- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 345
Reva mengernyit sedikit, dia tidak menyangka Devi akan berkata seperti itu.
Manajer Rasya meluruskan punggungnya dan berkata dengan dingin, “Tuan, meskipun kau memiliki kartu
undangan,”
“Tetapi, jika kau merusak pakaian orang lain dan menghajar orang disini, kau tetap harus bertanggung jawab
secara hukum!”
“Begini saja, kita tetap serahkan semuanya ke polisi dan jalani proses hukumnya, oke?”
Semua orang di sekitar ruangan itu berbicara dengan penuh ejekan. Pokoknya mereka ingin Reva diusir!
Reva: “Tunggu sebentar, aku akan menelepon!”
Xavier tersenyum, “Kenapa? Kau ingin mencari seseorang untuk meminta bantuan?”
“Menelepon Nara untuk membantumu?”
“Jangan katakan apakah Nara mau membantumu. Tetapi dengan gadis kecil yang di bawa olehmu itu saja aku ingin
tahu bagaimana kau menjelaskannya kepada Nara?”
Semua orang yang berada di sana juga langsung menuding mereka.
“Benar – benar tidak tahu malu, sudah menjadi menantu sampah pun masih berani berselingkuh di luar, orang
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmacam apa sih!”
“Berani – beraninya dia memiliki selingkuhan di luar padahal dia sendiri masih bergantung kepada istrinya. Aku
benar-benar belum pernah melihat pria yang begitu tidak tahu malu seperti itu!”
“Benar – benar sampah!”
Wajah Devi sedingin es. Dia teringat barusan dia sendiri yang membawa Reva masuk dan itu benar-benar
memalukan!
Tak disangka, Reva malah menghampirinya dengan ponsel disodorkan kepadanya, “Panggilan telepon dari
kakekmu!”
Devi sangat marah, “Untuk apa kau menelepon kakekku saat ini?”
“Lihat saja apa yang telah kau perbuat disini. Masih berani – beraninya kau meneleponnya?”
Reva menatap Devi dengan dingin dan bertanya, “Kau mau mengangkatnya atau tidak?”
“Kau…” Devi sangat marah dan mau tak mau akhirnya dia menjawab telepon itu.
“Kakek, mengapa kau…”
“Diam kau!” suara kakeknya yang marah terdengar. “Aku memintamu untuk menyambut tuan
Lee, lalu bagaimana kau melakukannya?”
* Bagaimana bisa kau mempermalukan tuan Lee di lokasi acara!”
“Aku beritahu kepadamu, masalah ini harus kau tangani dengan baik!”
“Jika kau tidak menanganinya dengan baik, lain kali tak usah memanggil aku sebagai kakekmu lag!
Mata Devi langsung memerah. Sejak dia kecil, kakek selalu menyayanginya dan tidak pernah berteriak kepadanya.
Dan kali ini kakek berteriak kepadanya dua kali hanya gara – gara bajingan sampah ini. Apa yagn terjadi
sebenarnya?
Kakek, apakah kau tahu apa yang telah dia lakukan?” Deviberkata dengan cemas.
Dokter Tanaka langsung marah dan berkata, “Aku tidak perlu tahu apa yang dia lakukan. Aku sangat percaya
kepada tuan Lec!”
“Kau usir wanita tadi tu kcluar!
“Dan juga manajer Rasya, Xavier serta Kesya, usir mereka semua!”
“Siapapun yang tidak menghormati tuan Lee, usir keluar semua!”
“Kakek Devi sangat marah, jika kau melakukan hal ini bukankah pertemuan pertukaran medis kita ini akan
membuat orang merasa ngeri?”
Dokter Tanaka, “Kau tidak perlu terlalu khawatir!”
“Meskipun pertemuan pertukaran medis ini gagal juga kita tetap tidak boleh mengabaikan tuan Lec!”
“Kau lakukan dulu apa yang aku katakan tadi dan minta maaf lah kepada tuan Lee.”
“Hal-hal lainnya, tunggu aku kembali. Nanti aku akan meminta maaf secara pribadi kepad atuan Lec!”
Setelah mengatakan itu, dokter Tanaka menutup teleponnya.
Airinata menggenang di mata Devi, dia sangat sedih.
Tetapi pada akhirnya dia juga tidak berani melawan perintah kakeknya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmManajer Rasya datang dan berkata, “Nona Tanaka, maksud dokter Tanaka….”
Devi menghela nafas dan berkata, “Manajer Rasya, bawa wanita itu dan saudara-saudara Shu untuk meninggalkan
tempat ini dulu!”
“Apa?!” Semua orang langsung berseru. Bagaimana situasinya?
“Kenapa?” tanya manajer Rasya dengan cemas.
Xavier juga panik dan bertanya, “Mengapa?”
“Kami semua punya kartu undangan sedangkan dia hanya menantu sampah!”
“Mengapa malah kita yang di usir dan dia yang boleh tetap bertahan di sini?”
Devi tampak kesal. “Ini adalah perintah kakekku. Kalian keluar sendiri atau aku akan meminta satpam mengusir
kalian!”
Orang – orang itu langsung berteriak lagi. Devi sudah kesal jadi dia langsung melambaikan tangannya dan meminta
satpam untuk mengusir mereka semua.
Pada akhirnya keempat orang itu dikeluarkan dari ruangan itu dan seketika tempat itu hening.
Namun, orang-orang yang menonton kejadian itu masih berbisik-bisik.
Jelas sekali bahwa mereka sangat tidak puas dengan apa yang dilakukan oleh dokter Tanaka.
Previous Chapter
Next Chapter