- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Rafael menunjukkan ekspresi menghina saat melihat Reva. Dia adalah pewaris keluarga Scatter yang merupakan
salah satu dari sepuluh keluarga terpandang di kota Carson. Menurutnya Reva yang hanya mengenakan pakaian
biasa tampak seperti seorang pengemis di jalan. Jadi dia punya hak apa untuk berbicara dengannya? “Ini benar-
benar omong kosong. Kapan kak Anya mengundang seseorang, mengapa aku tidak mengetahuinya?” “Kau kira
karena kak Anya tidak datang kesini jadi kau bisa asal bicara?” “Aku beritahu yah, resepsi Genting ini sangat mewah
dan keamanan disini juga sangat ketat.” “Dengan menyelinap ke resepsi Genting ini sesuka hatimu itu bisa
dianggap sebagai kasus pencurian yang serius!” “Jika sampai aku menelepon polisi, huhh, pasti akan tamat
riwayatmu!” Saat Rafael berbicara matanya menatap Nara terus menerus. Dia memang seorang buaya. Dan saat
melihat ada wanita yang begitu cantik di depannya bagaimana mungkin dia rela melepaskannya. Reva: “Kau bisa
bertanya kepadanya apakah kami memang benar diundang oleh direktur Smith atau bukan?” Lalu Rafael berkata
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdengan marah: “Kau kira kau siapa hah, beraninya mendikteku?” “Kau memintaku bertanya lalu aku harus pergi
bertanya begitu? Kau kira aku anak buahmu yah?” Reva mengerutkan keningnya dan bertanya: “Lalu maksudmu
bagaimana?” Rafael: “Keluarkan surat undangan, kalau tidak, aku hanya bisa mempersilahkan kalian keluar dari
sini!” Dia berpikir dalam hatinya bahwa nanti dia mengantar mereka ke ruang keamanan yang ada di belakang
kemudian dia akan langsung masuk dan membuat Nara telungkup. Dia telah melakukan hal seperti ini selama
bertahun – tahun Reva merasa sangat kesal saat melihat mata Rafael yang menatap tubuh Nara terus menerus.
Lalu dengan dingin Reva berkata, “Sepertinya kau tidak menganggap serius undangan dari direktur Smith?” Dan
Rafael mencibir kemudian berkata: “Aku tidak peduli siapa yang mengundang kalian. Tanpa surat undangan, kalian
tidak berhak masuk ke resepsi Genting!” “Sudahlah, kurasa kalian juga tidak dapat mengeluarkan surat undangan
itu.” “Ayo, kirim mereka ke ruang keamanan. Dan aku akan menginterogasi mereka secara langsung!” Beberapa
bajingan itu semuanya menyeringai karena mereka telah tahu dan mengerti apa yang akan dilakukan Rafael
setelahnya. Kemudian mereka segera mengepun Nara. Salah satu dari mereka bahkan mengulurkan tangannya
untuk meraih Nara. Wajah Reva menjadi dingin dan dia langsung menampar wajah pria itu dengan punggung
tangannya, lalu memukulnya sampai jatuh ke lantai dan sebagian dari wajahnya langsung bengkak. Semua orang
yang berada di sekitar situ tampak tercengang dan menoleh ke arah mereka. Raut wajah Rafael tiba – tiba berubah
dan dia berteriak dengan marah, “Beraninya kau!” “Menyelinap masuk ke resepsi Genting dengan tanpa undangan
dan sekarang masih berani menghajar seseorang disini?” “Kalian ini bukan pencuri tetapi perampok!” “Pengawal,
tangkap mereka untukku!” “Jika mereka berani melawan langsung hajar sampai mati saja!” Lalu semua pengawal
itu langsung mengepungnya dengan muka garang. Dan disaat yang bersamaan tiba – tiba terdengar suara yang
dingin dari belakang: “Apa yang kalian lakukan?” Semua orang menoleh untuk melihat bahwa Anya yang dibalut
dengan gaun malamnya masuk ke ruangan itu dengan perlahan. Raut wajah Anya tampak sedingin es. Matanya
menyapu kerumunan orang itu dan tak ada satupun yang berani menatap langsung ke arahnya. Ekspresi Anya
sekarang bagaikan seorang ratu. Auranya sangat luar biasa! Lalu Rafael dengan cepat berkata, “Kak Anya, kau
datang di waktu yang tepat.” “Kedua orang ini menyelinap masuk ke dalam pesta ini. Aku curiga mereka adalah
pencuri.” “Aku ingin menyelidikinya tetapi akibatnya mereka malah memukuli anak buahku.” “Demi keamanan
resepsi, aku akan membawa mereka ke ruang keamanan agar tidak mengganggu tamu – tamu terhormat yang
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsedang berada disini!” Rafael ini sangat licik. Dia sama sekali tidak membahas masalah surat undangan tetapi
malah memfokuskan masalah Reva yang memukuli orang. Karena saat dia melihat tatapannya Anya sepertinya
benar – benar mengenal Reva. Jika sampai dia membahas masalah surat undangan maka hanya akan membuat
masalah bagi dirinya sendiri. Tetapi karena Reva tadi benar – benar telah memukul orang sehingga jika masalah ini
di selidiki lebih lanjut Reva juga tak mungkin bisa melarikan diri dari masalah ini. Wajah Anya tampak dingin dan
berkata: “Rafael, sejak kapan kau mulai mengatur keamanan resepsi?” “Kedua tamu ini adalah tamu terhormat
yang aku undang sendiri. Kau berani mencurigai mereka sebagai pencuri?” “Apakah menurutmu semua orang
yang kukenal adalah pencuri?”
Previous Chapter
Next Chapter