- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Justin yang mendengarkan ucapannya itu hampir saja muntah darah dan langsung memaki, “Kentutmu!” “Kapan
aku pernah mengambil uangmu?” “Beraninya kau memfitnahku?” “Panggil polisi, aku akan menuntut mereka!”
Pada saat ini, Justin sama sekali tidak akan mengakui bahwa dia telah menerima uang itu. Bagaimanapun juga Hiro
memberikan uang itu secara tunai. Tidak ada seorangpun yang melihatnya dan uang itu juga sudah diurus olehnya.
Tanpa bukti, tak ada seorangpun yang melakukan apapun kepadanya. Tentu saja, Justin juga sangat membenci Hiro
di dalam hatinya. Justin merasa bajingan itu sengaja mencarinya untuk melakukan sesuatu tetapi sebenarnya
malah ingin menikamnya dari belakang. Jelas – jelas Hiro ini sengaja ingin menjebak dirinya! Hana hanya
mengetahui bahwa Hiro telah memberikan uang kepada wakil direktur Justin, tetapi dia tidak tahu Justin itu yang
mana. Dan saat mendengar kata – kata Justin itu dia juga langsung terkejut. Tetapi dengan cepat dia membatalkan
ekspresi tenangnya dan berkata, “Kenapa, kau berani mengambil uang orang tetapi tidak berani mengakuinya?”
“Ketika suamiku memberimu uang itu kau menerimanya dengan senang hati!” “Sekarang kau malah
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenyangkalnya, apakah kau masih seorang laki – laki?” Justin langsung marah dan berkata, “Dasar jalang,
beraninya kau menuduhku?” “Oke, sekarang kau bilang aku telah mengambil uangmu, apakah kau punya bukti?”
“Jika kau tidak bisa menunjukkan bukti apapun, aku akan menuntutmu atas pencemaran nama baik!” Hana
langsung tertegun. Darimana dia bisa mendapatkan bukti itu? Melihat ekspresi Hana yang seperti itu, Justin
langsung tahu bahwa dia tidak punya bukti dan mau tak mau dia merasa lebih percaya diri lagi sekarang. “Tidak
ada bukti, kan?” “Huh, kau telah memfitnah aku di depan umum dengan tanpa bukti. Apakah kau mengira rumah
sakit kita ini benar – benar mudah diintimidasi?” “Direktur, kau harus membela aku!” teriak Justin dengan kencang.
Lalu dekan mengernyitkan keningnya dan berkata dengan dingin, “Keterlaluan! Kalian anggap apa rumah sakit
kami ini? Berani sekali menghina staf medis kami dengan seenaknya?” “Panggil polisi dan tangkap mereka semua!”
Hana dan yang lainnya langsung panik. Jika dilaporkan ke polisi, mereka akan berada dalam masalah besar. Dan
ketiga orang itu tidak berani tinggal lebih lama lagi disini sehingga mereka bergegas pergi. Begitu ketiganya
berjalan sampai ke depan pintu rumah sakit, mereka melihat Hiro berjalan menghampiri mereka. “Ma, apa yang
terjadi?” “Aku menelepon Justin, tetapi dia tidak mengangkat teleponku.” “Apakah sudah dapat kartunya?” Hiro
bertanya dengan tergesa – gesa.” Lalu dengan marah Hana menceritakan apa yang barusan terjadi di rumah saki.
Setelah mendengarkan ceritanya, Hiro juga menjadi kesal dan berkata, “Reva ini apakah dia sakit?” “Uang itu
bukan miliknya sendiri. Mengapa dia malah membayarkannya kepada keluarga Meng?” “Tidak, dia harus meminta
kembali semua uang itu!” Hana mengibaskan tangannya dan berkata, “Sudahlah, apa gunanya kau mengatakan
ini?” “Hiro, siapa sih Justin yang kau cari itu?” “Tidak masalah jika dia tidak mau membantu kami tetapi dia malah
mau memanggil polisi untuk menangkap kami?” Hiro langsung tercengang dan berkata, “Ini tidak mungkin?” “Dia
telah menerima uang aku. Bahkan jika dia tidak ingin membantu kita juga dia tidak mungkin mencari masalah
dengan kita.” “Apa yang telah terjadi sebenarnya?” Hana dengan sedikit canggung bercerita sambil bergumam.
Hiro tampak bingung dan setelah beberapa saat dia baru mengetahui apa yang terjadi dan langsung terdiam.
“Hana, kau… kau katakan padaku bagaimana orang mau membantumu!” “Kau mengatakan bahwa dia telah
menerima uang kita di depan begitu banyak orang. Kalau begitu, bukankah kau telah mengeksposnya?!”
“Digantikan dengan orang lain juga tak akan ada orang yang mau membantu kita!” Ujar Hiro dengan tak berdaya.
Hana tampak kesal dan berkata, “Tetapi kan ucapanku itu memang tidak salah!” “Dia telah menerima uang kita,
apakah ini masih bisa dikatakan bohongan?” “Kenapa dia tidak berani mengakuinya jika dia sudah berani
menerima uang kita?” Hiro juga tidak dapat mengatakan apa – apa. Bagaimana caranya dia membantah orang
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmyang selalu saja mencari onar dan tak memakai logika seperti ini? Lalu Axel mengibaskan tangannya dan berkata,
“Sudahlah, lupakan saja. Apa gunanya omong kosong seperti ini!” “Aku rasa Hiro benar. Dia harus meminta Reva
pergi ke rumah keluarga Meng untuk mendapatkan uangnya kembali!” Alina: “Apakah kau sudah bodoh?”
“Uangnya sudah di ambil, bagaimana mungkin bisa mendapatkannya kembali?” “Misalnya saja kau diberikan 3
milyar dolar, apakah kau akan membatalkannya?” Lalu dengan serius Axel berkata, “Mengapa tidak bisa?” “Uang
ini hanya sebagian saja yang milik Reva. Paling – paling 100 juta dolar. Sisanya itu adalah bagian kita, milik kita.”
“Jika dia benar – benar ingin memberikan kompensasi kepada keluarga Meng juga paling banyak dia hanya perlu
membayar 100 juta dolar saja.” “Sisanya itu semuanya adalah uang kita. Dia punya hak apa untuk menangani uang
ini?” “Itu illegal baginya untuk menggunakan uang yang bukan miliknya.” “Jika keluarga Meng tidak mau
membatalkan uangnya, kita akan menuntut mereka dan menagih hak kita sesuai hukum!”
Previous Chapter
Next Chapter