- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 281 Disandera
Beberapa hari mengikuti Erick Wibowo, Sana Cendra tidak tertarik lagi kepada Navaro karena dia
merasa statusnya lebih tinggi!
Navaro terperangah melihat tampang Sana, dalam hatinya diam–diam mengumpat, terakhir diberikan
juga nomor telepon Yuki Tanaka kepadanya!
Sana langsung menelepon Yuki setelah mendapatkan nomor teleponnya!
Saat itu Yuki sedang duduk berleha leha di halaman rumahnya, wajahnya tampak kesal: “Dave sialan,
sudah berapa hari tidak datang, apakah dia menyalahkannya karena waktu itu memarahinya?”
Hatinya sedang kusut, dia hendak pergi mencari Dave tetapi lebih mengharapkan Dave berinisiatif
mencarinya terlebih dahulu, konflik dalam hati kecilnya menyebabkan Yuki menjadi
semakin kesal!
Pada saat inilah ponselnya berbunyi, semula dia mengira Dave yang meneleponnya, dengan wajah
gembira dia mengangkat telepon, kemudian baru menyadari ternyata berasal dari nomor yang tidak
dikenal!
“Halo?” Yuki mengangkat telepon!
“Yuki Tanaka, saya adalah Sana Cendra, saya sekarang berada di Jalan Kesturi No.17, saya ingin
bertemu denganmu untuk membicarakan masalah Dave!”
Begitu telepon tersambung Sana langsung menyampaikan pesannya dengan tegas, sama sekali tidak
memandang Yuki!
Kalau ini terjadi di masa lalu, Sana tidak akan berani berbicara seperti itu kepada Yuki!
Sekarang setelah dia mengikuti Erick, nyalinya sudah bertambah besar.
“Siapa kamu, mengapa saya harus mengikuti perintahmu untuk pergi menjumpaimu!”
Yuki marah dengan sikap Sana di telepon yang terkesan angkuh.
“Yuki Tanaka, jika kamu merasa takut maka tidak usah datang!”
Selesai menyampaikan pesannya, dia langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban
Yuki!
Yuki marah sampai wajahnya memerah mendengar sambungan teleponnya diputuskan!
“Menganggarkan apa, saya jadi ingin melihat apa hebatnya kamu!”
Yuki bangkit lalu mengemudi mobil menuju ke Jalan Kesturi!
Ketika Yuki sampai di sana, dia melihat Sana sedang menunggunyal
“Katakan, apa yang ingin kamu sampaikan mengenai masalah Dave?”
Yuki turun dari mobil dan bertanya dengan dingin kepada Sana.
“Saya beritahu kepadamu bahwa Dave akan segera mati!”
Sana tiba tiba berkata dengan senyuman culas!
Yuki terkejut melihat tampang Sana, dengan sepasang mata yang memancarkan kemarahan dia
menatap Sana: “Kamu berbicara sembarangan, mana mungkin Dave akan mati!”
“Dia tidak sembarangan berbicara, Dave memang akan segera mati, karena saya yang akan
membunuhnya!”
Saat ini, Navaro bersama dua orang pengawal Keluarga Wibowo berjalan keluar!
“Apa yang ingin kalian lakukan?”
Melihat situasi ini Yuki melangkah mundur karena dia merasa ada yang tidak beres!
“Kamu akan segera mengetahui apa yang kami inginkan!” Navaro menyeringai: “Tangkap dia!”
Kedua orang pengawal tadi langsung maju menangkap Yuki, dengan sebuah tebasan tangan telah
berhasil membuatnya pingsan!
Lalu tubuhnya dimasukkan kedalam karung goni, dan dilempar ke dalam bagasi kemudian mereka
pergi begitu saja!
Sana Cendra tertawa dingin melihat berlalunya mobil itu, suara tawanya sangat menyeramkan!
Di sebuah vila yang berada di puncak Gunung Bumi Indah, sudah beberapa hari Dave sedang
melakukan kultivasi dan mendalami teknik Alkimia untuk meramu Pil Peremajaan!
Pada saat ini tiba tiba ponselnya berbunyi!
Setelah mengangkat telepon terdengar suara Juan Tanaka yang sedang cemas dan gelisah: “Dave.
apakah Yuki berada bersamamu?”
“Tidak, kenapa?” Dave bertanya sambil mengerutkan keningnya!
“Sial, Yuki menghilang, dia tidak menjawab telepon saya, mobilnya juga tidak berada di rumah, dia
belum pernah pergi tanpa memberi kabar sebelumnya!”
Juan berkata dengan suara cemas!
“Paman, kamu tenangkan diri dulu jangan cemas, saya akan segera kesana!”
Setelah mendengar kabar ini, Dave langsung berangkat menuju kediaman Keluarga Tanaka!
Di tengah perjalanan, Dave berusaha menelepon Yuki beberapa kali tetapi tidak berhasil tersambung!
Pada saat ini di dalam hatinya timbul firasat buruk, dia segera menelpon Yansen!
“Yansen, sekarang kamu langsung bertindak sebarkan semua anak buahmu untuk mencari jejak Yuki,
cari di seluruh pelosok kota, perhatikan kemana perginya mobil dia!
Suara Dave terdengar dingin menusuk tulang!
Bab 282 Saya Akan Bertarung Denganmu
Yansen tidak berani banyak bertanya, dia segera mengerahkan seluruh anak buahnya di Yayasan
Nusantara dan orang orang dari Geng Naga Api yang barusan bergabung, seluruhnya ada ribuan
orang yang disebarkan ke seluruh pelosok Kota Surau untuk mencari jejak Yuki!
Dave segera sampai di kediaman Keluarga Tanaka, Juan sedang mondar mandir di halaman rumah
dengan perasaan gelisah, begitu melihat kedatangan Dave dia langsung menghampirinya!
“Paman, Anda jangan cemas dulu, saya sudah memerintah Tuan Yansen untuk menyebarkan anak
buahnya mencari Yuki, mungkin sebentar lagi akan ada berita!”
Dave berusaha menenangkan Juan: “Mungkin saja dia pergi bermain dan ponselnya ketinggalan
di mobil!”
Juan hanya bisa berpikiran optimis seperti itu untuk menenangkan pikirannya, tetapi di dalam hatinya
ada firasat buruk, yang makin lama makin kuat!
Dengan cepat sudah ada berita dari Yansen, dia menelepon dan memberitahu Dave bahwa mobil Yuki
sudah ditemukan di Jalan Kesturi, tetapi di dalamnya tidak ada orang, disekitar sana juga tidak ada
kamera CCTV, Yansen sudah bertanya ke penduduk sekitar sana, mereka mengatakan melihat Yuki
dibawa pergi oleh sekelompok orang!
BANG……
Mendengar laporan Yansen, emosi Dave hampir meledak, darahnya mendidih dan timbul hawa nafsu
membunuh, saat ini mata Dave telah berubah menjadi merah membara seperti seorang Dewa
Pembunuh yang baru bangkit dari kubur!
