- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 87
Melihat Nara yang tidak berbicara, Axel juga merasa kesal: “Nara, kau katakanlah sesuatu!”
“Aku membesarkanmu dan memperlakukanmu dengan sangat baik lalu inikah caramu membalas
budiku?”
Nara menggertakkan giginya dan baru saja hendak mengakuinya.
Tiba – tiba saja Reva pada saat ini muncul dari belakang.
“Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Nara!”
Semua orang saling menatap, Tommy mencibir di wajahnya: “Ooh, ini bukankah menantu yang
menumpang di keluarga Shu kami. Kenapa, kau sudah bisa menjadi bekingan Nara?”
Melihatnya Axel menjadi marah: “Siapa yang membiarkan bajingan ini muncul! Penjaga keamanan! Di
mana penjaga keamanannya? Usir dia dari sini!”
Alina menegurnya dengan marah: “Reva, apa maksudmu? Apakah kau sedang mencoba membunuh
papamu?”
“Jika Nara mengakuinya maka papamu tidak perlu masuk penjara. Apa yang sebenarnya sedang kau
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtrencanakan?”
Reva tampak kesal: “Kau hanya memikirkan apakah dia akan masuk penjara atau tidak lalu apakah
kau pernah memikirkan konsekuensi apa yang akan ditanggung Nara?”
“Bos Kosasih adalah seorang penipu dan perusahaan ini telah ditipu sebesar 300 juta dolar. Jika Nara
mengakuinya lalu menurutmu berapa tahun Nara akan dipenjara?”
Alina sangat marah: “Aku katakan sekali lagi, bos Kosasih bukanlah seorang penipu. Asalkan masalah
yang ada sekarang berhasil diselesaikan maka perusahaan pasti akan mendapatkan keuntungan dan
menghasilkan banyak uang!”
Reva menggelengkan kepalanya: “Masalah ini sudah sampai seperti ini tetapi kalian masih saja
melamun disini?”
“Bos Kosasih bukan penipu?”
“Apakah kau tahu bahwa bos Kosasih sudah melarikan diri!”
“Melari.. melarikan diri?” ujar Alina sambil tercengang: “Kau asal bicara apa? Untuk apa bos Kosasih
melarikan diri?”
Reva: “Aku baru saja pergi ke kediaman bos Kosasih tetapi tidak ada seorang pun di sana!”
Axel berkata dengan marah: “Omong kosong! Bos Kosasih pasti sedang sibuk dengan hal-hal lain,
bagaimana mungkin dia bisa melarikan diri!”
“Reva, jika kau berani memenuduh bos Kosasih seperti ini lagi aku akan bertarung denganmu!”
Reva terdiam. Orang – orang ini, mengapa bisa dengan mudahnya tertipu sampai seperti ini?
Pada saat ini, ada keributan di luar.
Segera setelah itu, sekelompok polisi datang.
Setelah kapten yang memimpin kelompok polisi itu mencari tahu situasinya lalu dia menatap langsung
ke arah Axel dengan ekspresi serius: “Bos Kosasih yang kau katakan itu seperti apa orangnya?”
Axel dengan cepat menggambarkannya lalu kapten itu mengerutkan keningnya dan mengeluarkan
ponselnya. Kemudian dia memperlihatkan sebuah foto: “Apakah orang ini?”
Axel meliriknya dan berkata dengan cepat, “Ya, ya, ini dia, ini dia!”
“Ternyata memang benar dia!” Kapten melebarkan matanya dan menghela nafas: “Hei, kita masih saja
terlambat satu langkah.”
“Aku tidak menyangka penipu ini memiliki kemampuan yang sangat hebat dapat menipu 300 juta dolar
dalam satu kali tindak penipuan!”
“Apa…apa!?” Axel tercengang: “Dia…dia…apakah dia seorang penipu?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ya!” Kapten itu mengangguk: “Seorang penipu ulung yang dicari di provinsi Utsu. Dia telah menipu
lebih dari 100 juta dolar di provinsi Utsu.”
“Beberapa waktu lalu, kami menerima kabar bahwa dia telah menyelinap masuk ke kota Carson.”
“Kami telah mencarinya begitu lama. Tak disangka dia malah telah berhasil melakukan kejahatan lagi!”
“Tiga ratus juta dolar, jumlah yang sangat besar. Kalian ini bagaimana cara berpikirnya? Kau transfer
kepadanya secara langsung?”
“Aku … aku …” Axel membuka mulutnya lebar-lebar dan perlahan-lahan jatuh ke lantai.
“Suamiku! Suamiku! Kau jangan menakutiku, jangan menakutiku!” teriak Alina: “Mereka pasti telah
melakukan kesalahan, bagaimana mungkin bos Kosasih adalah seorang penipu? Ini … ini pasti
petugas polisi yang menyamar!”
Wajah Nara tampak pucat: “Kapten Kevin telah bekerja di sini selama lebih dari 20 tahun, bagaimana
mungkin dia menyamar?”
Alina juga tampak panik dan dia berkata dengan suara gemetar: “Mungkin… Mungkinkah itu
kesalahan? Dia tinggal di villa mewah…
Previous Chapter
Next Chapter