- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 101 Didikan kurang tegas
Setelah menunggu cukup lama, Billy dan yang lainnya masih berlutut di lantai, kedua lutut mereka sakit
tapi tidak ada yang berani berdiri, dan tetap mempertahankan posisi berlutut!
Setelah 20 menit lebih, pintu ruangan tiba–tiba dibuka dengan kasar, Yansen menerobos masuk
kedalam!
“Tuan Yansen…….”
Dexter segera menghampiri dan menyambutnya!
Mendengar Yansen sudah datang. Billy dan yang lainnya sibuk mendongakkan kepala mereka, tatapan
mereka jatuh pada tubuh Yansen yang membuat mereka terkejut dan hampir pingsan!
Sangat jarang ada orang yang pernah melihat Yansen secara langsung, dan saat mereka melihatnya,
aura haus darah dari tubuh Yansen membuat mereka gemetar ketakutan dalam sekejap!
Yansen tidak memperdulikan Dexter, dia langsung menjatuhkan pandangannya pada Dave!
Namun Dave mengedipkan matanya pada Yansen, dan Yansen pun tidak menghampirinya seolah
tidak mengenalnya!
Yvonne dan Mona ada disini, kalau mereka sampai tahu Dave mengenal Yansen maka ayah dan
ibunya Dave pasti akan tahu juga.
Yansen melihat Billy dan yang lainnya berlutut dilantai dan menoleh dengan wajah dinginnya kearah
Dexter, lalu menamparinya dengan keras: “Sudah kubilang kan, jangan bertindak sembarangan dan
tunggu saya !”
Dexter yang ditampari seketika bingung, sedangkan Yansen jongkok dan memapah Billy berdiri,
“Maaf, didikan saya kurang tegas, harap kalian semua dapat memaklumi….” Yansen berkata lalu
melihat Dexter: “Apa yang terjadi disini?”
Dexter tidak berani merahasiakannya dan menceritakan kembali seluruh kejadian kepada
Yansen!
Saat mendengar kalau semua ini bermula dari Fitra, Yansen langsung melirik tajam kearah Fitra yang
masih tersungkur dan meringkuk dilantai!
“Tuan Yansen, saya….”
Fitra dapat merasakan tatapan tajam Tuan Yansen, dia menggertakkan giginya dan berusaha berdiri
untuk memberi penjelasan!
“Patahkan kaki tangannya dan lempar keluar, dia tidak lagi diizinkan menginjakkan kaki di Royal
KTV…”
Yansen tidak berniat mendengarkan penjelasan Fitra, dan langsung memerintahkan bawahannya
untuk mematahkan kaki tangannya Fitra dan melemparnya keluar!
Mendengar jeritan menyayat dari Fitra, Billy dan yang lainnya kembali ketakutan hingga mengompol
lagi, keganasan dan kekejaman yang ditunjukkan oleh Yansen membuat mereka ketakutan hingga
gemetar!
“Semuanya, masalah hari ini terjadi karena bawahan saya yang tidak dididik dengan baik, sebagai
gantinya saya akan mengratiskan semua tagihan kalian hari ini, kalian kembalilah ke ruangan dan
bersenang–senang lah, saya akan menyuruh orang untuk mengantarkan beberapa anggur baik untuk
kalian…”
Yansen berkata sambil tersenyum.
Perubahan ekspresi Yansen yang tiba–tiba membuat Billy dan yang lainnya kebingungan, entah trik
apa yang sedang dimainkan oleh Yansen!
Mereka tercengang dan berdiri diam pada tempatnya, tidak ada satu pun yang berani bergerak!
“Kalau begitu, kami berterimakasih kepada niat baik Tuan Yansen…”
Melihat tidak ada yang berani berbicara dan bergerak, Dave akhirnya buka suara.
“Sudah seharusnya, sudah seharusnya, masalah hari ini diakibatkan oleh didikan saya yang kurang
tegas…”
”
Yansen berkata dengan sangat rendah hati!
Dave menarik Yvonne dan Mona yang sudah tercengang sejak tadi keluar dari ruangan Dexter dan
kembali ke ruangan VIP mereka!
Billy dan yang lainnya yang melihat ini juga berjalan kembali ke ruangan mereka bagaikan mayat!
“Tuan Yansen, orang–orang ini….”
“Piak…”
Tidak menunggu Dexter menyelesaikan kalimatnya, Yansen kembali melayangkan tamparan ke wajah
Dexter!
“Apa kamu tahu siapa Dave?” Setelah menamparinya, Yansen bertanya dengan dingin kepada Dexter.
Dexter menggelengkan kepalanya : “Tidak tahu!”
“Dia adalah Penguasa Kuil kita, bos langsung kita…”
Satu kalimat dari Yansen berhasil membuat raut wajah Dexter berubah pesatt
Sebagai tangan kanan dari Yansen, Dexter tentu tahu kalau Yayasan Nusantara merupakan salah satu
pintu masuk menuju Kuil Naga Langit, Yansen juga pernah memberitahukan kepadanya kalau
Penguasa Kuil Naga Langit sudah muncul.
Tapi bagaimana pun dia tidak menyangka kalau Dave yang tidak tampak hebat dari sisi manapun
adalah Penguasa Kuil!
“Kalau…kalau begitu dia adalah orang yang memukuli Stanley?” Dexter bertanya dengan kaget.
Bab 102 Mendapat pencerahan
“Kamu kira?” Yansen menatap Dexter dengan dingin: “Kamu masih bisa bertahan hidup saat ini sudah
harus bersyukur dan membakar dupa untuk berterima kasih kepada Buddha, cepat pesankan
beberapa botol anggur baik dan segera kamu antarkan sendiri kesana, tapi ingat, Penguasa tidak ingin
identitasnya terbongkar!”
“Baik Tuan Yansen, saya mengerti…”
Dexter yang masih gemetar bergegas pamit dan pergi untuk mengurusnya!
Saat itu, Dave dan yang lainnya sudah kembali ke ruangan VIP, suasana didalam ruangan bagaikan
kuburan!
Mata mereka semua membelalak, tidak ada satu pun yang berani percaya kalau orang yang
tersenyum begitu ramah kepada mereka adalah Yansen, Ketua Mafia yang terkenal akan
kesadisannya di Kota Surau!
“Piak…” Billy tiba–tiba menampari dirinya sendiri dengan kuat, dan saat merasakan rasa sakit dia
bergumam: “Ini nyata, bukan mimpi, bagaimana mungkin?”
Billy tidak mempercayai kejadian tadi adalah kenyataan!
Yang lainnya juga terlihat kebingungan, tatapan mereka membelalak tak percaya!
“Da….Dave, kamu kenal dengan Yansen?”
Mona menatap Dave dengan tatapan tidak
percaya.
Ekspresi Dave tadi sama sekali tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun, dia bahkan berani memukuli
bawahan Yansen, tapi Yansen sama sekali tidak marah.
Mendengar pertanyaan Mona, seluruh orang dalam ruangan juga menjatuhkan pandangan mereka
pada Dave, kalau Dave benar–benar mengenal Yansen, maka apa mereka akan berakhir baik?
Mereka tadi mencaci maki dan mengutuk Dave!
“Tidak kenal!” Dave menggelengkan kepalanya!
Melihat Dave menggeleng, Mona merasa lebih bingung lagi: “Kalau kamu juga tidak mengenalnya, apa
yang membuat Tuan Yansen begitu sungkan kepada kita?”
“Saya tahu, pasti Tuan Yansen mengenal Pak Billy, apa kalian tidak melihat saat Tuan Yansen masuk,
dia langsung memapah Pak Billy berdiri dengan segan?” seketika ada seseorang yang berteriak!
“Benar, pasti dia mengenal Pak Billy, saya juga melihat Tuan Yansen tersenyum kepada Pak Billy!”
Karena tadi Billy sudah kehilangan muka, sekelompok orang ini juga sudah keluar dari ancaman maut,
mereka tentu saja harus menemukan cara untuk mengembalikan maruber Billy, kalau
tidak saat bekerja nanti mereka pasti akan dipersulit!
“Billy, apa yang sebenarnya terjadi? Kamu sebenarnya kenal atau tidak dengan Yansen?”
Mona yang kebingungan mulai mendesak.
Kalau Billy mengenal Yansen, itu tidak menjelaskan sikapnya diawal tadi, dia terkejut dan langsung
bersujud bahkan mengompol!
Kalau dia tidak mengenal Yansen, lalu kenapa Yansen bersedia membantu keluarganya mendapatkan
kembali piutang perusahaan mereka?
Dan tadi Yansen memang memapah Billy untuk berdiri dan terus meminta maaf!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Tidak hanya Mona, yang lainnya juga sebenarnya kebingungan, alasan kenapa mereka mengapresiasi
Billy tidak lebih dari untuk menyanjungnya saja!