“Dav…..Dave, Yuki baik baik saja bukan?”
Melihat tampang Dave, hati Juan tercekat seketika!
“Paman, waktu Yuki keluar rumah apakah ada
orang rumah yang melihatnya?”
Dave menatap dan bertanya kepada Juan.
“Ada, ada seorang pembantu rumah yang mengatakan setelah Yuki menerima sebuah telepon, dia
langsung keluar rumah dalam keadaan marah!”
Juan menjawab !
“Paman, Anda beristirahat saja di rumah, saya pasti akan membawa Yuki kembali dengan
selamat!”
Selesai berkata, Dave langsung berpaling dan meninggalkan kediaman Tanaka!
Pada saat ini Yansen telah menyusul datang, Dave langsung naik ke mobilnya dan pergi ke aula.
bisnis, dia ingin menyelidiki identitas dari nomor telepon terakhir yang menghubungi Yuki,
Bab 282 Saya Akan…
telepon ini pasti mempunyai hubungan dengan menghilangnya Yuki!
Mengandalkan nama besar Tuan Yansen dengan cepat telah berhasil diketahui identitas nomor
telepon terakhir yang menghubungi Yuki, melihat nomor telepon yang begitu akrab, timbul hawa nafsu
membunuh di mata Dave!
“Penguasa, nomor telepon siapa ini?”
Yansen bertanya.
“Ayo ke rumah Sana Cendra!” selesai berkata Dave duduk bersandar di samping pengemudi sambil
memejamkan matanya!
Yansen telah menyadari situasinya, dia mengumpat: “Wanita jalang, berani–beraninya dia!”
Dia pun tancap gas, mobil meluncur dengan cepat menuju rumah Sana Cendra!
Sudah berkali kali Sana menghina dan merendahkan Dave, Dave masih bersabar tidak
menghabisinya, dia malah makin melonjak!
Dengan cepat, mereka telah tiba di rumah Sana, Dave dan Yansen turun dari mobil dan menekan bel
rumah!
“Siapa!”
Yasmine, Ibu dari Sana Cendra berjalan keluar dengan pakaian Qi Pao!
Begitu membuka pintu dia menjumpai Dave dan Yansen berdiri disana, seketika dia tertengun: “Dave,
kamu…mengapa kamu datang ke rumahku?”
“Dimana Sana, suruh dia keluar!”
Dave bertanya dengan raut wajahnya yang dingin.
“Dia…dia tidak berada di rumah? Apa yang kamu inginkan?” Pandangan mata Yasmine selalu
menghindar, jelas dia sedang berbohong!
“Keparat, suruh wanita jalang itu keluar!”
Yansen sudah maju ke depan dan mencengkram kerah baju Yasmine, langsung tubuhnya terangkat
keatas!
Seketika membuat Yasmine ketakutan setengah mati!
“Hentikan, lepaskan Ibuku!”
Saat ini Sana terburu buru keluar dari dalam kamar: “Dave, jangan merasa hebat karena kamu
mengenal Tuan Yansen, sekarang saya adalah orang dari Tuan muda Erick apakah kamu berani
menyalahi Keluarga Wibowo dari Kota Itaka?”
Sana berkata kepada Dave dengan lagak dan angkuh.
Piak!
Tanpa ragu sedikitpun Dave maju dan memberikan sebuah tamparan keras ke wajah Sana, tamparan
ini menyebabkan matanya berkunang kunang dan giginya rontok beberapa biji!
“Dave, kamu berani memukul putriku, saya akan bertarung denganmu!”
Yasmine yang menyaksikan putrinya dipukul oleh Dave, menjerit sekuat tenaga!
Yansen langsung memberikan sebuah tinju ke muka Yasmine menyebabkan darah muncrat dari
mulutnya, dan tidak dapat berbicara lagi.
Bab 283 Semua Orang akan Dikuburkan Bersamanya
Dave maju ke depan dan menjambak rambut Sana, dengan wajah penuh nafsu pembunuhan: “Dimana
Yuki Tanaka?”
Sana mendelikkan matanya menatap Dave dengan pandangan penuh amarah: “Dave, kamu berani
memukul saya, Tuan Muda Erick tidak akan melepaskanmu!”
Dave memberikan tamparan berturut–turut ke wajahnya, sekarang wajah Sana telah merah
membengkak, giginya juga rontok tinggal beberapa biji saja!
“Sekali lagi saya bertanya, dimana Yuki?”
Melihat tampang Dave yang beringas, akhirnya Sana mulai merasa takut: “Saya…..saya tidak tahu,
bagaimana saya bisa tahu keberadaan Yuki?”
Dave mengerutkan keningnya, dia tidak menyangka Sana begitu keras kepala!
“Yansen, pukul sampai dia mengatakannya!”
Dave melepaskan Sana, langsung memerintah Yansen untuk memukulnya!
Yansen menganggukkan kepalanya, dia maju dan melancarkan sebuah tendangan yang menyebabkan
Sana langsung terjerembab diatas tanah, kemudian dilanjutkan dengan pukulan tinju dan tendangan
yang bertubi–tubi, menyebabkan wajah Sana langsung berubah bentuk.
“Saya akan katakan, saya akan katakan…..”
Sana telah dipukul sampai setengah mati, kaki tangannya telah patah dan seluruh tubuhnya penuh
luka.
Dengan perlahan Dave berjongkok dan menatap Sana yang terluka dan tergeletak di depannya, di
dalam matanya tidak ada sedikitpun rasa kasihan!
“Saya hanya tahu Yuki dibawa pergi oleh Navaro, benar saya yang telah menelepon Yuki dan
memancingnya keluar, penghasut di belakang peristiwa ini adalah Erick, tetapi saya benar benar tidak
tahu kemana mereka membawa Yuki!”
Sana menyampaikannya dengan lemas tak bertenaga, pandangan matanya penuh ketakutan!
Karena dia menyadari jika tetap tidak mau mengatakannya, Dave benar benar akan memukulnya
sampai mati!
Dave mengerutkan keningnya dengan ketat, dia tidak berani berpikir lagi apa akibat yang akan dialami
oleh Yuki yang sekarang telah jatuh ke tangan Navaro dan orang yang disebut sebagai Erick, nasibnya
sulit diprediksi!
“Navaro, saya telah mengampunimu sekali, kamu yang mencari jalan kematian kali ini!”
Tubuh Dave memancarkan hawa nafsu membunuh yang sangat kuat, bahkan Sana juga dapat
merasakan, hingga tubuhnya gemetaran tak terkendali!
“Tuan Dave, apa tindakan kita selanjutnya?”
Yansen bertanya.
“Kerahkan orang untuk mengepung Kediaman Kintan, tidak ada seorangpun yang boleh
meninggalkan rumah itu!”
Dave berkata dengan nada suara yang dingin, hawa nafsu pembunuhan semakin kentara!
“Baik!” Yansen menganggukkan kepala tanda mengerti, dia segera menelpon anak buahnya untuk
mengepung kediaman Kintan dan jangan membiarkan seorangpun lolos dari sana!
