- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Menantu Dewa Obat
Bab 948
Axel langsung memelototinya: “Diam kaul”
“Kau yang mencari orang? Memangnya kau bisa mengundang dokter Tanaka dan Anya?”
“Masalah ini bukan tentang jumlah orangnya tetapi yang paling penting adalah bisa mengundang orang yang
mumpuni.”
“Kalau kau hanya mencari beberapa orang untuk mengintimidasi mereka saja juga untuk apa? Malah hal itu akan
membuat segalanya menjadi lebih repot lagi!”
“Sudahlah, aku malas mengocehimu.”
“Lain kali kalian jangan terlalu banyak bicara. Memangnya kalian tidak tahu seberapa besar kemampuan kalian
sendiri?”
Hana membuka mulutnya dan hendak berbicara namun pada akhirnya dia juga tidak bisa mengatakan apa
apa.
–
Kalau sesuai dengan kemampuan dirinya, jangankan dokter Tanaka dan Anya, bahkan Rio pun dia tidak akan bisa
mengundangnya datang!
Alina juga sangat memuja Reva. Apa yang terjadi malam ini membuatnya sangat senang karena bisa
mengeluarkan semua kekesalan dan uneg
–
unegnya selama ini.
Saat semua orang sedang mengobrol, Hiro juga masuk dari luar.
Saat Hana melihat Hiro masuk, dia yang barusan sedang menahan nafas langsung menatapnya dan berkata,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Darimana saja kau?”
“Kenapa lama sekali baru pulang?”
Hiro menghela nafas, “Haihh, jangan ditanyakan lagi!”
“Aku memesankan kamar hotel utuk mereka…”
Hana: “Huhh, memangnya butuh waktu berapa lama untuk memesan kamar hotel?”
“Di sekitar sini ada banyak hotel express, kau keluyuran kemana lagi?”
Hiro: “Aku tidak keluyuran.”
“Ini si tante kecil, dia bersikeras tidak mau tinggal di hotel itu terus katanya ada urusan dan mau keluar
sebentar,
“Aku merasa khawatir kalau dia pergi sendiri di malam hari akan tidak aman. Jadi aku mengantarkannya dulu
setelah itu aku baru pulang.”
Hana: “Kau antar ke mana tante kecil aku itu?”
Hiro: “Kota Pelajar!”
Hana terkejut: “Untuk apa tante kecil aku pergi ke kota Pelajar?”
Tiba
–
tiba Alina teringat dengan sesuatu: “Ehh, bukannya si Vanni itu sudah kuliah?”
Semua orang langsung saling menatap. Vanni adalah putrinya Joyce.
Nara memikirkannya sejenak lalu berkata, “Sebentar, jangan jangan Vanni hendak mengikuti ujian masuk
universitas tahun ini.”
“Dia benar – benar akan kuliah?”
–
“Aduhh, kenapa tante kecil tidak memberitahu kita?”
Alina menghela nafas, “Tante kecilmu ini selalu perangainya memang seperti ini sejak dulu.”
“Kalau ada hal yang bisa dia selesaikan sendiri, dia tidak akan pernah mau merepotkan orang lain.”
“Kalian lihat saja dia, setelah bercerai, dia sendiri yang merawat anak-anaknya. Tidak peduli seberapa lelah dan
sulitnya dia namun tetap saja tidak pernah meminta satu sen pun kepada mantan suaminya.”
“Aihh, tante kecilmu ini benar
—
benar kasihan!”
Axel juga menghela nafas, “Dari semua anggota keluarga Swan kalian, hanya tante kecilmu ini saja yang paling
baik.”
“Dulu mama-mu sudah seringkali meneleponnya untuk bertanya apakah Vanni akan pergi ke kota Carson untuk
melanjutkan kuliahnya tetapi dia selalu bilang bahwa hal itu belum diputuskan.”
“Dan pada akhirnya dia malah langsung datang kesini dan tidak mengatakan apa-apa kepada kita, sepertinya dia
tidak ingin kita merasa khawatir tentang hal itu!”
–
Nara dan Reva mengangguk angguk. Biarpun anggota keluarganya yang lain tidak terlalu baik namun mereka tetap
menghormati tante kecilnya ini.
“Baiklah, karena kita sudah tahu tentang hal ini, nanti dua hari lagi kita akan pergi untuk mengunjungi
Vanni.”
“Tante kecilmu yang hanya mengurus anaknya sendirian itu tidak mudah. Asalkan kita bisa membantunya maka
kita harus membantunya!”ujar Alina.
Kali ini Axel tidak merasa keberatan tetapi dia malah mendukungnya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTentu saja, malam ini juga dia merasa sangat senang.
Masalah keluarga Swan yang ditangani oleh Reva membuatnya menatap Reva dengan kagum. Dia memuji Reva
terus dengan tanpa henti.
Alina sendiri pun menatap Reva dengan tatapan yang lebih ramah.
Nara merasa sangat senang karena pada akhirnya kedua orang tuanya sudah mau menganggap Reva sebagai
anggota keluarga mereka sendiri.
Namun, Hana dan Hiro, keduanya tampak tidak puas.
Semakin kedua orang tuanya baik kepada Reva, semakin khawatirlah mereka. Karena dengan begitu, berapa
banyak aset keluarga yang masih bisa mereka dapatkan di kemudian hari?
Keesokan paginya, Axel mendapat kabar bahwa keluarga Swan sudah pergi dari kota Carson.
Terutama Jonathan, Rebecca dan Nadine. Katanya mereka sama sekali tidak menginap di hotel itu tadi malam.
Malam itu mereka langsung kabur.
Sepertinya mereka merasa khawatir akan Anya yang hendak meminta uang kepada mereka, sehingga mereka
langsung kabur semalam.
Setelah mendengar kabar itu, Axel semakin tertawa dengan lebar.
Tanpa adanya dukungan dari keluarga Swan, Anissa dan Vivi tidak akan bisa merusuh dan berbuat macam macam
lagi.
Sekarang, semua orang sama sekali tidak ada yang memperhatikan mereka lagi.
Sedangkan tentang masalah Jayden itu, sejujurnya tidak ada orang yang peduli dengan apa yang terjadi padanya.
Alina sendiri saja benci dengan keponakannya ini apalagi orang lain.
–
Paginya, Nara mengantar Reva ke rumah sakit lalu dia langsung berkata, “Oh yah, ngomong – ngomong, nanti
malam kita ada reuni kelas.”
“Nanti setelah pulang kerja kau hubungi aku, kita berangkat sama-sama!”