Billy yang melihat situasi itu langsung memutar matanya lalu berkata: “Sebenarnya, saya tidak pernah
bertemu dengan Yansen, hanya saja saya punya seorang teman yang mengatakan kalau dia sangat
akrab dengan Yansen, mereka juga pernah makan bersama, mungkin temanku perna membahas
tentang diriku dihadapan Yansen, atau memperlihatkan fotoku, makanya tadi dia langsung
mengenaliku saat datang.”
Hanya itu satu–satunya cara Billy untuk menjelaskan situasi tadi, kalau tidak dia benar–benar tidak
bisa menjelaskan kenapa dia sampai berlutut dan mengompol!
Setelah mendengar penjelasan Billy, mereka semua merespon bagaikan mendapat pencerahan.
Meskipun masalah sudah selesai, tapi suasana hati mereka juga sudah tidak mendukung untuk
kembali bersenang–senang, mereka sudah terkejut hingga mengompol, mereka tidak mungkin
bersenang–senang dengan celana mereka yang sudah basah!
Dan pada saat Billy hendak membawa mereka pulang, tiba–tiba Dexter membawa serta anak buahnya
masuk kedalam ruangan VIP!
Melihat Dexter kembali datang, Billy langsung memucat dan yang lainnya juga segera melangkah
mundur!
Dexter yang melihat situasi itu segera menjelaskan: “Semuanya, maaf tadi saya sudah salah sangka,
saya datang kemari untuk mengganti kerugian, disini ada 2 botol anggur Louis XIII, saya bawakan
untuk kalian coba, kalau kalian memerlukan sesuatu jangan segan–segan untuk memanggilku…”
Bab 103 Belum pernah melihat dunia
Dexter menjadi sosok yang penuh rasa hormat dan mencuri pandang kearah Dave!
Dave sudah menyadari Dexter yang meliriknya, dan diam–diam melambaikan tangannya untuk
menyuruh Dexter keluar!
Setelah Dexter pergi, suasana di ruangan VIP tiba–tiba meledak!
“Wah, Louis XIII, ini anggur terkenal, dengar–dengar harganya mencapai ratusan juta…”
“Saya bahkan tidak pernah bermimpi akan meminum anggur mewah seperti ini!”
“Luar biasa, ini semua berkat Pak Billy, kalau bukan karena Pak Billy kita mana bisa meminum anggur
sebaik ini!”
“Saya tidak akan berani meminum anggur ini, seteguk saja sudah setara dengan gajiku selama
sebulan…”
Seketika, mereka semua mengerumuni anggur Louis XIII itu dengan mata mereka yang sudah hampir
terlepas dari kepala mereka, bagaimanapun mereka adalah karyawan biasa, kalau bukan karena
kesempatan seperti saat ini, mungkin seumur hidup mereka tidak akan pernah merasakan anggur
sebaik ini.
Mata Billy juga ikut memerah, meskipun gajinya selama sebulan mencapai belasan juta tapi dia juga
tidak rela mengeluarkan ratusan juta hanya untuk sebotol anggur merah, itu terlalu boros!
Tapi Billy tidak boleh menunjukkan ekspresi yang terlalu heboh, kalau tidak dia akan kehilangan
muka!
“Sudahlah, untuk apa kalian mengerumuni anggur itu? Jangan membuat diri kalian terlihat kampungan,
hanya Louis XIII saja tidak perlu dihebohkan…” Billy berkata dengan lagaknya : “Saya dan temanku itu
juga sudah sering meminum anggur seperti ini, termasuk Remy Martin dll, sudah pernah saya cicipu.
Billy sedang menggunakan teman khayalannya itu untuk berlagak saat ini, karena
kemampuannya saat ini belum mencapai tahap dimana dia bisa sering meminum anggur Louis
XIII!
“Pak Billy, temanmu itu punya bisnis apa? Sepertinya dia sangat kaya ya? Koneksinya juga lua sampai
bisa mengenal Yansen.
Ada seseorang yang bertanya kepada Billy.
“Ah.. temanku temanku itu.. Billy terbata–bata, ini adalah teman khayalannya, dia sedang mengarang
dan tiba–tiba tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan mendadak itu!
Temanku itu punya bisnis ekspor impor, dia sering berada diluar
segera menjelaskant
lly yang tiba-tiba
Dengan begitu, kalau mereka ingin bertemu dengan temannya Billy, tentu akan sulit karena orangnya
selalu berada di luar negeri!
Setelah mendengarnya, mereka semua langsung mengangkat dan memuji Billy dan membuatn
terbang ke langit sembilan!
Setelah membuka Louis XIII, Billy menuangkannya kedalam kecil untuk semua orang kecuali Dave, dia
saja belum membuat perhitungan soal Dave yang tadi melirik tajam padanya dan mengagetkannya,
bagaimana mungkin dia akan mengizinkan Dave untuk minum anggur sebaik ini, satu teguknya
mencapai jutaan!
Dave juga tidak mempermasalahkan hal itu, melihat sekelompok pria dewasa dengan bagian
selangkangan celana yang basah sedang sibuk bersenang–senang bersama membuat Dave hampir
tertawa terbahak–bahak!
“Yvonne, sudah larut, ayo kita pulang..”
Dave berkata pada Yvonne.
Yvonne melirik jam lalu mengangguk.
Billy juga tidak peduli kalau Dave pergi bersama dengan Yvonne, karena kehadiran Dave pun tidak ada
artinya baginya!
“Mona, kamu juga jangan pulang terlalu malam, jangan membuat mengkhawatirkanmu..”
Sambil berjalan pergi, Dave berpesan kepada Mona!
paman Denny
Mona seketika menunjukkan raut wajah tidak senang: “Bukan urusanmu, apa kamu ayahku ? atau
ibuku? Atau tetuaku? Saya mau pulang jam berapapun tidak perlu kamu urus!”
“Dave, antarkan saja pacarmu sendiri kerumahnya, pacarku tidak perlu kamu urus, kepo sekali!”
Billy mencibir pada Dave.
Dave juga tidak mengatakan apapun lagi, dia sudah mengingatkan Mona, tapi karena Mona tidak
menghiraukannya, Dave pun tidak banyak bicara lagi.
Setelah Dave dan Yvonne kembali ke rumah, Melissa sedang menunggu Yvonne didepan pintu
perumahan!
Saat melihat Yvonne dan Dave pulang bersama, Melissa tiba–tiba tersenyum : Yvonne, ternyata kamu
pergi bersama Kak Dave ya, kenapa tidak bilang padaku, membuatku khawatir sajal
Bab 104 Meremehkan orang
“Bibi Melissa, saya yang mengajak Yvonne untuk menghadiri acara makan malam bersama reki kerja,
besok saya akan membawa Yvonne untuk wawancara di kantorku…”
Dave sibuk menjelaskan kepada Melissa!
“Tidak perlu dijelaskan, kalau kamu yang membawa Yvonne, saya tidak akan khawatir, sekal*pun
kalian berdua menginap diluar dan tidak pulang semalaman, saya tidak akan mengatakan sepatal
katapun…”
Melissa menatap Dave dengan makna tersirat dalam matanya!
Hal itu langsung membuat Dave merasa malu, Melissa terlalu terus terang!
“Ibu, bicara apa ibu ini?” wajah Yvonne merona merah dan segera menarik Melissa masuk!
Setelah berjalan dua langkah. Yvonne berbalik dan menatap Dave sesaat, setelah kejadian tadi, cinta
Yvonne kepada Dave bertambah dalam!
Keesokan paginya!
Dave membawa Yvonne pergi ke perusahaan, hanya saja meskipun sudah jam kerja, tapi tidak terlihat
satu orang pun, Dave dan Yvonne akhirnya menunggu setengah jam lebih, dan baru mulai terlihat
karyawan yang datang satu per satu!
Mata mereka semua berlingkaran mata hitam, sepertinya mereka pulang terlalu larut semalam dan
membuat mereka terlambat bangun pagi ini!
Bahkan Billy juga baru datang setelah jam sepuluh lewat, dia melangkah masuk ke ruangannya sambil
menguap, dan terduduk di kursinya sambil menyeduh teh untuk dirinya sendiri!
“Sudah jam berapa ini, apakah ini caramu bekerja?
Dave membuka pintu ruangannya dan bertanya pada Billy.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtIni adalah perusahaan milik Yuki, jadi bisa dibilang ini juga perusahaannya, mereka datang terlambat
untuk bekerja, tentu saja Dave tidak senang!