“Lebih baik doakan tidak terjadi apa apa dengan Yuki, kalau tidak saya akan membuat kalian semua
ikut dikubur bersamanya!”
Setelah melepaskan kata kata ancaman, Dave naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu menuju
kediaman Kintan!
Di dalam sebuah bangunan pabrik yang terbengkalai di luar Kota Surau!
Erick duduk di sebuah kursi, sambil menghisap sebatang rokok, dia menikmati Yuki yang sedang
berbaring tidak sadarkan diri!
“Cantik, sungguh cantik……”
Tampang Erick terlihat mesum!
“Tuan Muda Erick, apakah kita perlu menghubungi Dave agar datang kemari?”
Navaro sudah tidak sabaran ingin cepat cepat menghabisi Dave, takut akan menimbulkan masalah
yang tidak disangka- sangka!
“Enyah dari sini, kapan mau menghubungi Dave, nanti saya yang akan beritahu kamu!”
Erick menatap Navaro dengan pandangan dingin, lirikannya menyebabkan Navaro ketakutan dan
cepat cepat meninggalkan tempat itu!
Dengan cepat Yuki sudah sadarkan diri, ketika dia menyadari dirinya telah disandera dengan terikat
kaki dan tangan, timbul perasaan takut dan gelisah!
“Yuki, tidak usah takut, saya tidak akan menyakitimu, saya hanya ingin mengobrol denganmu.”
Erick buru buru berkata melihat Yuki yang sudah sadarkan diri.
“Erick Wibowo?” Yuki merasa terkejut: “Kamu…untuk apa kamu menangkap saya?”
“Tidak, kamu salah sangka, Navaro yang menangkapmu, sedangkan saya kemari untuk menolongmu.”
Sambil berbicara, dia maju untuk melepaskan tali yang mengikat Yuki!
Melihat Erick membantunya melepaskan tali ikatan, hati Yuki yang gelisah seketika merasa lega, raut
wajahnya juga kelihatan membaik!
“Sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Yuki bertanya sambil menggerak–gerakkan pergelangan
tangannya.
“Navaro sangat membenci Dave, jadi dia menangkapmu untuk memancing Dave kemari agar bisa
membunuhnya!”
Erick memberi penjelasan kepada Yuki.
Mendengar perkataannya, Yuki seketika menjadi panik: “Erick, berikan ponselku, saya akan menelpon
Dave, jangan sampai dia terjebak!”
Didalam mata Erick terlintas perasaan cemburu melihat tampang Yuki yang mengkhawatirkan
keselamatan Dave: “Dia hanyalah seorang mantan narapidana, mengapa kamu sangat peduli
terhadapnya?”
Bab 284 Kamu Membodohi Siapa?
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtYuki tertegun melihat ekspresi Erick, di dalam hatinya timbul firasat yang tidak baik: “Erick Wibowo,apa
maksudmu?”
“Kamu ingin tahu maksud saya?” Raut wajahnya berubah menjadi ganas dan licik: “Saya sudah lama
menaksirmu, tetapi kamu sama sekali tidak memberi kesempatan kepada saya, sekarang kenapa
kamu malah suka dengan seorang mantan narapidana, dimana kekuranganku dibandingkan Dave itu?”
Erick berteriak keras sambil mencengkeram erat–erat pundak Yuki!
“Siapa yang mengatakan semua ini kepadamu?”
Yuki akhirnya mengerti mengapa Erick yang berada jauh di Kota Itaka, bisa mengetahui dengan jelas
apa yang belakangan ini terjadi di Kota Surau, pasti ada orang yang memberitahunya.
“Kamu tidak usah mengurusi masalah ini, kamu hanya perlu memberitahuku, apa kekuranganku.
dibandingkan orang yang bernama Dave itu?”
Tenaga di tangannya bertambah beberapa bagian sehingga menyebabkan Yuki merasa kesakitan
sampai mengerutkan keningnya!
“Lepaskan saya, kamu sudah membuat saya kesakitan, kamu tidak bisa dibandingkan dengannya
dalam segala hal!
Yuki memandang Erick dengan penuh kebencian!
“Wanita jalang!” Erick menyebutnya, sambil memberi sebuah tamparan ke wajah Yuki, seketika pipinya
menjadi merah.
“Saya beritahu kamu, hari ini saya akan membuatmu melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana
yang bernama Dave itu mati di tanganku, wanita milikku, jangan harap bisa direbut oleh siapapun!”
Erick berkata sambil menggertakkan gigi dan mendelikkan matanya!
“Erick, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani mengganggunya!”
Yuki berteriak dengan penuh kemarahan!
“Semakin kamu emosi, saya semakin ingin membuatnya menderita!”
Selesai berbicara, dia langsung berjalan keluar dari kamar dan mengunci pintu dari luar!
“Erick, keluarkan saya, keluarkan saya, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani
mengganggu Dave!”
Yuki menggedor pintu dengan sekuat tenaga, tetapi tidak mendatangkan efek apa apa.
Akhirnya dia merasa lelah sendiri, sambil bersandar di dinding diam diam berdoa untuk Dave: “Dave,
semoga kamu jangan datang kemari!”
Di sisi lain, Robert Kintan sebagai kepala keluarga sedang mengadakan rapat di dalam rumah,
walaupun berhasil menyelamatkan Keluarga Kintan setelah mengorbankan dua buah perusahaan
propertinya, tetapi peristiwa ini telah menggoyahkan keuangan keluarga!
Dua perusahaan properti itu sudah mencakup hampir setengah kekayaan Keluarga Kintan, begitu. saja
diberikan kepada orang lain, dia merasa tidak rela tetapi sama sekali tidak berdaya!
“Untuk selanjutnya keluarga Kintan harus pandai membawa diri di luar sana, jangan mencari masalah
lagi, sekarang kondisi Keluarga Kintan sudah tidak sama dengan dulu lagi, selain itu. mengenai
penempatan pegawai perlu diatur kembali!”
Robert Kintan yang duduk di kursi utama berkata kepada semua orang dengan wajah yang
serius.
“Tuan, masalah serius Tuan, ada orang mengepung Kediaman Kintan!”
Pada saat ini, seorang bawahan terburu buru datang melapor!
“Siapa?” Robert kelihatan sangat marah: “Walaupun Keluarga Kintan sudah tidak sejaya dulu lagi,
tetapi juga tidak bisa begitu saja ditindas orang, ayo ikut saya keluar!”
Dengan sepatah katanya, semua orang telah mengikutinya keluar untuk melihat situasi.
Baru berjalan sampai di depan pintu, Robert sudah dibuat tertegun, wajahnya yang semula penuh
dengan kemarahan seketika berubah menjadi senyum manis: “Rupanya Tuan Dave dan Tuan Yansen
yang datang, ayo silahkan masuk ke dalam!”
Selesai berkata Robert melirik bawahannya dengan tajam, sialan mengapa tidak memberi laporan
yang lebih terperinci, jika dia mengetahui yang datang adalah Dave dan Tuan Yansen, dia pasti tidak
berani membawa segerombolan orang menyerbu keluar dengan ganas!
