- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Menantu Dewa Obat
05 mutiara
Bab 520
Akhirnya paman Fauzi baru merasa lega
Dia memelototi putranya dengan maralı, “Kau harus ingat dengan pelajaran hari ini.”
“Menjadi seorang manusia itu harus sadar diri dan tidak boleh sombong. Diatas langit masih ada langit. Orang yang
benar–benar hebat itu biasanya tidak mau pamer!”
“Anak muda seperti kalian yang sama sekali tidak tahu apa – apa, cepat atau lambat hanya akan kena batunya
sendiri!”
Putra paman Fauzi mengangguk – angguk. Dapat dilihat bahwa anak ini sangat patuh dan berbaku.
Paman Fauzi juga memelototi Reynald lagi. “Dan kau, aku dengar barusan kau bertaruh dengan direktur Lee yah?”
“Oke, sekarang direktur Lee sudah membuktikan kemampuannya, jadi bagaimana menurutmu sekarang?“.
Reynald sudah dibuat terkejut oleh ketrampilan medis Reva barusan.
Saat mendengar ucapan paman Fauzi ini membuat dia tidak bisa menahan gemetarnya karena ketakutan.
Barusan dia telah memaksa paman Fauzi dan putranya untuk tidak mempercayai Reva. Dan dia hampir saja
menunda pengobatan istri paman Fauzi.
Sekarang putra paman Fauzi juga menatapnya dengan garang.
Reynald meringis, “Paman Fauzi, aku.. aku benar–benar tidak tahu.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Dulu itu dia benar–benar hanya sekolah di sekolah kejuruan saja dan itu pun dia juga tidak lulus dari sekolah itu.”
“Jadi bagaimana mungkin aku bisa menduga bahwa dia benar– benar cakap dalam ilmu medis ini!”
Paman Fauzi langsung berkata dengan marah, “Kalau kau tidak tahu lalu kau boleh seenaknya berbicara, begitu?
Boleh menghina tuan Lee dengan sesukamu?”
“Orang sepertimu ini hanya seonggok sampah!”
Putra paman Fauzi langsung berkata, “Tuan lee, apa yang harus aku lakukan terhadap bocah ini?”
“Kau hanya perlu mengucapkan sepatah kata dan aku pasti akan membantumu membereskannya!”
Putra paman Fauzi langsung membawa orang – orangnya dan mengepung Reynald
Melihat gaya mereka, asalkan Reva mengatakan sepatah kata saja maka orang – orang ini pasti akan langsung
menangani Reynald.
Reynald tampak menggigil ketakutan. Biasanya dia yang suka berlagak dan belagu di depan keluarga Carlos,
sekarang sama sekali tidak berani berbuat apa – apa di depan putra paman Fauzi. Di depan mereka dia tidak lebih
dari sekedar kentut.
Kalau putra paman Fauzi benar – benar memukulinya dia juga hanya bisa menerimanya tanpa berani melawan.
Dengan cepat Reynald berkata, “Kak Reva, dari kecil kita selalu bermain dan tumbuh besar bersama kan.”
“Aku… aku benar– benar tidak tahu bahwa sekarang kau sudah begitu hebat dan punya kemampuan medis yang
baik.”
“Kau... kau maafkanlah aku, tolong ampuni aku sekali ini saja...”
“Carlos, kita kan masih saudara sepupu. Tolong kau bantu aku untuk berbicara!”
Dengan tak berdaya Carlos berkata, “Reva, bagaimana... bagaimana kalau kau memberinya kesempatan sekali
lagi?”
Reva melirik Reynald dan berkata, “Karena Carlos sudah membantumu berbicara maka aku akan memberimu
kesempatan sekali lagi demi Carlos.”
Dengan cepat Reynald berkata, “Terima kasih, kak Reva. Terima kasih, kak Reval
Dengan dingin Reva berkata, “Untuk apa kau berterima kasih kepadaku?”
“Sana kau ucapkan terima kasihnya kepada Carlos.”
Dan pada saat itu Reynald baru menoleh kepada Carlos dan mengucapkan terima kasih berkali–kali kepadanya.
Carlos tampak bingung karena sepupunya ini biasanya hanya bisa memerintah dia.
Dan sekarang tiba – tiba sepupunya ini mengucapkan terima kasih kepadanya dengan sangat sopan sehingga
membuatnya merasa tidak nyaman.
Reva meminta Carlos untuk membawa mamanya kembali ke kamar agar dia bisa beristirahat. Sementara dia
duduk di sebelahnya dan sambil minum teh.
Paman Fauzi yang duduk di sebelahnya juga tampak ragu – ragu dan pada akhirnya tidak berani mengatakan apa –
apa lagi.
Reva sudah mengatakan bahwa dia akan mengobati istrinya dalam tiga hari kedepan. Kalau sekarang dia
memohon kepada Reva juga belum tentu bisa mendapatkan hasil yang baik.
Kali ini mereka sendiri yang telah melakukan kesalahan. Bagaimanapun juga, putranya sendiri yang menyinggung
Reva lebih dulu.
Putra paman Fauzi juga tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan kali ini jadi sekarang dia ada diluar dan sedang
bekerja dengan keras untuk mempersiapkan ruangan pernikahannya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDia tidak hanya membawa anak buahnya saja tetapi dia juga memanggil tim profesional untuk ikut membantu.
Dengan begitu, Carlos dan yang lainnya menjadi lebih santai. Mereka tidak perlu mengerjakan hal – hal seperti ini
lagi.
Carlos dan papanya merasa tidak enak hati. Mereka berterima kasih kepada
paman Fauzi dan putranya berkali – kali.
Sebenarnya acara pernikahan seperti ini memang seharusnya mencari tim profesional untuk menanganinya.
Tetapi karena kondisi finansial keluarga Carlos yang sudah benar – benar jatuh sehingga mereka benar – benar
tidak mampu untuk membiayai dan mencari tim profesional lagi.
Oleh karena itu sekarang putra paman Fauzi sendiri yang mengeluarkan uang untuk membayar tim
profesionalnya.
Sebenarnya paman Fauzi sengaja melakukan ini untuk menunjukkan kepada Reva.
Kalau hanya berdasarkan persahabatannya dengan Carlos dan keluarganya saja, paman Fauzi tidak akan
mengeluarkan uangnya untuk biaya ini.
Tetapi sekarang situasinya berbeda, Carlos adalah teman Reva.
Namun, sekarang Xiao Wu adalah teman Lin Mo, itu berbeda.
Paman Fauzi adalah orang yang cerdas. Dia benar– benar tahu bahwa bisa mengenal dokter jenius itu bukan hanya
masalah mengobati penyakit dan menyelamatkan nyawa saja.
Setiap dokter jenius itu adalah eksistensi dari berbagai koneksi.
Sehingga berteman dengan Reva juga merupakan investasi dalam jaringan koneksinya!
Previous Chapter
Next Chapter