.
Villa Rose Garden.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmAlina dan Anissa sedang duduk di ruang tamu sambil mengobrol.
Tiba–tiba pintu terbuka dan Jayden berlari masuk dengan wajah panik.
Anissa tercengan dan mau tak mau memelototinya sambil bertanya, “Mengapa kau berlari dengan terburu- buru
seperti itu?”
“Apa kau tidak lihat aku sedang mengobrol dengan tante keduamu!”
Dengan gemetaran, Jayden berjalan mendekat dan berlutut di depan Alina, “Tante kedua, apa… apapun yang
terjadi, kali ini kau harus menyelamatkan aku…”
Alina tertegun. Apa yang terjadi?
Air muka Anissa langsung berubah lalu dengan cemas dia berkata, “Apa… apakah kau membuat masalah lagi?”
Jayden menunduk dan tidak berani berbicara.
Sebelumnya dia mengamati dari luar restoran dan saat melihat situasinya tidak beres, dia langsung kabur.
Di dalam perjalanannnya, dia menghubungi beberapa teman baiknya untuk mencari tahu.
Dan salah satu dari mereka mengenal Devi lalu menceritakan kepadanya tentang identitas Devi.
Begitu mendengar hal ini, Jayden langsung tahu bahwa dia telah melakukan sesuatu yang menyebabkan bencana
lagi.
Oleh karena itu, dia bahkan tidak berani pulang ke rumah. Jadi dia langsung pergi ke villa Rose Garden untuk
mencari Alina agar bisa melindunginya.
Dia tahu bahwa masalah yang kali ini dia timbulkan jauh lebih serius daripada yang terakhir kali!”