Billy mengernyitkan keningnya, lalu tiba–tiba mengamuk: “Dave, kamu kira siapa kamu? Jangar lupa
sayalah manajer disini, berani sekali kamu mengurusiku, urusi saja dulu dirimu sendiri,
hm…”
Saat Billy berteriak, Mona membawa Yvonne masuk: “Ada apa? Pagi–pagi sudah marah–marah
aja
“Dave ini tidak tahu diri, berani mengurusi keterlambatanku, lucu sekalil” Billy menyeringal i “Dave,
tugasmu hari ini adalah menagih satu per tiga dari total piutang kita, kalau tidak berhasil
penagihnya kamu harus lembur malam ini…
Billy sedang menggunakan kekuasaannya untuk menampari Dave agar dia sadar akan posisinya,
membuat Dave menyadari betapa hebatnya dia!
Dave mendengus lalu berbalik pergi, jangankan satu per tiga, Dave pasti akan menagih kembali
seluruh piutang itu, dia tidak suka ada orang yang berhutang padanya!
Setelah Dave berjalan keluar, Mona meminta Billy untuk mengurus beberapa dokumen Yvonne, dan
menempatkan Yvonne sebagai asistennya sendiri!
Mona terlihat sangat menyukai Yvonne.
Sebenarnya Mona juga bukan orang yang jahat, hanya saja dia memiliki sifat seorang nona muda yang
suka meremehkan orang lain, tapi kalau dilihat dari perlakuan Mona kepada Yvonne, dia tidak terlihat
jahat!
Setelah Billy menyelesaikan dokumen kerja Yvonne, dia bersandar pada kursinya dan tidur, mereka
pulang terlalu larut semalam, dan sesampainya dirumah dia harus mencuci celananya yang basah
karena dikecinginya, dia tidur sangat larut!
Dan pada saat Billy sedang tidur, manajer utama perusahaan, Junior membuka pintu dan masuk,
melihat Billy yang sedang tertidur, dia langsung mengernyitkan keningnya!
“Siapa yang berani masuk ke ruanganku tanpa mengetuk dulu?” Billy yang sedang tidur terbangun
karena suara ribut, matanya belum terbuka tapi dia sudah memaki.
Di departemen pemasaran, dia adalah rajanya, dia tidak perlu takut pada siapapun!
Setelah berkata dan menyadari tidak ada yang meresponnya, Billy membuka matanya dan
menemukan Junior sedang menatapnya, membuatnya terkejut dan terjatuh dari kursinya!
“Pak…..Pak Junior, Anda….Kenapa Anda kemari?”
Wajah Billy dipenuhi keterkejutan, Junior sangat jarang datang ke departemen pemasaran, entah angin
apa yang meniupnya kemari hari ini!
Junior hanya melirik Billy dan tidak memarahinya, sebaliknya, dia menatap para karyawan melalui
jendela ruangan, dan tatapan Junior terkunci pada Dave!
Bab 105 Menagih hutang
Pada saat ini, Yvonne sedang mencari Dave, dan sedang berdiri sangat dekat dengan Dave, melihat
mereka yang begitu akrab, Junior mengernyitkan kening: “Pak Billy, siapa wanita itu?”
Billy bergegas melihat kearah Yvonne yang ditunjuk oleh Junior dan menjawab: “Pak Junior, itu adalah
pacar Dave, namanya Yvonne, dia baru mulai bergabung hari ini!”
“Pacarnya Dave?” Junior tercengang!
Melihat ekspresi Junior, Billy juga ikut terkejut, dia mengangguk pelan: “Iya benar, pacarnya
Dave!”
Segera, Junior yang terkejut langsung tersenyum sinis: “Cari kesempatan untuk memotret mereka
berdua saat sedang bermesraan, lalu kirimkan padaku, tapi jangan sampai ketahuan…”
“Baik!” Billy mengangguk.
Junior kemudian pergi dengan hati yang senang, sedangkan Billy merasa bingung, dia tidak tahu sejak
kapan Junior mempunyai hobi semacam ini!
“Kak Dave, piutang terbanyak yang tercatat dalam tim kita saat ini adalah Pak Tantono, dia berhutang
hampir 1 miliar, dan sudah berhutang selama dua tahun, sudah banyak anggota pemasaran yang pergi
menagih tapi tidak ada satu pun yang berhasil menagih padanya, bahkan dengar–dengar ada seorang
sales yang dilempar keluar!”
Rico yang duduk ditempat duduknya menunjuk sejumlah piutang yang tercatat didalam komputernya!
Dave melirik jam lalu mengangguk: “Kalau begitu kita datangi dia langsung, kalau pergi menagih
sekarang, kita akan pulang tepat sebelum jam makan!”
“Kita pergi menagih berdua?” Rico terkejut.
“Tentu saja, kalau tidak harus membawa berapa banyak orang?” Dave tercengang!
“Kak Dave….” Rico ketakutan, wajahnya serba salah: “Kak Dave, dengar–dengar Pak Tantono ini
pernah menjadi anggota mafia, dan sekarang sudah bertobat lalu membuka sebuah perusahaan.
namun bawahannya masih tetap banyak, kalau kita berdua yang pergi, pasti akan dipukuli, banyak
sales yang sudah dipukuli oleh mereka, bahkan katanya ada seorang sales wanita yang kesana
berakhir dimainkan oleh mereka sampai hamil….”
“Kamu takut?” Dave menatap Rico dan bertanya dengan serius.
“Saya…” Rico tidak tahu harus menjawab apa, dia memang takut, tapi bertemu pelanggan semacam
itu siapa yang tidak takut?
“Ini adalah pekerjaanmu, kalau kamu takut maka jangan bekerja, ada beberapa hal yang tidak akan
pernah kamu ketahui sebelum kamu coba…
Selesai berkata, Dave langsung mencetak data piutang milik Pak Tantono dan berjalan keluar!
“Kak Dave….”
Melihat Dave yang beranjak pergi, Yvonne mengejarnya!
Dia tahu kalau Billy menugaskan Dave untuk menagih hutang, jadi Yvonne berniat membantu
Dave!
Sifat Dave terlalu gegabah, Yvonne takut kalau dia akan berkonflik dengan mereka!
“Kamu mau pergi menagih hutang ya?” Yvonne menyusul dan bertanya pada Dave.
“Iya!” Dave mengangguk.
“Coba saya lihat….” Yvonne mengambil data yang ada ditangan Dave dan mempelajarinya!
Mereka berdiri sangat dekat, seolah sedang berpelukan, terlihat begitu hangay!
Billy yang melihat kejadian itu dari ruangannya bergegas mengeluarkan ponselnya dan memotret
mereka diam–diam, lalu mengirimkan beberapa lembar foto itu kepada Junior!
“Kak Dave, sepertinya ini sudah menjadi piutang tak tertagih, ini sudah tidak dibayarkan selama dua
tahun, dan sudah ditagih berkali–kali….”
Yvonne yang melihat data itu langsung mengernyitkan keningnya!
“Ini adalah piutang dengan jumlah terbesar, sesulit apapun harus dicoba dulu!”
Dave berkata sambil tersenyum!
“Baik, kalau begitu saya akan ikut denganmu!” Yvonne mengangguk.
“Saya pergi sendiri saja, kamu tidak perlu menemaniku….”
Dave berkata dan sibuk mengibaskan tangannya.
“Sifatmu terlalu gegabah, sebaiknya saya ikut denganmu, bagaimanapun kami para wanita lebih
diuntungkan dalam penagihan hutang seperti ini…”
Yvonne berkata sambil menarik lengan Dave dan berjalan keluar!
Billy yang melihat itu kembali memotret beberapa lembar foto dan mengirimkannya lagi kepada Junior
Dan daat Dave dan Yvonne berjalan keluar dari perusahaan, Rico juga menyusul Dave dan berkata
“Kak Dave, kita rekan satu tim, saya tidak boleh membiarkanmu pergi sendirian, saya juga akan ikut,
paling–paling kita dipukuli saja..
Bab 106 Tidak akan lari lagi kan?
Rico akhirnya mengerti dan segera menyusul, melihat Rico yang hendak pergi bersama, ekspresi lega
terlihat di wajah Dave!
Dia menepuk–nepuk pundak Rico dan berkata: “Tenang saja, ada saya, kamu tidak akan dipukuli…”
Rico hanya bisa tertawa pasrah, dia menetapkan hatinya untuk menyusul Dave demi mempertahankan
pekerjaannya, dia dan Dave adalah rekan satu tim, kalau Dave pergi sendiri, dan atasan sampai
mengetahui hal itu, bisa–bisa dia dipecat!
Segera, Dave dan yang lainnya berangkat menuju perusahaan Pak Tantono yang alamatnya tertera
didalam data pelanggan, kantornya tidak besar, hanya dua tingkat, bahkan papan nama yang
tergantung didepan pintu perusahaan sudah terlihat usang!
“Apakah perusahaan ini sudah bangkrut? Apa ada orang didalam?”
Yvonne melihat papan nama yang ada didepan pintu dan berkata dengan khawatir!
Kalau perusahaan sudah bangkrut, dan orangnya sudah kabur, maka ini akan menjadi piutang tidak
tertagih!
