- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 556
Setelah semua orang yang ada di kompleks itu pergi, Jason baru dibebaskan kembali.
Dia menyaksikan seluruh proses konvoi mobil pengantin itu serta orang – orang dari kompleks yang pergi ke pesta
pernikahan mereka. Menyaksikan itu semua membuatnya hampir pingsan.
Sama seperti Megan, tadinya dia juga mengira bahwa Herman hanyalah orang kaya biasa saja.
Tetapi mimpi pun dia tidak pernah menyangka bahwa ternyata teman – teman Carlos itu semuanya adalah orang –
orang hebat.
Acara rombongan mobil itu hanya bisa dikatakan masalah sepele saja. Yang paling hebat adalah mereka bisa
membooking seluruh gedung hotel Times dan hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang – orang
biasa pada umumnya.
Dari hal ini saja dia sudah dapat melihat bahwa teman Carlos itu pasti merupakan orang yang memiliki status
cukup tinggi di kota Carson.
Namun sayangnya, pria sehebat itu malah disinggung oleh mereka. Jason benar – benar ingin menangis sekarang.
Ini benar – benar merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik baginya tetapi malah dihancurkan oleh dirinya
sendiri. Siapapun yang berada di posisinya pasti tidak akan dapat menerima kenyataan seperti itu.
Begitu pulang ke rumahnya, dia sudah tidak punya energi untuk bertengkar lagi. Dia hanya duduk di sofa dengan
hati sesak.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKetiga kakak beradik itu juga duduk bersebelahan dan semuanya saling menghela nafas dan merasa tertekan.
Kali ini, mereka benar – benar telah mengacaukan segalanya.
Raymond yang berdiri di samping kemudian bergumam dengan suara kecil. “Aihh, kalau saja waktu itu kita
merestui pernikahan Velly dengan Carlos bukankah akan sangat baik sekali!”
“Pa, menurutmu kalau kita ke hotel Times sekarang, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?”
Jason tidak menjawab. Dia juga sedang memikirkan hal ini di dalam hatinya.
Namun pada akhirnya dia melepaskan niatnya itu.
Semua orang yang ada di kompleks perumahan itu sudah pergi ke acara itu. Jadi bagaimana mungkin mereka
masih berani pergi ke hotel Times untuk menunjukkan wajah mereka?
Nantinya kalau mereka diusir keluar dari acara pesta itu, apa mereka masih punya muka untuk tinggal disini di
kemudian hari?
Tiba – tiba pintu depan didorong hingga terbuka.
Timotius bergegas masuk dengan sekujur tubuhnya yang penuh dengan darah. Dia menuding Megan dan
mengutuknya: “Kau ini wanita sialan, apa kepalamu itu habis terjepit pintu?”
“Kau… kau benar- benar kurang kerjaan yah sampai menyuruhku untuk pergi mencari masalah dengan mereka.
Apa kau pikir nyawaku terlalu banyak?”
“Apa kau benar – benar ingin membunuhku?”
Megan tampak canggung dan berbisik, “Suamiku, aku.. aku juga tidak tahu.”
Timotius memaki, “Dasar jalang! Kau pikir aku tidak mengenal watakmu?”
“Kau pasti sudah meremehkan dan menghina orang lain lagi, kan?”
“Dasar idiot! Pantas saja kau selalu miskin dalam sepanjang hidupmu.”
“Sudahlah, aku juga tidak ingin menyia – nyiakan energiku untuk berbicara denganmu.”
“Besok kau bawa akte nikahmu untuk mencariku. Aku akan bercerai denganmu!”
Megan langsung panik. Menikah dengan Timotius benar – benar telah membuat dia merasa puas dan senang.
Biasa hari dia juga tidak perlu pergi bekerja. Timotius yang mencari uang dan dia hanya ongkang – ongkang kaki di
rumah.
Dia sudah merasa sangat puas dengan pernikahannya ini sehingga dia sering memamerkan suaminya di depan
semua teman – temannya.
Kalau kali ini dia diceraikan, maka itu artinya dia tidak punya apa – apa lagi yang bisa dibanggakan.
Hal yang sama juga berlaku untuk Jason. Dia sudah kehilangan pekerjaannya dan kalau sekarang menantunya juga
pergi maka apa yang harus dia lakukan di kemudian hari?
“Timotius, untuk… untuk apa kau bersikap seperti itu?”
“Ini kan karena lagi apes saja. Kalau sudah dibicarakan baik – baik kan tidak ada apa – apa lagi. Untuk apa kalian
bercerai?”
“Kau tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Megan atas masalah yang terjadi hari ini.”
“Bagaimana, kalau kalian pulang dan bicarakan semuanya dengan baik – baik. Tak perlu sampai bercerai, kan?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmUjar Jason sambil tersenyum.
Timotius langsung mengutuk: “Apalagi yang bisa dibicarakan?”
“Apa kau tahu siapa orang – orang yang tadi datang ke sini?”
“Biar aku beritahu kepada kalian semua, siapapun dari semua orang – orang itu dapat dengan mudah
menghabisiku.”
“Dan orang – orang itu kalau bertemu dengan temannya Carlos pun masih harus menghormatinya. Sementara di
depan mereka, kalian malah mengatur – aturnya. Coba katakan apa kalian ini idiot atau apa?”
“Kalau aku tetap tinggal bersama kalian yang idiot ini, cepat atau lambat aku pasti akan terbunuh gara – gara
kalian!”
Setelah Timotius selesai berbicara lalu dia membawa orang – orangnya pergi dengan marah.
Megan merosot ke lantai dan menangis.
Dia tidak menyangka bahwa kali ini tidak hanya tidak berhasil membalas dendam tetapi dia malah masih harus
kehilangan suaminya.
Tak lama setelah beberapa orang itu duduk di dalam ruangan itu kemudian tiba – tiba ada seorang pekerja yang
tidak pernah bergaul dengan Jason menelepon dan berkata dengan nada aneh, “Hei si tua Jason, kenapa kau tidak
datang ke acara pernikahannya?”
“Wahh kau tahu tidak, acara pesta pernikahan putrimu itu sangat indah dan megah sekali. Aku sama sekali belum
pernah melihat acara pesta yang seindah itu dalam seumur hidupku.”
“Dan juga, barusan pak Herman telah mengumumkan bahwa si Carlos menantumu itu nantinya akan menjabat
sebagai CEO untuk mengantikan posisinya itu!”
“Si tua Jason, nantinya menantumu itu akan bertanggung jawab atas perusahaan bahan obat ini…”
Jason langsung bergidik dan terkejut. Teleponnya langsung jatuh ke lantai. Dia benar – benar tercengang.