We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chatper 419
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 419 Karena Ini Adalah Barang Palsu

HIS BONUS

Begitu kotak kecil itu dibuka, tatapan semua orang di dalam ruangan langsung berbinar.

Sekuntum mawar berwarna merah muda di telapak tangan Xavler memancarkan cahaya berwarna merah muda yang membuat semua orang terhipnosis saat melihatnya.

Semua orang tahu.

Itu bukanlah mawar yang sesungguhnya, melainkan sebuah berlian!

Berlian ini memancarkan cahaya berwarna merah muda yang sangat indah. Ditambah lagi, ia dikerjakan dengan teknik pemotongan yang hampir sempurna.

Karena itulah, saat pertama kali melihatnya, orang–orang mengira la adalah sekuntum mawar berwarna

merah muda.

Terutama beberapa orang wanita yang berada di dalam ruangan ini, mereka tampak terhipnotis dengan

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

keindahan berlian itu.

Saking indahnya berlian itu, ia mampu mengguncang hati para wanita.

“Futari, Castella itu apa?” tanya Amanda pada putrinya dengan penuh semangat.

Futari menjawab pertanyaan ibunya dengan penuh semangat, “Castella adalah nama kalung berlian ini. Beberapa hari yang lalu, kabar seorang aktris yang sangat terkenal gagal mendapatkan Castella ini di pelelangan menggemparkan media sosial.”

“Menurut kabar yang beredar, kala itu di pelelangan khusus Castella, ada seorang pemuda kaya raya misterius yang berhasil mendapatkannya dengan mengeluarkan uang sebesar dua puluh miliar. Aku nggak menyangka pemuda kaya raya misterius itu adalah Kak Xavier!”

Dalam sekejap, semua orang di dalam ruangan itu menatap Xavier dengan tatapan terkejut.

Xavier mengeluarkan puluhan miliar untuk membeli kalung Castella ini, lalu menghadiahkannya kepada

Luna!

Luna menatap Xavier dengan tatapan sedikit terkejut, seolah–olah tidak menyangka pria itu sampai

melakukan hal seperti itu demi dirinya.

“Luna, beberapa hari yang lalu, aku tahu akan datang ke Kota Banyuli untuk menemuimu, jadi aku berencana untuk menghadiahkan seuntai kalung Castella untukmu. Aku merasa aktris wanita itu nggak cocok mengenakan kalung ini. Hanya kamu yang layak memakai kalung ini.”

“Nggak, lebih tepatnya adalah hanya kalung Castella ini yang layak untukmu. Apa kamu menyukainya?” tanya Xavier sambil tersenyum.

“Hadiah ini terlalu mahal, aku nggak bisa menerimanya.”

Luna menggelengkan kepalanya tanpa ragu.

Xavier sudah menebak Luna pasti akan menolak pemberiannya, dia berkata, “Sebenarnya, nilai Castella ini nggak ada bedanya dengan hadiah beberapa ratus ribu hingga jutaan yang kuberikan pada ayah dan ibumu. Ini hanya merupakan bentuk dari niat baikku pada teman lamaku.”

“Tapi di mataku, ini terlalu mahal dan berharga. Xavier, terima kasih. Bentuk niat baik seorang teman nggak harus dengan pemberian barang. Aku sudah memahami niat baikmu.”

Luna tetap menolak pemberian Xavier, lalu berbalik dan duduk kembali.

Kilatan kekecewaan melintas di mata Xavier.

Tiba–tiba, dia melakukan sebuah tindakan di luar bayangan semua

orang.

Dia mengangkat lengannya, lalu melemparkan kalung itu ke dalam tempat sampah di dalam ruang pribadi.

“Klang!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Jantung orang–orang di dalam ruangan seolah–olah juga ikut terjatuh ke dalam tempat sampah.

Kalung bernilai puluhan miliar itu dibuang begitu saja oleh Xavier ke dalam tempat sampah!

“Xavier, kenapa kamu membuang kalung itu?!”

Luna menoleh dan menatap pria itu dengan tatapan terkejut.

Xavier tertawa canggung dan berkata, “Karena kamu nggak menginginkannya, maka kalung itu sudah kehilangan harganya. Aku selalu beranggapan bahwa berlian sendiri sama sekali nggak ada nilainya, nilainya tergantung pada siapa yang memakainya.”

“Tapi, bagaimanapun juga, kalung itu bernilai dua puluh miliar!”

Luna adalah seorang wanita yang baik hati. Melihat Castella dibuang begitu saja, kilatan rasa bersalah melintas di matanya.

Dia bangkit dari tempat duduknya, hendak mengambil kalung itu kembali dari tempat sampah.

Namun, tepat pada saat ini, ada pergerakan seseorang jauh lebih cepat darinya. Seseorang sudah mengambil Castella itu dari tempat sampah.

Ardika menggenggam kalung berlian itu, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Xavier.

“Hmm, ucapan Xavier memang benar. Berlian ini sendiri sama sekali nggak ada nilainya. Jangankan dua puluh miliar, sepeser pun nggak. Kalau Luna yang memakainya, aku malah merasa ada sebuah beban di lehernya.”

“Karena ini adalah barang palsu!”

Selesai berbicara, dia langsung menangkupkan tangannya.

Seketika itu pula, berlian Castella seberat dua puluh gram yang dikenal sebagai berlian yang terbuat dari

bahan yang paling keras di dunia ini langsung hancur berkeping–keping!