“Ayo lihat kedalam…” Dave berkata dan langsung melangkah masuk!
Baru memasuki perusahaan, sudah terdengar suara teriakan dari orang–orang yang sedang minum
dan berjudi, bahkan asap rokok juga terlihat mengepul, dan ada suara nafas yang terengah–engah!
Didalam lobi perusahaan terlihat tujuh delapan orang pria yang bertelanjang dada dengan tubuh kekar
yang dipenuhi tato sedang bermain kartu dan merokok, mata mereka semua terlihat memerah!
Melihat pemandangan seperti itu, Rico langsung menyesali keputusannya, dia menarik narik lengan
baju Dave dengan ringan: “Kak Dave, bagaimana kalau kita kembali lagi lain hari?”
Raut wajah Yvonne juga terlihat kurang baik, dilihat dari sisi mana pun ini tidak terlihat seperti sebuah
perusahaan, lebih terlihat seperti markas preman!
“Karena kita sudah disini, bagaimanapun harus menemui bosnya terlebih dulu….”
Dave menyatakan ketidak–setujuannya.
Saat itu, ada orang yang menyadari kehadiran Dave bertiga lalu berdiri : “Kalian bertiga ada urusan
apa disini?”
“Kami dari PT Damai Kimia, kami datang untuk menemui Pak Tantono..
Dave berkata dengan tenang.
“Menagih hutang?” orang itu langsung bisa menebak maksud kedatangan Dave dan yang lainnya, dia
mengernyitkan keningnya dan berkata: “Kak Tantono tidak ditempat, enyahlah, jangan merusak
suasana hati kami yang sedang main kartu…”
Selesai berkata, orang itu bersiap kembali melanjutkan permainan kartunya, namun baru beranjak dua
langkah, tiba–tiba ada seorang gadis muda yang memakai riasan tebal dan terlihat mempesona,
namun sudah kehilangan keperawanannya sebagai seorang gadis sejak lama, sedang berjalan turun!
“Vito, Kak Tantono menyuruh mereka naik keatas…
Gadis itu berkata kepada pria kekar yang menghadang Dave bertiga.
Pria kekar itu mengangguk : “Naik keatas!”
Setelah berkata pria kekar itu kembali memainkan kartunya, gadis itu melirik Yvonne–lalu bergumam:
“Kalian ikut denganku…”
Dave dan yang lainnya mengikuti gadis itu keatas, Rico ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran,
dia hampir pingsan saat menaiki tangga!
Saat itu, diruangan kantor dilantai dua, Pak Tantono sedang memegang sebuah cerutu, kedua kakinya
terangkat diatas meja, dan dia sedang menyenandungkan sebuah lagu dengan santai, banyak tisu
yang berserakan di lantai, dan udara diruangan itu sangat tidak sedap, berbau busuk dan amis, tidak
perlu menebak kejadian apa yang baru saja terjadi di tempat ini!
Segera, gadis itu membawa Dave dan yang lainnya menuju ke dalam ruangan, Pak Tantono yang
sedang memegang cerutu itu menjatuhkan tatapannya pada tubuh Yvonne!
“Dari PT Damai Kimia?” Pak Tantong bertanya dengan santai.
“Benar!” Dave menganggukkan kepalanya!
“Uang untuk membayar hutang kepada kalian sudah saya siapkan sejak awal…” sambil berkata, Pak
Tantono mengedipkan mata kepada gadis yang membawa Dave dan yang lainnya ke ruangan dan dia
pun segera membuka brankas yang ada disampingnya!
Uang kertas yang ditumpuk rapi terlihat memenuhi brankas itu, jumlahnya mungkin lebih dari 1
miliar!
Rico dan Yvonne langsung bersemangat ketika melihat sikap Pak Tantono yang begitu memuaskan,
mereka tidak menyangka semuanya akan selancar ini, dan Pak Tantono tidak terlihat seperti apa yang
tertulis didalam data informasinya, yang tidak mau membayar hutang dan memukuli orang yang datang
menagih!
Hanya Dave yang menyeringai, dia tahu kalau Pak Tantono tidak akan membayarkan hutang in begitu
saja!
Bab 107 Membayar hutang, adalah hal yang tepat untuk dilakukan
Tentu saja, setelah memperlihatkan tumpukan uang dalam brangkasnya, Pak Tantono menurunkan
kakinya dari meja dan tatapannya tidak berpindah sedikitpun dari tubuh Yvonne, lalu berkata: “Saya
tidak suka bernegosiasi dengan pria, kalau kalian menginginkan uangnya. boleh saja, kalian yang pria
enyah dari sini, dan gadis ini tetap tinggal, saya jamin akan membayar hutangku kepada kalian…”
Yvonne yang mendengar itu langsung terkejut dan bersembunyi dibalik badan Dave.
Melihat Yvonne yang ketakutan, Pak Tantono langsung tertawa keras.
“Membayar hutang adalah hal yang tepat untuk dilakukan, siapapun yang datang menagih, harus
dibayarkan kepadanya…”
Dave berkata dengan sinis!
“Hal
yang tepat untuk dilakukan?” Pak Tantono menatap Dave seolah menatap orang gila: “Kamu anak baru
ya? Belum ada rekanmu yang memberitahukanmu, apa akibatnya kalau datang menagih hutang
disini?”
“Sudah, tapi saya tidak percaya, jadi datang untuk memastikan…”
Dave mengangguk!
“Heh… sudah bertahun–tahun saya baru pertama kali bertemu dengan orang yang mempunyai nyali
sepertimu, kalau kamu ingin memastikannya maka saya akan memenuhi permintaanmu…”
Sambil berkata, Pak Tantono melayangkan tinjunya kearah hidung Dave!
Yvonne yang ada dibalik tubuh Dave melihat Pak Tantono melayangkan tinjunya langsung menarik
Dave dengan erat, dia ingin menarik Dave untuk menghindari pukulan Pak Tantoro, sedangkan Rico
sibuk melangkah mundur, karena takut pukulan itu akan menyasar padanya!
Tapi Yvonne sama sekali tidak bisa menarik Dave, Dave tersenyum sinis pada Pak Tantono, dan saat
tinjunya sampai didepan wajah Dave, Dave mengulurkan tangannya dan menghadang tinju Pak
Tantono, dia mencengkramnya dengan erat sampai terdengar suara tulang hancur!
Pak Tantono merasa tinjunya sedang dicengkram oleh seekor harimau, segera, rasa sakit yang
teramat parah menyerang Pak Tantono dan membuatnya berteriak kesakitan!
Dan gadis yang membawa Dave dan yang lainnya langsung berlari keluar untuk memanggil orang
setelah melihat kejadian itu!
“Rico, kamu dan Yvonne pergi ambil uang itu, jangan lebih, ambil sebanyak hutang mereka pada
perusahaan kita, jangan kurang satu sen pun…
Dave yang sedang mengendalikan Pak Tantono, berkata kepada Rico!
Rico yang
sudah ketakutan sejak tadi sudah tidak berani bergerak, malah Yvonne yang menatap Dave lalu
bergegas mengambil uang dari brangkas!
Segera, 1 miliar sudah memenuhi tas mereka, Yvonne berkata dengan panik kepada Dave: “Kak Dave,
uangnya
sudah saya ambil, ayo kita pergi…”
Baru saja Yvonne menyelesaikan kalimatnya, suara langkah kaki segerombolan orang sudah
terdengar, pria–pria kekar yang sedang bermain kartu dibawah menerjang keatas, dan langsung
menghalangi jalan keluar!
“Bajingan, cepat lepaskan Kak Tantono, beraninya kamu melukai Kak Tantono, cari mati…”
Vito melihat Dave yang sedang mengendalikan Pak Tantono langsung berteriak!
“Suruh orangmu buka jalan…”
Dave tidak memperdulikan Vito, dia perlahan mengerahkan kekuatannya dan membuat suara tulang
patah kembali terdengar dari tangan Tantono!
Tantono yang sudah kesakitan sejak tadi, sudah berkeringat dingin, namun kedua matanya dipenuhi
dengan api amarah, hanya saja untuk saat ini dia tidak punya cara dan hanya bisa berteriak
memerintahkan: “Cepat buka jalan….”
Segera, para bawahannya membuka jalan, Dave berkata kepada Rico dan Yvonne : “Kalian berdua
bawa uang itu kembali ke perusahaan….”
“Kak Dave, kamu…kamu tidak pergi bersama dengan kami?”
Yvonne bertanya–tanya.
“Kalian kembalilah dulu, saya akan menyusul…”
Dave berkata.
