- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Doamna Neta masih bertanya – tanya mengapa bisa terjadi hal seperti itu saat acara makan.
12 barman Actclah mendengar bahwa itu adalah restoran Shiro, dia langsung mengerti
Lalu dia mencibir, sepertinya Shiro memang sengaja ingin membalas dendam kepada mereka.
Lalu Vara bergegas menghampiri dan berkata: “Reva, ayo cepat… ayo cepat kita pergi…”
“Ma tak mampu menyinggung keluarga Yu.”
Dan Reva tersenyum ringan sambil berkata: “Tidak apa – apa.”
“Aku malah ingin bertemu dengannya.”
Jika orang seperti ini tidak dibereskan, nantinya dia akan selalu menjadi batu sandungan!”
Lalu Vara tampak cemas dan berkata: “Reva, apakah… apakah kau sudah gila?”
“Dia adalah pewaris tunggal keluarga Yu. Bagaimana cara kau membereskannya?”
Wakn di Spoon & Stable kemarin itu, orang – orang disana membantumu karena kau pemegang kartu VIP.”
“Tetapi sekarang disini bukan Spoon & Stable, siapa yang akan membantu kita?”
Reva terkekeh dan menepuk tangan Nara dengan tenang sambil berkata: “Tidak apa–apa.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Serahkan saja kepadaku, kau tak perlu khawatir.”
Nara terlihat masih ingin berbicara tetapi di saat yang sama Shiro menghampiri mereka dengan sekelompok anak buahnya.
“Ada apa hah?”
Teriak Shiro saat berjalan ke arah mereka.
Lalu pelayan segera mendekati dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi.
Shiro melirik Reva dan berkata: “Ooh, bukankah dia si menantu sampah itu!”
“Kenapa, kau sengaja datang ke tempatku untuk makan gratis yah?”
“Heh, sampah sepertimu juga berani menindasku?”
“Kuberitahu yah, jika kalian hari ini tidak mau bayar maka kalian tidak akan pernah bisa keluar dari sini!”
Reva mengernyitkan keningnya dan saat dia akan berbicara tiba – tiba Nara berkata
dengan cepat. “Tuan muda Shiro, kami... kami tidak berencana untuk makan gratis di tempatmu!”
“Tetapi makanan – makanan ini memang bukan kami yang memesan,
Shiro mencibir dan berkata: “Dircktur Shu, toko kami menggunakan teknologi komputer untuk mencatat pesanan, tidak mungkin ada kesalahan.”
“Bagaimana mungkin saat mencatat pesananmu terjadi kesalahan?”
“Jika kau mengatakan bukan kau yang memesannya lalu siapa yang memesan semua makanan) – makanan ini?”
“Atau lebih baik kita memanggil polisi dan meminta polisi untuk menyelidiki masalah ini saya
Mendengar ucapannya Nara tampak tercengang. Jika sampai memanggil polisi untuk menyelidiki masalah ini maka nantinya pasti akan merepotkan sekali,
Karena bukan hal ini saja yang akan diselidiki tetapi masalah tentang Reva yang tadi memukul orang disini juga tidak akan mudah diselesaikan.
Jika tidak ada yang lain, masalah Reva memukuli orang di sini tidak mudah untuk diselesaikan
Kemudian Reva berkata dengan serius, “Hei Shiro, jika kau ingin melakukan sesuatu silahkan cari aku!”
“Jangan melibatkan istriku!”
Shiro mencibir dan berkata: “Tak perlu sombong, kau kan hanya bisa bergantung kepada istrimu!”
“Mengapa aku harus mencarimu?”
“Lihat penampilanmu yang sangat buruk itu. Seluruh barang yang kau kenakan di tubuhmu, jika dijumlahkan harganya juga bahkan tidak cukup untuk membayar sepiring kavia
Mendengar ucapannya, orang–orang yang berada di sekitar situ tiba–tiba tertawa terbahak–bahak.
“Tuan muda Shiro, kau terlalu meremehkannya! Meskipun dia berpakaian seperti pengemis tetapi dia masih memiliki dua buah ginjal.”
“Untuk makan saja harus sampai jual ginjal? Apa tidak terlalu tamak!”
US sam
“Jika kau suka menyombongkan diri maka kau harus berkorban untuk itu!”
Semua orang yang berada disana terus menerus mengejeknya dan wajah Reva tampak semakin buruk.
Saat melihat raut wajah Reva yang tidak terlalu baik, Nara khawatir dia akan menyebabkan masalah lagi sehingga dengan cepat dia berkata: “Sudahlah, lupakan saja. Kami aka
“Ayo kemari, gesek kartunya, gesek kartunya!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSambil berkata Nara mengeluarkan kartunya dan menyerahkannya.
Shiro tampak tertegun sejenak. Dia tak menyangka bahwa Nara masih mampu membayar tagihan makanan itu.
Sebelumnya dia telah menyelidik bahwa Nara baru saja menjadi direktur di perusahaannya.
Seluruh asetnya adalah saham perusahaan.
Sedangkan dia tak punya uang sama sekali di tangannya sendiri.
Di saat yagn sama tiba – tiba terdengar suara riang dari samping: “Aihh, Kak Nara, sepertinya kartumu itu adalah kartu dari keuangan perusahaan kan?
“Kenapa? Kau sengaja ingin menggunakan dana perusahaan untuk makan?”
“Kau baru saja menjadi direktur tetapi sudah mulai mencoba untuk menggelapkan dana perusahaan? Bagaimana kau harus mempertanggung jawabkan hal
ini nantinya saat di depan para pemegang saham?”
“Nanti jika jumlah dananya tidak cocok dengan catatan rekening keuangan perusahaan bagaimana?”
Semua orang menoleh ke orang yang sedang berbicara itu dan melihat Kesya Shu berjalan mendekati mereka dengan raut wajah sombong.
Sebenarnya dia juga baru saja sampai dan bertanya kepada seseorang tentang apa yang sedang terjadi disana. Saat mengetahui situasinya dia terlihat sangat senang.
Keluarga Shu mereka belakangan ini telah menelan kembali amarah mereka karena tak mampu melawan Reva.
Dan kali ini pewaris tunggal keluarga Shiro sengaja ingin memberi pelajaran kepada Reva dan Nara. Tentu saja saat mengetahuinya dia juga ikut – ikutan memprovokasi.
Previous Chapter
Next Chapter