Bawahannya merasa dirinya tidak bersalah, karena sebelum dia selesai melapor, Robert telah
menyerbu keluar dengan marah!
Raut wajah Dave dingin dan tidak enak dipandang, sedangkan pandangan mata Yansen. mengandung
hawa nafsu pembunuhan, dia bertanya kepada Robert: “Dimana anakmu Navaro? Suruh dia
menggelinding keluar!”
Mendengar perkataan itu, hati Robert terkesiap, dia tahu pasti anaknya telah membuat masalah lagi!
“Tuan Yansen, anak saya tidak berada di rumah, barusan saya suruh orang menghubunginya tetapi
tidak berhasil.”
Robert menyampaikan dengan gemetaran!
Barusan dia memang sudah menyuruh orang menghubungi Navaro karena mereka akan mengadakan
rapat keluarga, dan Navaro harus hadir, tetapi sama sekali tidak bisa dihubungi, akhirnya rapat dimulai
tanpa menunggunyal
“Keparat kamu membodohi siapa?”
Yansen maju dan mencengkeram Robert tinggi- tinggi
Bab 285 Persiapkan Upacara Pemakaman
“Tuan Yansen, saya benar benar tidak berbohong, saya memang tidak bisa menghubunginya, saya
berani bersumpah…..” Robert ketakutan sampai wajahnya pucat pasi, tubuhnya gemetaran dengan
sangat hebat!
“Yansen, lepaskan dia!”
Dave dapat melihat bahwa Robert memang tidak berbohong!
Yansen melepaskan Robert, hingga dia dapat bernafas lega, kemudian dengan hati–hati dia bertanya:
“Tuan Dave, Tuan Yansen, apa yang telah diperbuat anak durhaka itu kepada kalian?”
“Huh, Navaro bukan hanya menyinggung kami saja, dia juga telah menyinggung Keluarga Tanaka, dia
telah menyandera Nona Tanaka……”
Yansen mendengus dingin!
BANG………
Robert hampir terjatuh ketika mendengar berita ini!
“Ini…..anak durhaka ini mempunyai nyali sebesar itu, berani menyandera Nona Tanaka?”
Pandangan mata Robert penuh dengan amarah, siapa yang tidak tahu hubungan antara Yuki Tanaka
dengan Dave? Lagipula Keluarga Tanaka adalah orang kaya di Kota Surau, di hari biasa hubungan
dua keluarga kurang harmonis, tidak mau saling mengalah, tetapi sekarang anaknya menyandera
putrinya Juan Tanaka, keluarga Tanaka pasti akan berusaha sekuat tenaga, akankah keluarga Kintan
langsung dihabisi oleh mereka?
“Sudah ada saksi yang mengakui, masalah ini memang dilakukan anakmu Navaro, tidak mungkin
salah……”
Yansen berkata dengan wajah yang dingin.
“Durhaka, Anak durhaka…….” Robert Kintan langsung lemas, dia berkata terhadap semua hadirin:
“Kalian tolong saya hubungi anak durhaka ini, suruh dia cepat pulang, akan saya patahkan kakinya!”
Semua orang yang berkumpul tadi langsung menghubungi Navaro, dan pada saat ini ponsel Dave juga
berdering.
Setelah diangkat, terdengar suara Navaro yang angkuh dan arogan: “Dave, sekarang Yuki berada di
tangan saya, kalau kamu ingin dia selamat maka kamu harus datang sendiri ke sebuah pabrik. bekas
yang berada di bagian barat Kota Surau, ingat kamu harus datang sendiri, kalau kamu melanggarnya
saya tidak akan menjamin keselamatannya!”
“Baik, jika kamu berani menyentuhnya, saya akan membawa semua Keluarga Kintan untuk dikubur
bersamanya!”
Raut wajahnya dingin dan kelam, dengan pandangan penuh hawa nafsu membunuh dia menyapu
seluruh anggota keluarga Kintan!
Tubuh Robert gemetaran merasakan hawa nafsu membunuh yang terpancar dari tubuh Dave, dengan
keras dia berteriak memarahi Navaro: “Binatang, cepat kamu lepaskan Nona Tanaka, dan pulang untuk
menerima hukuman!”
Navaro tertegun sejenak, lalu dengan tegas dia berkata: “Ayah, kamu tidak usah mencampuri urusan
ini, Dave tidak akan berani bertindak kepada Keluarga Kintan karena kita sekarang sudah mempunyai
dukungan!”
Dave yang mendengarnya tertawa dingin: “Dukungan yang kamu maksud adalah Keluarga. Wibowo
dari Kota Itaka? Hari ini biarpun ada Dewa langit yang datang juga tidak bisa menolongmu!”
“Dave, kamu tidak usah sesumbar dulu, saya peringatkan jika kamu berani berlaku tidak sopan
terhadap keluargaku, Saya akan main main dulu dengan Yuki, lalu fotonya akan disebarkan, saya mau
melihat apakah kamu masih bisa bersikap arogan!”
Ancaman Navaro ini sebenarnya tidak ada artinya sama sekali karena dia sama sekali tidak ada
kemampuan untuk mewujudkannya, sekarang dia hanya bisa mengandalkan Keluarga Wibowo.
“Kamu berani!” Dave menggertakkan gigi dan menyebutkan dua kata itu, matanya mulai menjadi
merah!
“Ha Ha Ha, kamu mau coba melihat apakah saya berani berbuat seperti itu, sekarang Yuki berada di
tanganku, saya bisa berbuat apa saja terhadapnya, bagaimana, kamu memohon kepada saya, jika
kamu memohon sekarang mungkin saya masih bisa pertimbangkan untuk menunggu kamu datang
menolongnya!”
Navaro tertawa terbahak bahak dengan nada bicara yang sangat arogan.
Dave menggertakkan gigi, sesaat kemudian baru buka mulut: “Saya mohon, mohon kamu jangan
menyentuh Yuki!”
“Ha Ha Ha, begitu baru benar, cepatlah datang, kesabaranku ada batasnya!”
Selesai berbicara, Navaro memutuskan sambungan teleponnya.
Hawa nafsu membunuh di tubuh Dave sudah mencapai titik klimaks, dia berkata kepada Yansen:
“Awasi baik baik, jangan biarkan seorangpun meninggalkan tempat ini!”
“Tuan Dave, saya akan pergi bersamamu?”
Yansen merasa khawatir!
Walaupun dia tahu kemampuan Dave sangat hebat, tetapi lawan sudah membuat persiapan yang
khusus menunggunya datang, sehingga kepergiannya ini sangat berbahaya!
“Tenanglah, hanya beberapa badut kecil, bukan merupakan ancaman bagiku!”
Habis berkata, dia memutar badan dan meninggalkan tempat itu!
Robert jatuh terduduk diatas tanah sambil menatap bayangan tubuh Dave yang meninggalkan tempat
itu, dia tahu anaknya bakal tamat riwayatnya kali ini.
“Tuan…..”