Yvonne menatap Dave dengan tatapan cemas, tapi dia langsung ditarik pergi oleh Rico: Ayo cepat
pergi, kalau tetap disini, kita hanya akan menambah beban Kak Dave…”
Rico menarik Yvonne dan segera berlari keluar, hanya saja saat berlari keluar dari perusahaan,
Yvonne tiba–tiba menyerahkan uang itu kepada Rico dan menyuruhnya membawa uang itu kembali ke
perusahaan sedangkan dia akan menunggu diseberang jalan, sebelum Dave keluar, dia tidak akan
merasa lega!
Setelah Rico dan Yvonne pergi, Dave mulai melepaskan cengkramannya pada Tantono!
Dan Tantono yang mendapatkan kembali kebebasannya mulai berteriak marah : “Bajingan, hari ini
saya pasti akan menghabisimu…
Bab 108 Sayang sekali
Dave tidak memperdulikannya, dia malah melirik sekotak cerutu yang ada dimeja, mengambil satu
batang dan mencium aromanya: “Cerutu sebagus ini, sayang sekali….”
Selesai berkata, Dave menyalakan sebatang dan menghirupnya dengan pelan dan mengepulkan
asapnya dengan ekspresi yang sangat santai!
Melihat ekspresi Dave yang terlihat tidak peduli, membuat semua orang yang ada disana sangat
jengkel!
“Bajingan, beraninya melukai Kak Tantono, saya pasti akan menghabisi nyawamu…”
Vito berkata dan melayangkan tinjunya kearah Dave, kekuatan tinju itu sangat besar, bahkan terdengar
seperti suara yang memecahkan langit, terlihat jelas kalau Vito ini adalah seorang yang
berlatih!
Menghadapi tinju Vito yang sekuat itu, Dave terlihat tidak peduli sama sekali, dia kembali menghisap
cerutu lalu mengebulkan asapnya Vito yang sedang menerjang kearahnya!
Awalnya Vito yang menyerang dengan cepat dengan tinjunya, seolah dihipnotis oleh asap yang
dikebulkan oleh Dave, dia seketika tidak bergerak, dan tinjunya hanya berjarak beberapa sentimeter
lagi menuju Dave!
Seketika, semua orang yang melihat kejadian itu seolah tidak percaya, dan pada saat itu, Dave
mengeluarkan tendangannya dan langsung menghempaskan Vito, dia terlempar keluar dari ruangan
kantor dan tersungkur dilantai dengan keras!
“Vito….”
Raut wajah Tantono seketika berubah, dia bergegas berlari keluar untuk memeriksa, perlu diketahui
kalau Vito adalah petarung terbaik yang dia miliki, dia sudah berlatih kickboxing selama sepuluh tahun
lebih.
Dan saat Tantono melihat Vito, dia langsung tertegun, dia melihat dada Vito sudah cekung kedalam,
dan darah segar terus keluar dari mulutnya, matanya membelalak, dan tersungkur tak berdaya dilantai,
entah dia masih hidup atau tidak!
“Bunuh dia, bunuh dia sekarang juga…….
Tantono mengamuk, dia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya, dan dia sangat
ingin mencabik–cabik Dave saat ini!
Setelah mendapatkan perintah, para bawahannya langsung menerjang kearah Dave!
Mereka tidak percaya, sekuat apapun Dave, tidak akan bisa mengalahkan mereka semua diruangan
sekecil ini!
Cari mati….
Dave mendengus dingin dan segera sekelompok orang itu bagaikan diterpa angin topan!
Kecepatan Dave sangat kencang, mereka bahkan tidak bisa melihat bayangan Dave, dan tiba–tiba
tubuh mereka sudah tersungkur di lantai!
Hanya dalam beberapa detik, semua orang yang ada di ruangan sudah tersungkur tak berdaya
dilantai!
Sedangkan Dave tidak berniat menghabisi nyawa mereka, namun kaki dan tangan mereka sudah
patah, dan luka mereka sangat berat!
Segera, Tantono tersontak, dan gadis yang ada disampingnya memucat, wajahnya lebih pucat
daripada bedak wajahnya!
Dia tidak habis pikir, bawahannya yang sebanyak itu bisa dikalahkan begitu saja oleh seorang pemuda
yang terlihat lemah.
“Kamu ini, berhutang pada siapapun sebenarnya tidak masalah, namun sial sekali kamu malah
berhutang padaku, saya ini paling membenci orang yang berhutang padaku…”
Dave tersenyum sinis dan berjalan kearah Tantono!
“Siapa…..Siapa kamu? Saya berhutang pada PT Damai Kimia, bukankah kamu karyawan PT Damai
Kimia?”
Tantono bertanya kebingungan pada Dave.
“Tentu saja, PT Damai Kimia adalah perusahaan milik Nona Yuki dari Keluarga Tanaka, dan Yuki
adalah wanitaku, kalau begitu, bisa dibilang kamu memiliki hutang padaku kan?”
Dave berkata sambil tersenyum sepele!
“Wanitamu?” Tantono semakin kebingungan, namun segera pupil matanya membesar, dan tatapannya
terlihat sangat terkejut dan ketakutan : “Kamu…kamu adalah…..”
Tantono membuka mulutnya lebar, namun karena keterkejutan dan ketakutannya, dia tidak bisa
mengeluarkan sepatah katapun!
Tantono pernah menjadi anggota mafia, meskipun dia belum memenuhi syarat untuk menghadiri
perjamuan yang diselenggarakan oleh Indrawan, namun dia sudah banyak
mendengar tentang rumor yang beredar, dia juga sudah mendengar tentang Dave, hanya saja dis tidak
memikirkan itu sama sekali!
Mengalahkan Stanley, menjadi orang yang paling dihormati oleh Indrawan dan Yansen, ternyata
adalah seorang pemuda biasa yang sedang berada dihadapannya saat ini!
Bab 109 Sangat disayangkan
Tantono tidak berani mempercayai apa yang baru didengarnya, tapi dia juga tidak bisa tidak
percaya.
Gedebuk….
Tantono tidak bisa menahan dirinya dan langsung berlutut dihadapan Dave.
“Tuan Dave, saya tidak mempunyai mata, mohon Tuan Dave ampuni saya sekali ini…”
Tantono bersudut dan memohon pengampunan!
Kalau Dave hanyalah pacarnya Yuki, dia tidak akan setakut ini, lagipula dia berani berhutang kepada
Keluarga Tanaka, itu menunjukkan dia tidak terlalu takut pada mereka, meskipun Keluarga Tanaka
adalah orang terkaya di Kota Surau, tapi mereka hanyalah pebisnis, kalangan mafia tidak akan pernah
takut kepada mereka!
Tapi, Dave bukan hanya pacarnya Yuki yang diperkenalkan secara umum, día juga merupakan tamu
kehormatannya Yansen dan Indrawan, dan mereka bukan orang yang bisa disinggung olehnya!
Melihat ekspresi Tantono, Dave hanya mencibir lalu pergi meninggalkan tempat itu!
Setelah Dave pergi, Tantono terduduk dilantai, dan celananya terlihat basah, dia mengompol!
Dave berjalan kearah jalan raya, dan sedang bersiap memanggil taksi untuk kembali ke perusahaan,
namun dia melihat Yvonne yang sedang menyebrang kearahnya!
“Kak Dave……”
Melihat Dave keluar dari tempat itu dengan selamat, Yvonne bersemangat dan bergegas berlari
kearahnya!
Dave yang menemukan Yvonne tidak pergi dan malah menunggunya merasa sangat tersentuh!
Namun saat Yvonne menyebrang, tiba–tiba ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi
kearahnya, Yvonne yang menyadari hal itu seketika tidak tahu harus berbuat apa, pikirannya kosong!
Supir yang menyadari ada orang yang sedang menyebrang juga berusaha keras untuk menghentikan
mobilnya, dia menginjak pedal rem hingga ban yang bergesekan dengan tanah mengeluarkan asap
dan mengeluarkan bunyi decitan!
Melihat situasi itu, Dave menarik nafas dalam satu helaan dan langsung berlari kehadapan Yvonne,
kedua tangannya menahan mobil yang melaju kearah mereka dengan sekuat tenaga! Dalam sekejap,
mobil itu terhenti, Yvonne berdiri linglung, kedua matanya dipenuhi rasa kaget!
“Yvonne, tidak apa–apa….”
Dave menarik Yvonne menuju ke sisi jalan!
“Buta ya! Bagaimana caramu menyebrang?”
Pengemudi mobil menurunkan kaca mobilnya dan mulai memaki, dan mengumpat dengan keras, dia
juga sangat terkejut!
Dan saat Dave membawa Yvonne berjalan ke sisi jalan, pengemudi itu turun untuk memeriksa
mobilnya, dan saat dia melihat jejak telapak tangan yang terukir dimobilnya, dia kaget hingga
mengeluarkan keringat dingin, dan bergegas kembali ke mobilnya lalu kabur!
“Yvonne, kenapa kamu tidak kembali ke perusahaan?”
Dave bertanya dengan cemas.
