- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Menantu Dewa Obat
Bab 895
Keesokan paginya, Reva tidak pergi bekerja. Dia pergi ke taman Dragon Lake sendirian.
Pertama
–
tama dia mengunjungi Reina dulu, setelah itu baru ke tempat Vera.
Kulit di tubuh Vera sudah lumayan pulih dan sekarang dia sudah bisa menunjukkan kedua lengannya.
Kulitnya sehalus batu giok, seperti kulit anak-anak.
–
Bisa dilihat dengan jelas, tanpa adanya bisul – bisul itu, dia adalah seorang gadis yang sangat cantik.
Begitu melihat Reva, dengan gembira Vera berlari dan memanggilnya: “Kak Reva.”
Reva tersenyum lalu menyerahkan sebuah kantong kepada Vera.
Vera membukannya dan melihat mayat kodok beracun di dalamnya.
Vera tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut, malahan dia merasa sangat senang. Dia mengeluarkan kodok
beracun itu dan meletakkannya di atas tangannya untuk diamati dengan seksama.
Kalau keluarga Permana melihat situasi ini, mereka pasti akan sangat terperanjat.
Harus diketahui bahwa kodok beracun ini sangat-sangat beracun dan akan membunuhmu dengan hanya
menyentuhnya saja.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtVera malah memegang dan meletakkannya di atas tangannya dan tidak terjadi apa – apa padanya!
Reva mengeluarkan sebuah botol porselen dan kelabang ular juga merangkak keluar.
Sepertinya ia sangat menyukai Vera. Kelabang itu langsung merangkak naik ke lengan Vera dan bertengger di
pergelangan tangan Vera seperti bayi yang sangat manja dan akrab dengannya.
Vera juga sangat suka dengan kelabang ular ini. Dia mengelusnya dengan ringan dan si kelabang ular itu benar-
benar berbaring di lengan Vera, sama sekali tak bergerak. Dia membiarkan Vera membelainya.
Melihat ini membuat Reva semakin terkejut.
Dia merenung sejenak lalu dengan suara rendah berkata, “Vera, aku sudah mengetahui latar belakangmu.”
Vera tertegun sejenak, perasaannya tampak menjadi sedikit tertekan. Dia menatap Reva: “Kak
Reva, apa… apa kau akan mengusir aku?”
Reva tersenyum: “Vera, kau sudah salah paham.”
“Aku hanya bilang bahwa aku mengetahui latar belakangmu, tetapi tidak mengatakan bahwa
aku akan mengusirmu.”
“Asalkan kau bersedia, kau bisa tinggal disini selamanya!”
Vera langsung tertawa: “Kak Reva, asalkan kau tidak mengusir aku, aku pasti akan tinggal disini bersamamu
selamanya!”
Senyum Reva tampak agak dipaksakan. Dia memang ingin Vera tetap tinggal disini, namun beberapa orang
mungkin tidak menghendakinya.
–
“Oh yah, ngomong – ngomong, Vera, apa kau masih punya bayangan tentang papamu?” tanya
Reva.
Vera menggelengkan kepalanya. Saat dia dibawa keluar dari suku Maui, dia masih seorang bayi.
Bagaimana mungkin dia bisa punya bayangan tentang papanya?
Setelah terdiam untuk beberapa saat lalu Vera berkata, “Mamaku bilang, papa mengira aku adalah dewa wabah
jadi dia ingin membunuh aku.”
“Oleh sebab itu mama membawa aku pergi.”
Reva menghela nafas. Hal itu sama dengan informasi yang dia dapatkan sebelumnya.
Saat Vera lahir, tubuhnya dipenuhi dengan bisul – bisul dan dia dianggap sebagai wabah atau pembawa sial
sehingga semua orang ingin membunuhnya untuk ditumbalkan kepada Tuhan.
Mama Vera membawa dia kabur
Ibu Ahman yang membawanya melarikan diri dari Miaojiang, dan dia menyelamatkan hidupnya.
Reva mengobrol sebentar dengan Vera lalu akhirnya dia mengambil dua botol porselen dari
tempat Vera dan pergi dulu dari sana.
Sementara itu si kelabang ular tetap ditinggalkan bersama dengan Vera.
Dugaan Aciel sangat akurat, kelabang ular ini memang pernah bersentuhan dengan Vera.
Nyatanya dalam beberapa hari terakhir ini, kelima serangga sihir beracun yang didapatkan oleh Reva sebelumnya
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtelah ditinggalkan di tempat Vera dan dipelihara oleh Vera sendiri.
Malamnya, Reva akan datang lagi ke tempat Vera dan membawa seekor serangga sihir bersamanya untuk berjaga
– jaga.
–
う
5 mutiara
Untung saja semalam dia membawa si kelabang ular itu, kalau tidak, kodok beracun itu pasti tidak akan mudah
ditangani.
Hanya dengan mengandalkan kekuatan Reva saja sebenarnya tidak sulit untuk menangani kodok beracun itu
namun masalahnya adalah, ada terlalu banyak orang di tempat itu pada malam itu.
–
–
Kalau Reva hendak membunuh kodok beracun itu dengan paksa maka racunnya akan berceceran di mana mana
dan orang orang yang tidak bersalah juga jadi akan ikut terkena getahnya. Reva tidak ingin terjadi hal seperti ini.
Sedangkan kalau dia menggunakan kelabang ular untuk menangani si kodok beracun setidaknya itu akan
meminimalkan orang-orang yang tak bersalah.
Pada saat yang sama, mau tak mau Reva juga menghela nafas dengan penuh emosional.
Vera benar-benar luar biasa. Setelah serangga sihir ini tinggal bersama dengannya, tokssitasnya meningkat dengan
pesat.
Harus diketahui bahwa kodok beracun sebenarnya jauh lebih beracun daripada kelabang ular.
Namun setelah si kelabang ular tinggal bersama Vera selama dua hari, ia sudah mampu membunuh kodok beracun
itu dengan mudah. Sangat luar biasa.