- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 96 Tony Si Kasim
Romi berdiri, kemudian memelototi Wisnu.
“Usir orang yang mengganggu Nona Luna ini keluar dari sini.”
Wisnu dilempar keluar dari lokasi konstruksi.
Tuan Besar Basagita dan yang lain juga terkejut.
Mereka segera meninggalkan tempat ini karena takut diusir oleh Romí.
Romi membawa dua ratus orang anak buahnya masuk ke dalam lokasi konstruksi, ditambah lima puluh orang yang dibawa Okin, total ada tiga ratus preman yang sedang bekerja.
Melihat pemandangan itu, Lupa benar–benar tak berdaya.
Tina memang banyak ide, bisa–bisanya dia menyuruh kepala preman seperti Romi untuk bekerja
di lokasi konstruksi.
Kalau sampai berita ini tersebar, orang lain mungkin akan mengira kalau Luna adalah kepala
preman wanita.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtRumah sakit Kota Banyuli, di ruang VIP.
“Ayah, alat kelaminku hilang ya? Aku nggak bisa meniduri wanita lagi, ‘kan?”
Tony menatap langit–langit dengan kedua mata yang putus asa, ucapannya seding in orang mati.
Ketika menyadari fakta yang membuatnya putus asa, Tony sudah berbaring selama tiga hari
tampak bergerak.
Melihat anaknya yang kehilangan motivasi hidup, hati Budi terasa sangat sakit.
“Tony, maafkan Ayah yang nggak bisa melindungimu. Tenang saja, Ayah akan membalaskan
dendam ini.”
“Balas dendam, aku ingin b
Tony menjerit dengan keras
dendam!”
Tiba–tiba, dia berhenti berteriak, lalu bertanya, “Ayah, sudah tiga hari. Kenapa kamu masih belum membalaskan dendamku? Jangan–jangan kamu menipuku, ya? Ayah nggak mau membalaskan
deu?”
“Nak, bukan begitu. Ayah tentu saja ingin membalaskan dendammu.”
Budi buru–buru memegang Tony, lalu berkata sambil menangis, “Hari pertama kamu diserang, ayah sudah menyuruh si Gigi Emas untuk balas dendam. Ayah ingin mengusir
Ardika dan#th
keluarganya dan Vila Cakrawala, kemudian menyiken mereka dengan perlahan Siapa sangka, Pak Draco juga membeli rumah di sann. Si Gigi Emas pun diusir”
“Topi, mereka hanya beruntung. Aku sudah mengumpulkan para kepala preman dengan bantuan Keluarga Mahasura. Aku juga menyuruh Tomi untuk mengganggu lokasi konstruksinys Grup Agung Makmur. Aku akan menghancurkan bisnisnya Luna, kemudian memaksa Luna menikah denganmu. Ke depannya, dia hanya bisa melayanimu dan menjadi budakmu.”
Terkait urusan Luna, dia sudah meyakinkan Abraham Mahagura, kepala Keluarga Mahasura
Dia tidak akan memberikan Luna kepada Rocky Mahasura,
Dia akan menikahkan Luna dengan Tony, Luna juga harus melayani Tony seumur hidupnya.
Rocky terus mendambakan kecantikan Luna, sehingga merasa tidak senang,
Tony sudah menjadi seorang kasim, jadi sia–sia menikahkan Luna dengannya. Ibarat membeli barang mewah yang hanya bisa dipajang saja,
Namun, Rocky tahu kalau Keluarga Mahasura membutuhkan Keluarga Susanto untuk merebut Grup Sentosa Jaya dan mengalahkan Ardika.
Dia pun terpaksa menyetujuinya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmRocky tidak tahu kalau Budi memiliki satu ide yang lebih kejam lagi,
Tony adalah anak tunggal, tapi sudah kehilangan alat kelaminnya.
Namun, Budi tetap harus memiliki keturunan.
Luna cantik dan pintar. Kalau dia bisa melahirkan keturunan untuk Keluarga Susanto, anaknya pasti akan sangat hebat.
Terkait Tony yang tidak bisa menghasilkan keturunan lagi, itu bukan masalah.
Tahun ini, Budi baru berusia 50 tahun lebih. Dia masih kuat dan bisa mewakili Tony.
“Ayah, idemu sangat baik. Sebelumnya, Luna si wanita jalang itu terus berlagak hebat. Dia mengira dirinya adalah wanita tercantik. Aku ingin melihat tampangnya ketika berlutut di
hadapanku.”
“Adapun Ardika, aku akan membuat dia menyaksikan semuanya secara langsung dan tak berdaya untuk melawan. Aku ingin membuatnya mati dalam keputusasaan.”
Tony kembali berteriak dengan gila.
“Baik. Ayah aku memenuhi semua permintaanmu. Cepat panggil dokter, suntikkan penenang.”
Budi lalu berdiri sambil mengelap air matanya. Setelah itu, dia memerintahkan anak buahnya untuk melindungi Tony.
“Pak, gawat
Ketika Budi keluar dari kamar rawat inap, dia melihat seorang wanita berlari mendekat
Wanita itu ternyata adalah Jenny
Pocharge Pr1000 Ron Fre