Bawahannya maju untuk memapahnya!
Robert mengayunkan tangannya: “Pergilah, persiapkan upacara pemakaman untuk Tuan Muda!”
Bab 286 Pistol Dalam Genggaman Tangan
Di depan pintu pabrik bekas yang berada di bagian barat Kota Surau!
Berhenti sebuah mobil SUV berwarna putih, Dave berjalan turun dengan membawa hawa nafsu
membunuh yang sangat kental!
“Sudah datang!”
Melihat Dave datang sendiri untuk memenuhi janji, perasaan Navaro campur aduk antara senang dan
gelisah, lalu dia berkata kepada Erick: “Tuan Muda Erick, kemampuan Dave sangat hebat, apakah
Anda yakin dua orang pengawalmu ini dapat mengalahkannya?”
Dua orang pengawal mendengar ada orang yang meragukan kemampuan mereka, wajah mereka.
berubah menjadi dingin, salah satu dari mereka menghampiri sebuah bongkahan batu bata yang besar
dan menghantamnya!
Brak…….
Bongkahan batu bata itu langsung hancur berkeping keping, batangan baja di dalamnya juga menonjol
keluar!
Navaro yang melihatnya, seketika terperanjat!
Melihat tampang Navaro yang terkejut, Erick berkata dengan penuh penghinaan: “Dua orang ini adalah
ahli dalam ilmu tenaga dalam, dengan satu tinju dapat mematikan seekor sapi dengan mudah, coba
katakan apakah dapat membunuh orang?”
“Dapat, dapat…….” Navaro sekuat tenaga menganggukkan kepalanya!
“Walaupun mereka tidak sanggup menghadapi Dave, bukankah masih ada saya!
Sambil berkata Erick mengeluarkan sebuah pistol dari kantong bajunya.
Klik…….
Dia peragakan pistolnya di hadapan Navaro, lalu berkata dengan tertawa: “Walaupun Dave sangat
hebat, apakah dia dapat menghindari peluru saya?”
“Ha Ha Ha, tamatlah riwayat Dave hari ini, siapapun tidak akan bisa menolongnya!”
Melihat pistol di dalam genggaman tangan Erick, dia sudah merasa lega, karena bagaimanapun
tingginya ilmu seseorang juga takut terhadap senjata, apalagi sekarang yang ada dalam genggaman
tangan Erick adalah pistol!
Yuki yang berada di dalam juga mendengar percakapan mereka, setelah mengetahui di tangan Erick
ada pistol, hatinya sangat cemas dan gelisah, dia tidak boleh membiarkan Dave menempuh bahaya
demi menyelamatkan dirinya, terlebih lagi dia tidak bisa melihat Dave mati, tetapi dia tidak bisa
memberitahu Dave karena dirinya sekarang terkurung dalam kamar!
Pada saat ini, sambil memandang bangunan pabrik bekas di depannya, Dave melangkah masuk
dengan hati hati, energi spiritual memancar keluar dari tubuhnya, seketika dia dapat merasakan benda
benda dalam radius 10m!
Ketika Dave berjalan masuk ke dalam pabrik, dia melihat dua orang pengawal berwajah dingin berdiri
di kiri kanan, keduanya bertubuh kekar dan tegap, sekilas pandang sudah tahu mereka adalah orang
orang berilmu tinggi!
Sedangkan Navaro duduk di sebuah kursi sambil menyilangkan kakinya, dengan muka tersenyum
memandang Dave, pandangan matanya mengandung penghinaan dan melecehkan!
Saat ini dia memandang Dave seperti memandang orang yang sudah mati!
“Tidak disangka kamu berani datang sendiri Dave, saya mengagumi jiwa ksatriamu!”
Navaro bangkit dan berkata.
“Tidak usah banyak ngomong, dimana Yuki?”
Dave berkata dengan ekspresi datar!
“Dave, saya berada disini, kamu cepat pergi, mereka mempunyai pistol…….”
Yuki mendengar suara Dave datang, dia menggedor pintu kamar dengan sekuat tenaga!
“Yuki……”
Dave mengerutkan keningnya dan menuju kearah kamar!
Begitu Dave bergerak, dua orang pengawal itu langsung menghadangnya dengan memasang ancang
ancang!
Pada saat ini, pintu kamar terbuka, tangan Erick menggenggam pistol sambil mendorong Yuki
keluar!
Rambut Yuki terurai dan di wajahnya membekas kotoran hitam, penampilannya kelihatan sangat
menyedihkan.
Begitu melihat Dave, Yuki berteriak sekuat tenaga: “Dave, jangan hiraukan saya, mereka tidak akan
berani membunuhku, kamu cepat pergi, cepat pergi…..”
“Tutup mulutmu!” Erick sangat marah, dia menampar Yuki dengan sekuat tenaga!
BANG……
Dave melihatnya, seketika hawa membunuh yang memancar dari tubuhnya beralih ke tubuh
Erick!
Tubuh Erick juga gemetar merasakan hawa pembunuhan yang memancar dari tubuh Dave, dia
mengarahkan pistolnya ke kepala Yuki!
Jika kamu berani bergerak, saya akan menembak mati dirinya…..”
Pandangan mata Erick mengandung ketakutan menatap ke arah Dave!
“Dave, hari ini jangan harap bisa meninggalkan tempat ini, disini akan menjadi kuburanmu, apakah
kamu mengira dirimu sangat hebat karena mengenal Tuan Yansen Herlambang dan Indrawan
Pratomo? Berani- beraninya memamerkan diri di hadapanku, sekarang tidak ada satu orangpun yang
bisa menolongmu!”
Navaro sangat marah mengingat sebelumnya dia merendahkan diri di hadapan Dave, dia melangkah
maju sampai didepannya, dan mengarahkan sebuah tamparan ke wajah Dave!
Bab 287 Habis Pelurunya
Dave mengulurkan tangannya dan berhasil menangkap pergelangan tangan Navaro Sava
memamerkan diri di hadapanmu bukan mengandalkan orang lain, melainkan diri sendiri”
Krek
Lengannya yang satu lagi telah dipatahkan oleh Dave
“Ahhh……..
Rasa sakit yang sangat hebat menyebabkan Navaro menjerit hingga suaranya menggema di dalam
ruangan pabrik
BAM……
Dilanjutkan dengan tendangan kaki Dave yang keras mengenai perut Navaro!
Bruk……
Navaro memuntahkan darah segar dari mulutnya, tubuhnya langsung terbang keluar dan meringkuk
seperti udang!
“Kamu……”
Matanya penuh amarah menatap Dave!
“Saya sudah memberimu kesempatan, kamu yang tidak bisa menghargainya……..
Dave berjalan menghampirinya dengan wajah yang dingin!
“Bunuh dia, bunuh dia…….
Melihat tampang Dave yang menyeramkan, hati Navaro menciut dan timbul rasa takutnya.
Dua orang pengawal melirik kearah Erick karena mereka hanya mendengar perintahnya.
