- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 323
Nan membuka matanya dun saat melihat Reva dia menangis
Reva buru – buru ingin menghiburnya tetapi bersamaan dengan itu Wlina bergegas dan berkata, “Na Nana, sudah
tidak ada apa-apa, sudah tidak ada apa – apa.”
“Jangull takut.mama ada di sini!”
na bir saja meraih tangan vara tetapi Nara langsung mendorongnya pergi seperti baru saja melihat hantu dan
berteraiak. “Kau… kau pergi. kau pergi, jangan dekati aku…”
Alina langsung panik, “Nana, ada apa denganmu?”
“Ini aku, aku mama-mu!”
Lxel juga mendekat dengan cepat. Nam, kau tak perlu takut, papa dan mama ada di sini!”
Nira berterak lagi scolalı dia sedang ketakutan.
Reva buru-buru menarik kura ke belakang badannya dan berkata dengan marah. Kalian jangan mengganggu Vara
dulu untuk sementara ini.”
* Energi nurni dan darahnya baru stabil kembali, emosi psikologisnya belum sepenuhnya stabil schuingga dia tidak
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttahan dengan gangguan apapun!”
Vlina dengan panik berkata, “Siapa yang mengganggunya
“Aku.. aku kan sedang berbican baik – buk dengannya…
Roya incliriknya sebentar dan berkata dengan suara dingin. “Perjuan semalam di atur oleh kalian dan gari – gara
kalian sehingga Nannicujadi seperti ini churung
“Menurutmu apakah Nara tidak akan merasa terginggu saat melihatmu sekarang?
Wajah Axel dan Alina langsung berubah menjadi pucat. “Reval 1pmaksudmu?”
“Apakah kau mencoba untuk menyalahkan kami semua?”
“Reva, kau jangan keterlaluan!”
“Alasan mengapa kami mengundang Dion untuk makan malam itu kan gini – yara kuu yung telah menyinggungnya
kami sedang membantu kau untuk menebusnya.”
“Selain itu, alasan Nara meminum segelasinggur itu kan karena dia ingin membantumu menyelesaikan urusanmu
dengan keluargit Kegitta”
“Pokoknya semua ini gara – gara kau dan sekarang beraninya kau menyalahkan kami?”
Hana juga menggerakkan giginya dan berkata, “Reva, kau tidak perlu pura-pura menjadi orang baik di sini,”
*** Jika kau tidak mencari masalah di mana-mana, apakah mungkin keluarga Shu kita akan sampai seperti ini?”
“Kau tahu tidak sudah berapa banyak penderitaan yang dialami kakakku hanya demi membela dan
membantumu?”
“Dan kau masih berani menyalahkan kami sekarang?”
*Reva, kau masih punya hati atau tidak?”
“Coba kau pikirkan dengan hati nuranimu, sebenarnya semua masalah ini terjadi gara – gara kau atau gara – gara
kami?”
Reva benar – benar terdiam. “Aku bukan ingin berdebat tentang masalah ini dengan kalian tetapi saat ini Nara tidak
tahan dengan sedikit gangguan pun.”
“Bisa tidak kita tunggu hingga Nara stabil dan pulih dulu sebelum membicarakan masalah ini lagi?”
Setelah itu ketiga orang itu tidak berbicara lagi.
Lalu Reva menghibur Nara dengan lembut. Kemudian setelah beberapa saat, perlahan-lahan Nara mulai merasa
tenang kembali.
Tetapi saat melihat Axel, Alina dan Hana, tatapannya masih penuh dengan kewaspadaan.
Ketiga orang dari keluarga Shu itu sangat merasa tidak senang dengan kondisi ini.
“Reva, kapan emosi psikologisnya akan pulih?”
“Jangan – jangan kau telah memberikan obat yang salah?”
“Mengapa kau tidak membiarkan orang dari keluarga Regatta itu tetap tinggal di sini untuk menyembuhkan Nara?”
“Mengapa kau selalu tidak berpikir jauh saat melakukan sesuatu?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmAlina tidak tahan untuk memaki lagi.
Reva berkata, “Emosi psikologis Nara sudah hampir stabil sekarang.”
“Tetapi, dia masih harus beristirahat sebentar lagi.”
“Untuk sementara biarkan Nara tinggal di rumah saja dan jangan pergi ke perusahaan dulu.”
“Kalian jangan coba – coba untuk membuatnya stress atau mencari masalah lain lagi untuknya.”
“Kalau tidak, dia pasti akan kambuh lagi.”
Alina berkata dengan marah, “Apa maksud ucapanmu itu?”
“Memangnya kau kira aku tidak bisa menyayangi putriku sendiri?”
“Apakah aku masih perlu diajari oleh kau?”
“Reva, asalkan kau tidak membuat masalah yang melibatkan keluarga kita, Nara juga ti stress dan tidak akan ada
masalah!”
“Sudahlah, untuk sementara kau jangan pulang dulu.”
*Setiap kali kau pulang pasti ada saja masalahnya.”
“Jika kau berani mengganggu Nara, aku akan menghajarmu!”
Previous Chapter
Next Chapter