Saat ini, Yvonne sudah kembali tersadar, dia tidak tahu bagaimana dia bisa menghindari tabrakan itu,
dan saat Dave menanyainya, dia bergegas menjawab: “Saya khawatir padamu, makanya saya
menunggu diluar, Kak Dave tidak apa–apa kan?”
Yvonne menatap Dave dengan cemas.
“Jangan khawatir, mereka hanya menggertak, dan langsung ketakutan saat digertak balik, ayo kita
pulang…”
Dave memanggil taksi dan kembali ke perusahaan bersama dengan Yvonne!
Dan pada saat itu, para–karyawan departemen pemasaran sedang duduk bersama dan mendiskusikan
sesuatu diam–diam!
“Bernyali sekali Dave, dia malah pergi menagih hutang kepada Pak Tantono, dia tidak tahu ya semua
orang yang menagih hutang kesana selalu kembali dengan babak belur!”
“Benar, Yvonne kenapa ikut juga? Pak Tantono itu sangat genit, dia pasti akan mencabuli wanita-
wanita cantik yang dilihatnya, ingat tidak sales wanita kita yang dulu, dia langsung mengundurkan diri
setelah pulang menagih dari sana, dengar–dengar dia sampai hamil anaknya Pak Tantono!”
“Kita tunggu saja, Dave pasti akan kembali dengan babak belur!”
Banyak yang mulai berbisik dan mendiskusikan masalah ini, sedangkan Mona mengernyitkan
keningnya dan merasa khawatir pada Yvonnel
Dia tidak mengkhawatirkan Dave, meskipun Dave dipukuli hingga cacat, dia juga tidak akan
mengkhawatirkannya, tapi Yvonne hanyalah seorang gadis kecil, dia bahkan belum melihat cara kerja
dunia, kalau sampai dicabuli oleh Pak Tantono, akan sangat disayangkan!
Sekarang Mona merasa sedikit menyesal, seharusnya dia melarang Yvonne dan udak mengizinkannya
untuk pergi bersama Davel
Bab 110 Kamu tidak dipukuli?
“Belum waktunya pulang kerja, kalian tidak bekerja malah duduk dan bergosip, tidak mau digaji ya?”
Saat itu, Billy berjalan keluar dari ruangannya, dan meneriaki segerombolan karyawannya!
Para karyawan pun bergegas kembali ke meja masing–masing, dan ada seorang karyawan yang
berkata kepada Billy: “Pak Billy, Dave dan yang lainnya pergi menagih ke tempat Pak Tantono…”
lain :
Billy yang mendengarnya tercengang, dia terlihat berbahagia diatas penderitaan orang “Bocah itu,
demi membuktikan diri sendiri, bahkan rela kehilangan nyawa ya, kalau dia bisa menagih hutang Pak
Tantono, saya akan meminum air toilet…”
Dan begitu perkataannya selesai, Rico terlihat kembali dengan sekujur tubuhnya yang sudah dipenuhi
keringat, dan ada sebuah kantongan hitam di tangannya!
Melihat Rico kembali, Mona bergegas bertanya: “Rico, mana Yvonne?”
Rico meraih air yang ada di meja dan langsung menghabiskannya, dia menarik nafas lalu
menceritakan kembali kejadian tadi!
Mereka yang mendengar kalau di kantongan hitam itu berisi 1 miliar, langsung menunjukkan ekspresi
luar biasa kaget!
Billy merobek kantongan itu dan membuat setumpuk demi setumpuk uang berjatuhan ke lantai!
Seketika, raut wajah Billy menjadi sangat muram, dia tidak menyangka Dave akan berhasil menagih
hutang Pak Tantono, dia tadi sudah mengatakan kalau dia akan meminum air toilet kalau Dave berhasil
melakukannya, ini–benar–benar memalukan!
“Yvonne, bocah itu benar–benar terobsesi, entah apa yang dia lihat dari Dave…”
Ivanna yang mendengar kalau Yvonne tidak ikut kembali demi menunggu Dave langsung
mencibir!
Mona juga sangat mengkhawatirkan Yvonne, tidak ada seorang pun yang memperdulikan hidup
matinya Dave!
Dan saat mereka sedang mengasihani Yvonne, Dave dan Yvonne melangkah masuk ke ruangan!
Melihat sekujur tubuh Dave tidak lecet sedikitpun, mereka semua sangat kaget!
“Dave, kamu tidak dipukuli?”
Billy bertanya dengan heran.
“Membayar hutang, adalah hal yang tepat untuk dilakukan, kenapa malah mereka yang memukuli ku?
Mereka tidak kupukuli saja sudah bersyukur..
Dave
tersenyum sinis!
Sedangkan Mona bergegas menghampiri Yvonne : “Yvonne, kamu tidak apa–apa kan? Kenapa
wajahmu pucat sekali? Lain kali kamu jangan pergi dengannya lagi…”
“Kak Mona, saya tidak apa–apa!” Yvonne tersenyum!
“Dave, karena kamu begitu handal dalam menagih hutang, kalau begitu, seluruh piutang di perusahaan
ini kamu saja yang urus, itu akan menjadi tanggung jawabmu!”
Billy langsung memindahkan tanggung jawab untuk menagih hutang perusahaan kepada Dave!
Dave tidak menolak, meskipun Billy tidak memberi tanggung jawab itu kepadanya, Dave juga akan
berinisiatif untuk menagih, karena bagaimanapun itu adalah uangnya!
Melihat Dave tidak menolak, Billy merasa heran, tapi didalam hatinya merasa sangat senang, kalau
seluruh hutang itu bisa ditagih oleh Dave, maka sebagai manajer departemen pemasaran, dia juga
akan diuntungkan!
Siang itu, direstoran makanan barat dekat kantor PT Damai Kimia!
Junior terlihat sedang duduk di meja dekat jendela dan menunggu seseorang dengan bahagia!
Sesaat kemudian, Yuki terlihat menenteng tasnya dan berjalan masuk ke restoran, Junior yang
melihatnya sibuk melambaikan tangan padanya: “Yuki, disini…”
Yuki menghampiri, raut wajah malas terlihat diwajahnya, dia duduk dihadapan Junior: “Ada urusan apa
mencariku?”
“Yuki, saya hanya merasa sudah lama tidak bertemu denganmu, jadi mengajakmu keluar untuk
makan bersama…”
Junior berkata dengan sanjungan!
“Kalau tidak ada urusan, saya pergi dulu….” Yuki berkata dan hendak berdiri!
“Ada, ada urusan…” Junior yang melihatnya sibuk menahan Yuki : “Yuki, kamu tahu perasaanku
padamu, tidak pernah berubah sejak dulu, saya tidak pernah menyukai siapapun selain kamu, bisa
tidak kamu….”
“Tidak bisa…” Yuki langsung menyela tanpa menunggu Junior menyelesaikan ucapannya: “Junior,
saya harap kamu sadar akan statusmu sendiri, kamu hanyalah manajer yang dipekerjakan dan dibayar
oleh Keluarga Tanaka, saya bisa menggantimu dengan orang lain kapan saja, sebaiknya kamu fokus
saja pada pekerjaanmu, dan jangan habiskan tenagamu untuk memperhatikanku!”
Yuki berkata dengan dingin, kata–katanya sedingin es, membuat raut wajah Junior juga mulai berubah!
Bab 111 Perhatikan statusmu
“Maksudmu? Saya tidak pantas untukmu?” tanya Junior.
“Menurutmu?” Yuki bertanya balik!
Junior tiba–tiba tertawa: “Benar, saya tidak pantas untukmu, karena saya
tidak memiliki status dan kekuasaan, jadi kamu tidak mau memberiku kesempatan, tetapi kenapa kamu
malah memberi kesempatan kepada seorang mantan narapidana? Apakah saya lebih buruk
dibandingkan seorang mantan narapidana?”
Junior tiba–tiba terpancing suasana dan menaikkan nada bicaranya!
Melihat sikap Junior, Yuki semakin bingung : “Siapa yang kuberi kesempatan, apa ada hubungannya
denganmu? Kamu juga tidak punya hak untuk menanyaiku……”
“Kamu tahu orang seperti apa Dave? Dia bukan hanya mantan narapidana, dia juga seorang playboy,
dia sudah punya pacar sejak awal, apa kamu tahu? Kamu sudah dibohongi olehnya…”
Junior berkata sambil mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Dave dan Yvonne yang sedang
bersama kepada Yuki!
Melihat foto itu, raut wajah Yuki semakin lama semakin muram, dan kemudian menaikkan alisnya!
Melihat raut wajah Yuki, Junior bergembira dalam hatinya, lalu mulai memanaskan suasana : “Wanita
ini bernama Yvonne, dia adalah pacarnya Dave, mereka sudah kenal sejak kecil dan merupakan
kekasih masa kecil, sekarang mereka bekerja bersama di perusahaan kita, dan Dave juga merupakan
orang yang merekomendasikan Yvonne untuk bekerja disana!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmYuki tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap foto kedua orang itu dengan diam!
