- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 67
Setelah selesai makan tidak banyak yang bisa dibicarakan.
Dengan kata lain Jansen gemetaran sepanjang acara makan itu dan bahkan tidak berani mengatakan
sepatah kata pun.
Axel dan Alina berusaha untuk membicarakan masalah pencairan rekening, tetapi Jansen yang tidak
mau berbicara membuat mereka tak berdaya.
Adapun tuan muda Meng, dia terus berbicara dengan Reva dari awal hingga akhir sehingga mereka
juga tidak terlalu memperhatikan Jansen.
Axel dan Alina merasa sedikit marah. Awalnya mereka mengira tuan muda Meng dan Jansen adalah
kenalan lama sehingga dapat membantu menangani masalah ini.
Tetapi sekarang mereka malah tidak mengatakan sepatah katapun, bagus sekali! Lalu apa gunanya
jamuan makan hari ini?
Selesai jamuan makan itu, nyonya Meng meraih tangan Nara dan berkata sambil tersenyum,”Gadis ini
sangat cantik, Reva, kau telah mendapatkan istri yang baik!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtReva tersenyum dan Nara pun tersipu:”Tante, kau terlalu melebihkan!”
“Penyesalan terbesar dalam hidupku adalah aku tidak memiliki anak perempuan.” Ujar nyonya Meng
sambil tersenyum, “Nah, saudara Shu, saudari Alina, bolehkah aku menjadikan putrimu sebagai putri
angkatku?”
Axel mengerutkan keningnya dengan heran. Alina tersenyum dan berkata:”Kakak, Nara-ku adalah
ketua farmasi Shu…”
Nara buru – buru menyela:”Tante, ini merupakan kehormatan bagiku jika anda mau menjadikanku
sebagai putri angkatmu. Lalu aku akan memanggil anda sebagai mama angkatku!”
“Hahaha .” Wajah nyonya Meng tampak penuh kegembiraan dan dia melepas gelang giok dari
pergelangan tangannya: “Bagus sekali, akhirnya aku juga punya anak perempuan.”
“Gelang giok ini diberikan oleh mamaku beberapa tahun yang lalu dan dia berkata dia akan
memberikannya kepada putri-ku.”
“Sayangnya, aku tidak pernah memiliki anak perempuan. Aku malah mengira aku
akan memakainya sampai aku meninggal nanti.”
“Senang sekali akhirnya aku memiliki seorang putri di usiaku sekarang dan gelang giok ini akhirnya
memiliki penerusnya!”
Sambil mengatakan itu, nyonya Meng memasukkan gelang giok ke tangan Nara: “Putriku yang baik,
mulai sekarang gelang ini telah menjadi milikmu. Nanti jika kau dan Reva mempunyai seorang putri,
kau dapat memberikan gelang ini kepadanya sebagai penerus berikutnya!”
Nara tersipu dan berkata dengan suara rendah, “Mama angkat, ini … ini tidak baik … gelang ini terlalu
berharga …”
“Apanya yang baik atau tidak baik, kau telah memanggilku sebagai mama angkat, itu lebih berharga
dari apapun!”
Nyonya Meng memasukkan gelang giok itu ke tangan Nara dan berkata sambil tersenyum, “Baiklah,
mari kita kembali dulu. Reva, baik – baiklah kau pada putriku, jangan menindasnya yah!”
Reva tersenyum dan berkata, “Jangan khawatir, selama hidup ini hanya dia yang bisa menindasku,
aku tak akan pernah berani menindasnya!”
“Memang itulah yang seharusnya dikatakan seorang pria!” nyonya Meng mengangguk puas lalu
mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang dan pergi.
Melihat nyonya Meng yang telah pergi, wajah Alina berubah pucat: “Nara, apakah kau sudah gila? Aku
tidak tahu darimana datangnya wanita sialan itu dan kau malah menjadikannya sebagai mama
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmangkatmu?
“Ma, memangnya kenapa jika aku menjadikannya sebagai mama angkatku? Tanya Nara:”Mama
angkat sangat baik terhadapku!”
Alina masih lanjut memaki:”Baik kepalamu! Ini kan karena dia tahu status dan identitasmu itu adalah
ketua farmashi Shu yang bernilai ratusan juta. Dia hanya ingin mengambil keuntungan dari keluarga
kita saja!”
Axel juga kesal melihat orang yang tak berguna:”Nara, bagaimanapun juga kau adalah seorang ketua
perusahaan, kau harus dapat melihat dengan jelas orang – orang ini mendekatimu untuk tujuan apa.”
“Keluarga mereka datang kesini hanya untuk numpang makan dan minum. Sama sekali tak melakukan
apa – apa untuk membantu kita, mereka hanya modal bacot
saja. Bisakah kita berteman dan berhubungan dengan orang – orang seperti mereka?
Nara merasa agak canggung:”Pa, keluarga mama angkat semuanya sangat baik!”
“Sudah, cukup bicaramu! Alina berkata dengan marah,”Reva, orang – orang inikah yang kau undang
makan hari ini? Masalahnya sudah beres belum? Apakah rekening perusahaan telah dicairkan?”
Previous Chapter
Next Chapter