Erick menganggukkan kepalanya: “Bunuh dia……”
Keduanya saling menatap sejenak langsung menyerbu ke arah Dave!
Langkah kaki Dave sama sekali tidak berhenti, begitu kedua orang pengawal itu sampai di depannya,
tiba tiba Dave mengeluarkan jurusnya langsung mencengkeram tenggorokan keduanya!
Dua orang pengawal yang bertubuh kekar itu, begitu mudah lehernya telah dicengkeram dan diangkat
tinggi tinggi keatas oleh Dave.
“Uhh……..
Wajah keduanya berubah menjadi merah, mereka meronta ronta karena tidak dapat bernafas!
Krek, Krek……….
Terdengar dua kali suara tulang yang patah, dua pengawal yang semula masih meronta tiba tiba
kepalanya telah terkulai dan kehilangan nyawa!
BAM!
Dave melonggarkan tangannya, kedua mayat itu langsung jatuh terjerembab diatas tanah,
menyebabkan debu debu berterbangan!
Kali ini Navaro dan Erick melihat sampai terbengong!
Dua orang pengawal dengan ilmu tenaga dalam yang paling hebat, tidak berhasil mengeluarkan satu
juruspun di depan Dave?
Tangan Erick mulai gemetar, dalam hatinya mulai timbul rasa takut, walaupun di tangannya ada
sepucuk pistol tetapi tidak bisa memberinya rasa aman!
Dengan menahan sakit Navaro merangkak ke depan Erick, dengan suara gemetar dia berkata: “Tuan
Muda Erick, tembak, lekas tembak mati dia……..”
Erick baru tersadar, lalu mengangkat tangannya mengarahkan pistolnya hendak menembak Dave!
“Hati–hati Dave!”
Yuki berteriak memperingati, dia membuka mulut dan menggigit lengan Erick!
“Ahh…………..”
Rasa sakit menyebabkan Erick berteriak, lalu mendorong Yuki menjauhinya!
“Dave………”
Yuki lari menuju kearah Dave!
Wajah Erick terlihat garang, dia mengangkat pistol di tangannya lalu menembak ke arah Yuki!
BAM…….
Terdengar suara tembakan, sepasang mata Dave membeku, tubuhnya berkelebat seketika telah
menghadang di depan Yuki, melindunginya dengan tubuhnya!
Shuuttt…….
Peluru meleset melewati kepala Dave, Yuki yang berada di belakang tubuhnya juga bisa merasakan
desingan yang ditimbulkan oleh suara peluru!
Melihat tembakannya yang tidak mengenai sasaran, Erick menggertakkan giginya, lalu berturut turut
melepaskan dua tembakan lagi!
BAM…..BAM…..
Setelah terdengar dua kali tembakan, Erick merasa terkejut dan heran ketika menyadari Dave tetap
menatapnya dengan dingin, selangkah demi selangkah mendekati mereka, sama sekali tidak ada
tanda tanda sudah kena tembakan!
“Lumpuh, mengapa sudah kena………”
Erick berteriak marah, sekali lagi kedua tangannya menggenggam erat pistol, menenangkan diri sendiri
lalu membidik Dave sekali lagi!
Sekali lagi peluru ditembakkan, tetap tidak mengenai sasaran.
Kali ini Erick sudah mulai panik, pelurunya seperti mempunyai mata, sama sekali tidak mau meleset
kearah Dave!
Ketika Erick sekali lagi menarik pelatuk, pistolnya mengeluarkan suara krek krek tanda kehabisan
peluru!
Erick panik melihat Dave yang berjalan mendekatinya, dia melemparkan pistolnya kearah Dave,
kemudian memutar badan hendak melarikan diri!
“Tuan Muda Erick, tolong saya, tolong saya……..”
Saat ini Navaro tergeletak di atas tanah, rasa sakit yang hebat menyebabkan dia tidak bisa bangkit
berdiri, dengan sekuat tenaga dia memegang kaki Erick dan berharap Erick akan membawanya pergi
bersamanya.
Mana mungkin Erick mengurusi dia lagi, dengan emosi dia menendang Navaro dengan sekuat tenaga:
“Lumpuh, lepaskan tanganmu, lepaskan……”
Bab 288 Telah Menyebabkan Kamu Menderita
Navaro sama sekali tidak mau melonggarkan tangannya karena dia tahu kalau Erick berhasil melarikan
diri, dia pasti akan mati!
Saat ini, Dave sudah sampai di hadapan Erick, dengan sebelah tangan mencengkram kerah bannya!
“Kamu apa yang ingin kamu lakukan? Saya adalah anggota Keluarga Wibowo, jika kamu berani
menyentuh saya, ayahku tidak akan mengampunimu…….
Erick mengancam Dave tetapi seluruh tubuhnya gemetaran!
Piak!
Dave menampar wajahnya dengan keras, menyebabkan tubuh Erick berputar beberapa kali baru
berhenti, giginya juga rontok!
“Tamparan ini, adalah balasan dari Yuki untukmu!”
Habis berkata, Dave memberikan sebuah tinju ke perutnya, menyebabkan dia menjerit histeris seperti
hendak disembelih, meringkuk sambil memegangi perutnya!
Erick dan Navaro sekarang seperti sepasang udang meringkuk sambil memegangi perut dan
menunjukkan ekspresi yang menderita!
Menatap dua orang yang terbaring diatas tanah, sebuah kaki Dave menginjak kepala Navaro.
“Dave……..saya bersalah, tolong ampuni saya, ampuni saya…..” Navaro ketakutan sampai terkencing-
kencing: “Saya berjanji tidak akan mencari masalah denganmu lagi, saya bisa memberikan aset
Keluarga Kintan untukmu asalkan kamu mengampuni nyawaku!”
Navaro terus menerus memohon ampun!
“Saya sudah pernah memberimu kesempatan, tetapi kamu tidak menghargainya……..”
Dave memandangnya dengan dingin, kakinya tiba tiba menambah tenaga!
Bruk.
Kepala Navaro bagaikan sebuah semangka yang kepanasan langsung meledak di bawah kaki Dave,
darah segar bercampur plasma otak muncrat kemana mana, bahkan mengenai tubuh Erick yang
berada di dekatnya!
“Ahh………
**
Erick terperangah seperti orang bodoh, dia belum pernah melihat hal sadis seperti ini, seorang
manusia hidup–hidup tiba tiba diinjak sampai kepalanya meledak di depannya!
Saat ini Yuki yang berada di belakang tubuh Dave juga terperanjat, dengan sepasang tangan menutupi
mulutnya agar tidak mengeluarkan suara, ini adalah pertama kali dia melihat Dave membunuh orang,
bahkan dengan cara yang begitu sadis, tetapi dia tahu semua ini dilakukan oleh Dave demi dirinya,
semakin berat hawa nafsu membunuh yang terpancar dari tubuh Dave menandakan kedudukannya di
hati Dave semakin penting.