“Yuki, saya ini benar–benar tulus padamu, dan saya tidak pernah membohongimu, sedangkan Dave?
Apa yang dia punya? Apa dia lebih hebat dariku?”
Junior terus mengutarakan isi hatinya!
Piak………
Junior baru menyelesaikan kalimatnya dan Yuki langsung melayangkan sebuah tamparan keras
padanya.
Tamparan itu membuat Junior tercengang, dia menatap Yuki dengan tatapan tak percaya, dia tidak
mengerti kenapa Yuki menamparinya!
“Junior, kamu berani memotret Dave diam–diam? Apa kamu merasa dengan berbuat seperti ini akan
membuatku menerimamu? Kamu salah, saya percaya pada Dave, percaya kalau dia tidak akan
membohongiku, kamu juga tidak perlu menunjukkan foto ini kepadaku, kamu ingin tahu apa Dave lebih
hebat darimu? Saya bisa memberitahumu, kamu bahkan tidak sebanding dengan
kuku jarinya!”
Yuki meraih tasnya dan langsung pergi dari tempat itu!
Junior memegangi wajahnya yang memerah, ada cahaya menakutkan yang terbesit di matanya
“Yuki, kamu
yang
memaksaku, kamu
yang memaksaku……”
Junior menggertakkan giginya sambil mengumamkan kata–kata itu!
Setelah keluar dari restoran, kedua alis Yuki ditekuk menjadi satu!
Meski dia mengatakan kalau dia percaya pada Dave dan tidak peduli, tapi saat dia melihat Dave dan
Yvonne yang tampak begitu mesra di foto itu, emosinya sudah meluap–luap!
Wanita adalah mahkluk yang sangat cemburuan, dia tidak mungkin tidak melakukan apa–apa setelah
melihat pasangannya yang bermesraan dengan wanita lain!
Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Dave, beberapa hari ini Yuki sibuk mengurus masalah
pencarian bahan obat, jadi dia belum menghubungi Dave, tapi tidak disangka bajingan itu malah
bermesraan dengan wanita lain dibelakangnya!
Saat itu Dave sedang makan bersama dengan Yvonne, Mona dan rekan lainnya, karena istirahat
makan siang pendek, mereka hanya bisa mengunjungi warung yang ada didekat perusahaan!
Melihat panggilan masuk dari Yuki, Dave bergegas bangkit dan mencari tempat untuk mengangkat
telepon!
“Kamu dimana?” Yuki bertanya tanpa basa–basi.
“Saya…saya dirumah!”
Dave tidak ingin Yuki tahu kalau dia bekerja diperusahaan miliknya, lagipula Dave tidak akan berlama–
lama disana, setelah bahan obat dikumpulkan, dan menemukan Kuas Spiritual, dia akan
menyembuhkan mata ibunya, dan tidak akan bekerja lagi
Dia akan memfokuskan diri pada latihannya, karena tanggal 15 bulan ketujuh menurut penanggalan
Lunar akan segera tiba, kalau dia tidak memperkuat dirinya, dia tidak akan bisa sampai ke pulau tak
bernama!
“Diruma?” Yuki mencoba menahan emosinya: “Baik, kamu berdiam diri saja dirumah!”
Selesai berkata, Yuki langsung memutuskan panggilannya!
Bab 112 Jangan bicara sembarangan
Dave yang merasa aneh dan bingung hanya bisa kembali melanjutkan makan siangnya!
Dan tidak lama setelah mereka kembali ke kantor, Dave sedang menyusun laporan piutang dan berniat
mengirimkannya kepada Yansen agar Yansen membantu mengurusnya, kalau ada yang tidak bisa
diurus oleh Yansen barulah dia akan turun tangan sendiri, kalau dia yang mengurus semuanya akan
terlalu makan waktu!
Dan pada saat dia sedang menyusun laporan itu, tiba–tiba departemen pemasaran menjadi heboh,
sekelompok karyawan tiba–tiba menatap kearah ruangan dalam dan mulai berbisik–bisik!
Dave yang penasaran juga bertanya kepada Mona: “Apa yang terjadi?”
Mona melirik Dave lalu berkata dengan dingin: “Kerjakan saja pekerjaanmu, Bu Direktur sedang ada
disini, dia sangat jarang datang ke perusahaan, entah apa yang membawanya sampai kesini, dia
sedang berada di ruangan Billy, pakai matamu dan lihat situasi, jangan sampai menyinggung Bu
Direktur dan membuatku terseret masalah!”
“Bu Direktur?” Dave mengernyitkan keningnya: “Yuki datang kesini?”
Ucapan Dave membuat semua orang langsung menatapnya, bahkan Mona langsung memelototinya:
“Kamu bosan hidup ya? Apa statusmu sampai berani memanggil Bu Direktur dengan namanya saja?
Jangan menyeretku kedalam masalah….”
Mereka seketika langsung menjaga jarak dengan Dave, mereka takut kalau perkataan Dave akan
menyinggung Yuki dan menyeret mereka kedalam masalah!
“Kak Dave, cepat kembali pada pekerjaanmu, jangan bicara sembarangan lagi…..”
Yvonne menarik Dave kembali ke mejanya untuk bekerja!
Pada saat itu didalam ruangan Billy, Billy yang tadi sempat minum alkohol saat makan siang tadi
sedang memejamkan matanya dan bersiap untuk tidur siang sejenak, mendengar pintu ruangannya
terbuka, dia juga tidak membuka matanya, karena dia tahu di departemen pemasaran ini tidak ada
orang yang berani menerobos masuk kedalam ruangannya!
Dan yang berani melangkah masuk kedalam ruangannya hanyalah Mona scorang, kalau orang lain
masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu pasti akan dihukum olehnya!
“Mona, kebetulan sekali kamu kemari, cepat bantu saya pijat kepalaku, rasanya sakit sekali…. Billy
berkata dengan matanya yang masih terpejam!
Yuki menatap Billy dengan wajah muram: “Kamu sedang menyuruhku memijat kepalamu?”
Baru saja Yuki menyelesaikan pertanyaannya, Billy langsung membuka matanya, dan saat dia melihat
Yuki sedang berdiri dihadapannya dan menatapnya dengan muram, raut wajah Billy langsung
memucat!
Jreng jreng….
Billy terkejut dan segera berdiri dengan panik, sampai terjatuh di lantai, Billy segera kembali berdiri
sambil menahan rasa sakitnya, dia menundukkan kepalanya dengan hormat dan menghampiri Yuki:
“Bu Direktur, ada….ada urusan apa Bu Direktur kemari?”
“Kalau saya tidak datang, sepertinya tempat ini akan segera kamu ubah menjadi tempat spa ya?”
Yuki menyindir dengan dingin.
“Tidak, tidak, saya tidak berani…..saya tidak berani, saya memohon pengamunan Bu Direktur….”
Billy terkejut dan segera menggelengkan kepalanya, dia sudah hampir berlutut!
Yuki juga tidak mengatakan apapun lagi, dan berjalan kebelakang meja kerjanya, Billy yang melihat
situasi ini segera menarikkan kursi untuk Yuki!
Yuki duduk dan berkata pada Billy: “Panggil Dave kemari….”
“Da…..Dave?” Billy tercengang, dia tidak mengerti bagaimana Yuki bisa tahu tentang Dave? Dan untuk
apa dia mencari Dave?
“Kenapa? Kamu tidak dengar?”
Yuki menaikkan sebelah alisnya!
“Oh, saya akan segera memanggilnya….”
Billy yang terkejut langsung berlari keluar!
Para karyawan yang melihat Billy keluar bergegas membubarkan diri dan kembali ke meja masing–
masing dan berpura–pura bekerja, namun mata mereka terus melirik Billy, mereka ingin tahu apa yang
membuat Yuki datang ke perusahaan!
Melihat Billy berjalan menuju meja Dave dan berkata: “Dave, Bu Direktur mencarimu, setelah kamu
masuk kedalam, jangan berani berbicara sembarangan….”
Dave bangkit berdiri dan berjalan menuju keruangan Billy, dia tahu kalau kedatangan Yuki kali ini pasti
untuk menemuinya!
“Untuk apa Bu Direktur mencari Dave?”
“Aneh sekali, apakah Bu Direktur kenal dengan Dave? Kenapa datang–datang langsung mencarinya?”
“Apa mungkin karena Dave berhasil menagih hutangnya Pak Tantono, jadi Bu Direktur datang untuk
menanyainya?”
Tidak masuk akal, mengenai masalah plutang Pak Tantono, Pak Billy saja belum membuat laporan,
bagaimana Bu Direktur bisa tahu?”
