- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Reva menggelengkan kepalanya dan berkata, “Nara, kau bukannya tidak tahu sifat dan karakter orang tuamu
kan?” “Jika kau memberitahu mereka bahwa gelang giok ini sudah kembali, mereka pasti akan berusaha untuk
menginginkan gelang giok ini. Dan mungkin saja dia malah akan meminta seseorang untuk menjualnya suatu hari
nanti.” “Gelang giok ini dibayarkan oleh nyonya Meng kepadamu. Ini sangat berarti. Kita tidak boleh menjualnya!”
Lalu Nara mengangguk – angguk dan berkata, “Kau benar, sebaiknya jangan biarkan mereka mengetahuinya.”
“Anggap saja sebagai pelajaran bagi mereka agar mereka tidak membuat ulah lagi di kemudian hari!” Setelah
gelang ini di temukan kembali, hati Nara pun merasa lega. Lalu dia menyimpang gelang giok itu dengan hati – hati.
Dan dia berencana akan membawa gelang itu ke perusahaan besok untuk di simpan di dalam brankas perusahaan.
Tiba – tiba Nara tersenyum dan berkata, “Jadi sebenarnya kau tidak perlu menangani masalah ini lagi, kan?” “Kalau
begitu mengapa kau ingin Hana dan Hiro pulang dan tinggal disini?” “Hana selalu meremehkanmu sedangkan Hiro
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdia juga sama sekali bukan orang yang baik.” “Jika mereka berdua pulang dan tinggal disini lalu bagaimana kita
akan melewati hari – hari dengan tenang?” Reva terkekeh dan berkata, “Dengan mereka berdua tinggal disini, kita
baru bisa pindah ke luar kan?” “Bukannya kau selalu ingin pindah dari sini?” “Dan kita baru saja mendapatkan
alasan untuk pindah saat mereka pindah kesini.” “Kedua orang tuamu masih menginginkan aku menangani
masalah ini, jadi mereka berdua pasti tidak akan mengikuti kita.” “Dengan begitu bukankah kita jadi bisa tinggal di
luar dan hidup berdua bersama?” Setelah mendengar penjelasan Reva lalu mata Nara langsung berbinar. Dia lalu
menepuk Reva dengan ringan dan sambil tertawa dan pura – pura marah dia berkata, “Reva, kau sangat nakal!”
“Jika nantinya Hiro mengetahui akan hal ini, dia pasti akan sangat kesal sekali.” Reva lalu meraih tangan kecil Nara
dan berkata sambil terkikik, “Selama ini dia selalu berpikir untuk menindasku, sudah waktunya untuk membuatnya
membayar kembali semua kelakuannya!” Kemudian Nara mengangguk dengan penuh semangat, “Ya, kita sama
sekali tidak bisa bersimpati kepada orang seperti itu!” “Reva, sebenarnya kau sama sekali tidak perlu begitu sopan
kepada mereka.” “Menurut aku, seharusnya kau sudah membereskannya sejak dulu. Jika tidak, dia akan selalu
mencoba untuk menindasmu!” Lalu Reva menghela nafas dengan ringan dan berkata, “Dia adalah suami Hana. Jika
aku membereskannya bukankah Hana akan ribut dan membuat masalah yang tak ada habisnya!” “Papa dan
mama juga lebih pilih kasih terhadapnya. Jika sampai masalahnya menjadi besar tetap saja kita berdua yang akan
rugi juga. Jadi untuk apa repot – repot?” “Dengan bersabar keluarga kita juga akan tenang dan damai. Mengalah
demi kebaikan juga tidak jelek koq!” Kemudian Nara menghela nafas, sebenarnya apa yang dikatakan Reva itu
memang benar. Bahkan dia sendiri juga tidak berdaya untuk menghadapi Hiro ini. “Ngomong – ngomong, Reva,
mengapa Austin dan Brad tiba – tiba hadir di resepsi Genting itu malam ini?” Tanya Nara dengan penasaran. Reva
lalu tersenyum dan berkata, “Aku pernah menyelamatkan putri Austin waktu dulu itu.” “Dan mengenai Brad itu kan
tentang putranya, aku sudah pernah menceritakannya kepadamu.” “Secara tidak sengaja aku telah
menyelamatkan putranya jadi dia sangat berterima kasih kepadaku.” Nara yang masih bingung lalu berkata, “Oh
yah, kau pernah menceritakan tentang Brad itu.” “Tetapi, bagaimana dengan tuan Austin?” “Bukannya kau dan dia
sudah impas?” Reva tersenyum dan berkata, “Mungkin tuan Austin menganggap aku adalah orang yang baik jadi
dia memperlakukan aku sebagai temannya!” Nara tampak ragu – ragu tetapi dia juga tidak bertanya lebih banyak
lagi. Keesokan harinya pagi – pagi sekali, Hiro dan Hana sudah pulang ke rumah itu dengan membawa setumpuk
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtas – tas besar dan kecil. Hiro adalah orang yang paling bersemangat. Karena akhirnya dia bisa tinggal di rumah ini
dan bertemu dengan Nara sepanjang hari. Setelah selesai sarapan lalu Reva memberitahu Axel dan Alina bahwa
dia akan pergi untuk mengklarifikasi masalah kemarin itu dengan nyonya Meng. Kemudian Axel dan Alina pura –
pura sedih dan meneteskan airmatanya seolah – olah mereka tidak rela dengan kepergian Reva. Begitu Reva pergi,
Nara juga keluar dengan sebuah koper. “Nara, apa yang kau lakukan?” seru Alina. Wajah Nara tampak dingin dan
berkata, “Dengan kepergian Reva kali ini juga aku tidak tahu kapan dia akan pulang.” “Dan karena di rumah ini
sudah ada begitu banyak orang, aku merasa tidak nyaman untuk terus tinggal di rumah ini.” “Mulai sekarang aku
akan tinggal di perusahaan!” Hiro tampak tercengang. Apa yang sedang terjadi sekarang? Dia baru saja tiba dan
Nara sudah mau pergi? Kalau begitu untuk apa dia datang kesini? Dikira dia benar – benar ingin mengurus kedua
orang tua ini?
Previous Chapter
Next Chapter