- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 396 Aku Ingin Menjadi Manajer Departemen Keamanan
Zakheus bertubuh tinggi dan kekar.
Lemak lemak bertaburan di sekujur tubuhnya, sampai–sampai seragam petugas keamanan yang dikenakannya sudah terlihat sempit,
Ekspresi danas yang terpampang jelas di wajahnya menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang bisa diprovokasi.
Orang seperti ini memang cocok menjadi penjaga pintu” Grup Lautan Berlian.
“Pak Zakheus, namaku Ardika.”
Merasakan aura permusuhan yang dipancarkan oleh Zakheus terhadap dirinya, Ardika tetap bersikap sebagaimana semestinya,
Dia juga tidak sengaja memprovokasi pria itu.
Bagaimanapun juga, selanjutnya dia harus bekerja di sini, jadi dia tidak ingin merusak hubungannya dengan pria itu di hari pertama kerjanya.
Lagi pula, ucapan pria itu memang benar. Dia memang direkrut melalui jalur belakang.
Tiba–tiba, dia menerima panggilan telepon yang memintanya untuk datang menjalani wawancara.
Pada akhirnya, tanpa melalui pengujian apa pun, dia langsung direkrut menjadi petugas keamanan di Grup Lautan Berlian dan mendapatkan gaji sebesar empat puluh juta per bulan.
Kalau bukan melalui jalur belakang, apa lagi?
Pasti Luna meminta bantuan Tina untuk mengatur pekerjaan ini untuknya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKarena istrinya telah berbaik hati membantunya, dia hanya bisa menerima pekerjaan ini.
“Aku nggak peduli slapa namamu! Aku memanggilmu bocah, kamu juga tetap harus menjawabku dengan sopan! Slapa suruh aku adalah atasanmu? Aku yang menentukan apakah kamu bisa mendapatkan gaji atau nggak!”
Zakheus mendengus
“Ikut aku.”
Setelah keluar dari ruang kerjanya, Zakheus membawa Ardika ke sebuah ruangan yang bertuliskan
ruang latihan.
Begitu pintu ruangan dibuka, aroma bau keringat yang membuat orang kesulitan bernapas itu menyelimuti udaral
Di dalam ruang latihan yang besar dan luas, tersedia berbagai macar wat onto teras
Ini adalah sebuah ruang olahraga.
Puluhan orang pria yang bertelanjang dada tampak sedang melatih fisik Har
“Berdiri di sana.”
Zakheus menunjuk sebuah area kosong di tengah ruang latihan.
Ardika berjalan ke sana dan berdiri di sana sesuai instruksi Zakheus.
mu
Zakheus berkata dengan ekspresi datar, “Dalam satu bulan ke depan, togasmo adalah menjadi karung pasir manusia di dalam ruangan ini untuk membantu rekan–rekanmu dalam tefatih. Setiap kall dipanggil, kamu harus patuh! Dilarang bolos kerja! Dilarang terlambat datang dan pulang lebih awall Kalau sampai kamu melanggar salah satu dari poin–poin yang aku sebutkan tadi, kamu harus keluar dari perusahaan ini. Jangan harap kamu bisa menerima gaj!”
“Wah! Luar biasa! Ada karung pasir manusia lagi!”
Begitu Zakheus selesai berbicara, para pria dalam ruangan itu mulai bersorak dengan gembira.
Setiap orang di dalam ruangan itu menatap Ardika dengan tatapan penuh semang
‘Karung pasir manusia? Hah, maksudnya orang yang harus siap dihajar untuk membantu yang lain berlatih?”
Ekspresi Ardika langsung berubah menjadi dingin, dia berkata dengan suara dalam, “Pak Zakheus, aku datang ke sini untuk bekerja, bukan menjadi samsak tinju orang lain.”
Para pria yang berada di dalam ruangan makin bersemangat, suara sorakan mereka makin keras.
“Ya ampun, bocah ini benar–benar keras kepala, ya. Berani–beraninya dia membantah ucapan Zakheus. Sepertinya sebentar lagi akan ada pertunjukan menarik.”
“Hah, keras kepala saja apa gunanya? Dia juga harus punya kemampuan Aku penasaran bagaimana kemampuannya.”
“Nggak peduli seberapa hebat pun dia, nggak ada gunanya. Zakheus sudah dikenal sebagai ahli di Grup Lautan Berlian, Dulu, dia adalah seorang pelatih di sekolah bela diri. Jangankan memukul mati seseorang, kedua telapak tangannya itu bahkan bisa menghancurkan batu!”
“Aku rasa dua telapak tangannya pasti bisa membuat bocah itu menjadi nggak berbentuk!”
Para pria ini adalah petugas keamanan resmi di Grup Lautan Berlian.
Karena bisa mendapatkan gaji setinggi ini, tentu saja kekuatan mereka tidak buruk.
Namun, mereka tidak berani membantah Zakheus seperti yang dilakukan oleh Ardika.
+15 BONUS
Mereka sudah pernah merasakan betapa kuatnya kedua telapak tangan Zakheus.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKarena itulah, kini mereka semua tunduk pada pria itu.
Melihat Ardika berani membantahnya, ekspresi Zakheus langsung berubah menjadi ganas. “Tugas petugas keamanan Grup Lautan Berlian adalah untuk melindungi keselamatan karyawan dan presdir perusahaan. Kamu bahkan nggak bisa tahan dihajar, apa kamu pikir menjadi petugas keamanan di Grup
Lautan Berlian itu mudah?”
“Kamu bisa masuk ke perusahaan ini melalui jalur belakang, tapi kamu bisa bertahan lama di sini atau nggak, semuanya tergantung pada kekuatanmu sendiri!”
Mendengar Zakheus mengatakan Ardika masuk ke perusahaan ini melalui jalur belakang, para petugas keamanan di dalam ruangan langsung melemparkan sorot mata jijik dan meremehkan ke arah Ardika.
“Sialan! Ternyata dia masuk ke perusahaan ini melalui jalur belakang! Kalau begitu, punya kekuatan apa
dia?!”
“Cepat pergi sanal Kami nggak menerima kedatanganmu!”
Para petugas keamanan di dalam ruangan itu langsung mengusir Ardika dengan ekspresi ganas.
Seulas senyum dingin mengembang di wajah Zakheus, dia sama sekali tidak menghentikan
bawahannya.
Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Zakheus dan berkata, “Pak Zakheus, sepertinya di departemen keamanan ini, posisi ditentukan oleh kekuatan, termasuk kamu yang menduduki posisi manajer Ini?”
“Tentu saja. Sebagai seorang manajer, mereka semua tunduk padaku. Kalau ada yang nggak tunduk, aku akan menghajar orang itu sampai tunduk padaku!”
Zakheus mengayunkan tinjunya dengan arogan.
“Hmm, peraturan yang sangat bagus. Aku sangat menyukai peraturan yang Sederhana–dan nggak bertele
-tele seperti ini.”
Ardika menganggukkan kepalanya. Tiba–tiba, dia tersenyum dan berkata, “Kalau begitu, aku juga ingin menjadi manajer departemen keamanan.”