Para karyawan mulai berdiskusi dengan suara pelan, mereka sangat penasaran kenapa Yuki datang
mencari Dave!
Bab 113 Kamu rasa saya akan percaya?
“Yvonne, Dave itu kenal atau tidak dengan Bu Direktur? Kalau tidak mengenalnya, untuk Direktur
mencarinya?”
Mona bertanya dengan penasaran kepada Yvonne.
apa Bu
Bagaimanapun Yvonne dan Dave sudah kenal sejak kecil, bisa saja Yvonne mengetahui beberapa hal
tentang Dave!
Tapi Yvonne mengelengkan kepalanya: “Saya juga tidak tahu, hanya saja Kak Dave baru bebas belum
lama ini, sepertinya dia tidak mungkin kenal dengan orang penting seperti Bu Direktur!”
Mona juga berpikir demikian, Dave telah dipenjara selama tiga tahun, bagaimana mungkin dia
mengenal Nona Yuki dari Keluarga Tanaka.
“Semoga saja si brengsek itu tidak berkata yang tidak–tidak didalam, jangan sampai menyusahkan
kita semua…..”
Mona berkata dengan cemas, entah kenapa dia selalu merasa Dave adalah orang yang tidak bisa
diandalkan!
“Kak Dave tidak akan berbicara sembarangan!”
Yvonne malah sangat percaya pada Dave.
Pada saat itu di dalam ruangan kantor, Dave membuka pintu dan melangkah masuk kedalam dengan
canggung!
Dave tersenyum saat melihat Yuki yang sedang duduk di kursi!
“Bukankah kamu bilang kamu sedang dirumah?”
Yuki bertanya dengan wajah dingin.
“Ah….Saya memang dirumah, sekarang saya sudah menganggap kantor seperti rumahku…”
Dave berkata sambil memutar matanya.
“Siapa Yvonne?” Yuki langsung bertanya pada intinya.
“Kalau saya bilang dia adalah adik perempuanku, apa kamu akan percaya?”
Dave menatap Yuki dan balik bertanya.
Yuki berkata dengan dingin : “Kamu rasa saya akan percaya?”
Dave tersenyum canggung, lalu menjelaskan tentang hubungannya dan Yvonne kepada Yuki Saya dan
Yvonne adalah tetangga lama, dan kami tidak mempunyai hubungan seperti yang
kamu pikirkan….”
Setelah mendengar penjelasan Dave, Yuki merasa jauh lebih lega, sebenarnya dia masih sangat
percaya pada Dave, hanya saja dia ingin mendengar penjelasan dari mulut Dave langsung!
“Memangnya hubungan seperti apa yang saya pikirkan? Kalian mempunyai hubungan seperti apapun
tidak ada hubungannya denganku, tidak usah banyak berharap…”
Yuki memutar bola matanya, namun dalam hatinya dia sudah merasa sangat senang!
Dave juga menyadari kalau Yuki sudah tidak marah lagi, dan bertanya: “Bagaimana kamu tahu saya
ada disini? Lalu bagaimana kamu tahu tentang Yvonne?”
Dave sangat penasaran, bagaimana bisa Yuki tahu kalau dia bekerja di perusahaan!
Karena bagaimanapun Dave hanyalah karyawan biasa, dan kabar tentangnya bekerja di
perusahaan tidak mungkin terdengar sampai telinga seorang direktur, kalau pekerjaannya sampai pada
tahap itu, dia pasti sudah mati kelelahan!
“Bukan urusanmu!” Yuki berdiri : “Kalau kamu mau bekerja kenapa tidak memberitahuku saja, saya
bisa langsung menyerahkan jabatan Direktur kepadamu, untuk apa kamu menjadi staf pemasaran,
lagipula, kamu juga tidak kekurangan uang kan?”
“Saya tidak mau menjadi Direktur, atau apapun itu, saya tidak punya waktu, saya bekerja disini hanya
karena permintaan orang tuaku, mereka selalu mengkhawatirkanku, saya juga sangat sibuk, saya tidak
bisa lama–lama bekerja disini!”
Dave segera mengibaskan tangannya, dia tidak ingin terjerat dalam perusahaan!
“Oh iya, kenapa Paman dan Bibi tidak tinggal di vila Perumahan Bumi Indah lagi? Bukankah
lingkungan disana cukup baik?”
Yuki tiba–tiba teringat kalau ayah dan ibunya Dave bersikeras meninggalkan vila Bumi Indah langsung
menanyakannya.
“Saya juga tidak tahu!” Dave menggelengkan kepalanya, Dave sampai sekarang tidak tahu kenapa
orang tuanya bersikeras meninggalkan Perumahan Bumi Indah dan mengatakan hal–hal itu
kepadanya.
“Hanya saja saya rasa ada orang yang mengatakan sesuatu pada mereka, makanya mereka
memutuskan untuk pergi!”
Setelah mendengar penjelasan Dave, Yuki seketika menyadari sesuatu: “Saya sudah tahu, pasti ini
ulah Junior, keterlaluan sekali, dia kira dengan melakukan hal ini akan membuatku suka padanya, dia
sudah melewati batasnya!”
“Junior?” Dave tercengang: “Manajer umum itu?
Dave sekarang juga paham, kenapa saat dia sedang wawancara, Junior tiba–tiba muncul dan
memutuskan untuk menerimanya, ternyata dia sudah mengetahui identitasnya, tahu
hubungannya dengan Yuki.
Bab 114 Saya tidak ingin memberitahumu
“Benar, dia sudah lama mengejarku, tapi saya tidak menyukainya!” mata Yuki penuh dengan
penghinaan saat dia sedang membicarakan Junior lalu melanjutkan perkataannya: “Bagaimana kalau
saya menjelaskannya kepada Paman dan Bibi, bagaimanapun lingkungan di Perumahan Bumi Indah
sangat bagus, cocok untuk orang tua!”
“Sudahlah, ayah dan ibuku juga baik–baik saja sekarang, mereka juga sering mengobrol dengan para
tetangga lama, lain kali saja…..”
Dave berencana untuk membahas masalah ini setelah beberapa waktu.
Yuki mengangguk, dia mengambil tasnya dan hendak pergi, dan saat dia sampai didepan pintu, dia
berbalik menoleh: “Kalau ada yang mengganggumu, jangan segan–segan untuk memberitahuku, kalau
sudah tidak ada cara lain, saya akan memecat Junior…”
“Kamu rasa ada orang yang bisa menggangguku?” Dave tersenyum santai!
Yuki juga tersenyum, lalu membuka pintu dan berjalan keluar, Dave saja berani memukuli Stanley, dia
begitu ahli bagaimana mungkin di kantor ini ada yang bisa mengganggunya!
Setelah Yuki berjalan keluar, Billy langsung menerobos kedalam ruangan dan bertanya pada Dave :
“Dave, apa yang dibicarakan Bu Direktur denganmu?”
Dave berkata dengan dingin sambil melirik Billy: “Saya tidak mau memberitahumu…”
Selesai berkata, Dave langsung berjalan keluar dari ruangan dan membuat Billy sangat jengkel!
“Wah, Dave, jangan kira karena kamu berhasil menagih hutang kamu bisa meremehkan statusku
sebagai manajermu, saya pasti akan menunjukkannya padamu…”
Billy berteriak!
Saat Dave berjalan keluar dari ruangan, seluruh orang menatapnya dan bertanya ini itu kepadanya,
mereka ingin tahu apa yang dibicarakan Yuki dengan Dave, hanya saja Dave tidak menghiraukan
mereka!
Di sore harinya, Dave sedang memilah daftar piutang dan mengirimkan semuanya kepada Yansen,
dan meminta Yansen untuk menagih semua hutang–hutang itu!
Saat mendekati jam pulang kerja, Junior tiba–tiba muncul di departemen pemasaran dan membuat
seluruh karyawan departemen pemasaran menjadi gugup, mereka takut kalau Junior akan membuat
mereka lembur!
“Pak Junior…”
Billy yang melihat Junior datang bergegas menyambutnya!
Junior menyapu seisi ruangan dengan matanya, lalu tatapannya jatuh pada Dave cukup lama
kemudian berkata pada Billy: “Billy, belakangan ini kinerja departemen pemasaran cukup baik, saya
berencana mentraktir kalian untuk makan malam bersama, kalian semua harus ikut, tidak boleh kurang
satu orang pun, tempatnya di Restoran Lima!”
Setelah selesai berkata Junior langsung berbalik pergi, meninggalkan Billy yang masih terdiam dalam
kebingungan!
“Billy, saya tidak salah dengar kan? Pak Junior mau mentraktir kita semua untuk makan? Dan dia juga
mengatakan kalau kinerja departemen pemasaran cukup baik?”
Mona yang melihat situasi itu segera menghampiri Billy dan bertanya padanya.
Billy mengangguk dengan wajah kebingungan: “Apa