Dave mengangkat kakinya yang tercemar darah lalu menginjak kepala Erick, menikmati bau amis
darah yang membuat orang ingin muntah, Erick langsung merasa panik, tanpa disadari celananya
sudah basah, seketika dia meratap dan memohon ampun dengan sekuat tenaga: “Jangan membunuh
saya, Jangan membunuh saya, akan saya berikan apa yang apapun yang kamu mau………
kamu mau,
“Saya ingin nyawamu!” Suara Dave seperti keluar dari alam neraka, mengejutkan Erick sampai
terkencing kencing…….
“Dave…….”
Yuki maju ke depan dan menarik Dave: “Kamu tidak boleh membunuhnya, jangan gegabah…….
Yuki tahu, dengan kekuatan keluarga Tanaka dan orang orang Indrawan Pratomo, mereka masih
sanggup mengatasi masalah Navaro yang sudah terlanjur dibunuh Dave, tetapi lain kasusnya
dibandingkan dengan Erick, dia adalah anggota keluarga Wibowo dari Kota Itaka, jika Erick juga
terbunuh, jangankan orang orang ini bahkan Willy Aston yang turun tangan juga belum tentu bisa
membereskan masalah ini, Keluarga Wibowo pasti tidak akan menyerah begitu saja.
“Yuki, maafkan saya, telah membuatmu menderita……”
Dave melihat wajah Yuki yang memerah dengan bekas lima jari masih terpampang disana, tangan
Dave menyentuh pipinya perlahan!
“Saya tidak apa apa, ayo kita pulang, ayah pasti sudah sangat khawatir
Merasakan sentuhan tangan Dave, perasaan Yuki menjadi hangat.
Dave menganggukkan kepala, dia berpaling menatap Erick tetapi Erick ketakutan sampai tidak berani
menatap langsung matanya!
“Hukuman mati boleh ditangguhkan, tetapi hukuman hidup tetap dilanjutkan……..
Selesai berkata, Dave menginjak kaki Erick sehingga tulang tulangnya remuk, tidak mungkin.
dipulihkan kembali!
“Ahh………
Wajah Erick menunjukkan ekspresi kesakitan yang sangat mengerikan, dia menjerit–jerit histeris!
“Ayo jalan!” Dave berkata sambil menarik tangan Yuki.
Baru berjalan dua langkah, Yuki berbalik dan menatap Erick sambil bertanya: “Siapa yang
memberitahumu semua ini sehingga kamu datang ke Kota Surau?
Yuki merasa heran dan ingin tahu siapa sebenarnya yang telah memancing Erick datang jauh jauh dari
kota Itaka, dengan status Navaro, dia tidak mungkin bisa menghubungi Erick.
Bab 289 Silahkan Datang Mencari Saya Kapan Saja
“Brad Aston yang memberitahu saya semuanya, sehingga saya berada disini……….
Erick memberitahu Yuki sambil menahan sakit.
Saat ini Erick masih mempunyai pertimbangan sendiri, dia sengaja menyebutkan nama Brad karena
statusnya sebagai putra dari walikota, dia hendak melihat apakah Dave berani pergi mencarinya, jika
Dave pergi mencari Brad maka dia bisa menonton keramaian tanpa turun. tangan!
Mendengar nama Brad Aston, timbul niat membunuh di mata Dave, Yuki yang melihatnya seketika
merasa menyesal dia tidak seharusnya bertanya tadi.
“Dave, masalah sudah selesai, kamu jangan mencari siapa siapa lagi!”
Yuki merasa takut Dave akan pergi mencari Brad!
“Iya!” Dave mengiyakan lalu memeluk Yuki!
Yuki menyandarkan kepalanya ke dada Dave dan merasakan kehangatannya, ada rasa aman yang
tidak terkatakan menyebabkan Yuki begitu menikmatinya!
“Mulai sekarang dan seterusnya, saya tidak akan membiarkan seorangpun melukaimu, selamanya
tidak akan……….
Dave melihat Yuki yang berada dalam pelukannya dengan perasaan bersalah.
“Saya percaya kepadamu!” Yuki mengulurkan sepasang tangannya mengelilingi leher Dave, lalu
memberikan sebuah kecupan di wajahnya!
Ini adalah pertama kalinya mereka melakukan tindakan yang begitu intim, walaupun sebelumnya
mereka mempunyai pemahaman diam diam terhadap pasangan, saling menyukai satu sama lain,
tetapi tindakan intim seperti tadi baru pertama kali terjadi!
Dave menggendong Yuki masuk ke mobil, lalu mengemudi menuju kediaman Keluarga Tanaka.
Di dalam ruangan pabrik yang terbengkalai, Erick berusaha untuk bangkit berdiri, tetapi tindakkannya
selalu gagal!
Melihat kakinya yang berlumuran darah, Erick berteriak dengan ganas: “Dave, saya bersumpah tidak
akan melepaskanmu……..
Vila kediaman Tanaka, Juan Tanaka sudah merasa gelisah sepanjang hari, dia hidup hanya berdua
dengan putrinya sehingga keselamatan Yuki lebih penting daripada nyawanya sendiri,
Dengan cepat, mobil yang dikendarai Dave sudah berhenti di depan pintu rumah, ketika Yuki
turun dari mobil dia sudah melihat ayahnya berada di depan pintu, dia langsung mencampakkan diri
kepada ayahnya!
“Ayah…….”
Sambil memeluk ayahnya air matanya mengalir dengan deras!
“Putriku, kamu tidak apa apa bukan?” mata Juan juga basah oleh airmata, di dalam matanya juga
terlintas niat membunuh: “Siapa yang melakukannya? Saya akan menghabisinya dengan segenap
kemampuan Keluarga Tanaka!”
“Paman, masalah sudah selesai, sisanya biar saya yang bereskan!”
Dave berkata kepada Juan Tanaka.
Juan memandang Dave dan menganggukkan kepala: “Dave, semua aset kekayaan Keluarga Tanaka
akan saya serahkan kepadamu, dengan resiko apapun kamu harus memberi pelajaran kepada pihak
lawan………”
Yuki adalah segalanya bagi Juan, dia dapat menahan semua masalah yang terjadi, kecuali jika ada
orang yang turun tangan terhadap putrinya maka masalah ini tidak bisa diterimanya!
“Saya mengerti!” Dave menganggukkan kepalanya.
Waktu Dave naik ke mobil ingin meninggalkan tempat itu, Yuki menarik tangannya: “Dave, Navaro
telah mati dan Erick juga sudah mendapatkan pelajaran, kamu jangan pergi mencari yang lain lagi.”
Yuki takut Dave akan pergi mencari Brad, kalau terjadi apa apa maka masalah akan menjadi semakin
rumit!
“Tenanglah!” Dave tersenyum sambil mengelus kepala Yuki!
Setelah naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu, Dave menelepon Yansen.
“Yansen, kamu beritahu Robert untuk menjemput mayat anaknya, ada lagi suruh Keluarga Kintan
keluar dari Kota Surau dalam waktu 3 hari, setelah 3 hari saya tidak ingin melihat ada seorangpun
anggota Keluarga Kintan yang berada di Kota Surau, jika Robert ingin membalas dendam, beritahu dia
silahkan datang mencari saya kapan saja…
Nada bicara Dave tegas dan berwibawa!
“Baiklah, serahkan kepadaku….”
Yansen menganggukkan kepalanya!
Menghadapi Keluarga Kintan yang sudah merosot, Yansen merasa kekuatan sendiri sudah cukup
menghadapinya, lagipula dia tidak akan memberi kesempatan kepada Robert untuk membalas
dendam kepada Dave!
Sedangkan mobil Dave langsung menuju ke rumah Willy Aston, Brad Aston adalah biang keladi
masalah ini, sehingga Dave tidak akan begitu saja melepaskan dia, walaupun ayahnya adalah orang
nomor satu di kota Surau, juga tidak terkecuali
Bab 290 Apakah Ada Salah Paham
Di dalam keluarga Aston, beberapa hari ini Brad berada di dalam rumah dengan pengawasan ketat
dari ayahnya, tidak membiarkan dia keluyuran!
Brad sedang menghitung waktu, dia mengerutkan keningnya: “Sudah berapa hari, mengapa tidak ada
kabar sedikitpun dari Erick?”
Dalam hatinya mulai timbul kegelisahan karena sudah lewat beberapa hari, Erick masih belum
menghubunginya, ini menjelaskan rencananya belum berhasil, jika berhasil berdasarkan sifat Erick
yang tidak sabaran pasti sudah menuntutnya untuk menepati janji yaitu masalah penempatan
perusahaan Wibowo di kota Surau.
Tiara sedang sibuk memasak di dapur, Willy berjalan masuk dengan tergesa–gesa.
Melihat suaminya telah pulang, Tiara menjulurkan kepalanya dari dalam dapur: “Suamiku, mengapa
hari ini ada waktu pulang makan siang?”
“Makan apa makan, sudah terjadi masalah, saya pulang untuk mengambil barang!”
Raut wajah Willy terlihat sangat gelisah!
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Sudah terjadi masalah apa?” Tiara berjalan keluar dari dapur.
“Navaro Kintan sudah mati dibunuh orang, tetapi ini bukan masalah utama, yang penting sekarang
putra keluarga Wibowo dari Kota Itaka, kakinya dipatahkan orang sekarang sedang dirawat di rumah
sakit, saya rasa kali ini Keluarga Wibowo pasti tidak akan menerima kenyataan ini begitu saja!”
Willy mengerutkan keningnya, kekuatan Keluarga Wibowo dari Kota Itaka tidak boleh dipandang
enteng, mereka sangat eksis baik di bidang pemerintahan maupun urusan bisnis, kali ini putranya
mengalami masalah di Kota Surau, Ayahnya pasti tidak akan bertindak diam saja!
“Apa yang dilakukan anak itu di Kota Surau? Siapa pula yang bernyali begitu besar, berani menyentuh
Putra Keluarga Wibowo?”
Tiara berseru dengan terkejut!
Ketika Brad yang berada disana mendengar kabar ini, dia terkejut setengah mati sampai tubuhnya
gemetaran, dan mukanya menjadi pucat seketika.
“Kamu jangan bertanya lagi, saya tidak bisa menjelaskan kepadamu!”
Willy mengayunkan tangannya, dia tahu pelakunya adalah Dave, tetapi dia berhutang nyawa kepada
Dave sehingga tidak akan mengkhianatinya, dia akan berusaha mencari jalan untuk membantu Dave
melewati masalah ini dengan aman!
“Baiklah, saya tidak akan bertanya lagi, tetapi kamu sendiri juga harus berhati–hati, jangan semua
urusan dilakukan sendiri, dia berani menyentuh Keluarga Wibowo, orang ini pasti berani
melakukan apa sajal”
Tiara berpesan seperti itu kepada suaminya, orang yang berani bertindak kepada anggota keluarga
Wibowo, pasti adalah orang yang tidak takut mati, orang yang berani bermain dengan
nyawa.
PRANG…
Kata kata Tiara baru selesai diucapkan, tiba tiba terdengar suara pecahan kaca.
Gelas yang sedang dipegang Brad telah jatuh ke lantai dan hancur berkeping keping, seluruh tubuhnya
sedang gemetaran!
“Brad, ada apa denganmu?”
Tiara yang melihat tampang Brad saat itu, segera maju dan memegang keningnya: “Mengapa
wajahmu begitu pucat, apakah kamu sakit?”
“Ibu, saya……saya tidak apa apa, saya akan naik keatas!”
Tubuh Brad yang sedang gemetar bangkit berdiri, siap siap naik ke atas!
Willy mengerutkan keningnya melihat tampang Brad, dia seperti sedang berpikir!
Pada saat inilah, pintu rumah sudah didobrak orang, dan Dave berjalan masuk ke dalam.
Tubuh Dave penuh hawa nafsu membunuh, dan juga membawa bau amis darah, begitu masuk ke
dalam dan melihat bayangan Brad, dia menyipitkan matanya!
“Tuan Dave……..
Willy bertanya dengan bingung melihat kedatangan Dave dengan tubuh penuh bau amis darah!
Sedangkan Brad yang melihat kedatangan Dave langsung terduduk di lantai, terkejut sampai
terkencing kencing!
Melihat putranya terkejut sampai sedemikian rupa, hati Willy sudah mulai takut, dia sepertinya sudah
mengerti apa yang telah terjadi!
“Saya tanya kamu, apakah benar kamu yang mencari Erick untuk menyandera Yuki Tanaka?”
Dave sama sekali tidak menghiraukan Willy, dia langsung berjalan ke depan Brad dan menuntut
jawabannya.
“Apa? Erick, Erick menyandera Yuki?”
Brad membesarkan matanya, dia tidak menduga Erick berani melakukan hal ini, dengan cepat dia
menggelengkan kepalanya: “Tidak, saya tidak menyuruhnya menyandera Yuki, benar saya tidak
melakukannya!”
Melihat anaknya ketakutan sampai sedemikian rupa, Tiara merasa tidak tega dan berkata kepada
Dave: “Tuan Dave, apakah ada kesalahpahaman dalam hal ini?”
“Tutup mulut!” Willy berteriak terhadap istrinya, kemudian menatap tajam kearah Brad: “Saya tanya
kamu, mengapa Erick bisa muncul di Kota Surau, apakah kamu yang menyuruhnya datang?”
Bab 291 Dimakamkan Bersama
Brad gemetaran melihat tampang ayahnya, tetapi dia menganggukkan kepalanya juga.
“Bangsat, saya menyuruhmu instropeksi diri di rumah, kamu malah tidak berubah, akan saya pukul
sampai mati…….”
Sambil memarahi anaknya dia mengambil sebuah bangku dan menghantamnya ke tubuh Brad,
bangkunya juga hancur berantakan!
Dave sampai tertegun dibuatnya, dia juga tidak menyangka Willy akan memukul anaknya dengan
begitu ganas, hal ini menyebabkan dia merasa serba salah.
“Suamiku, hentikan, anakmu bisa mati di tanganmu!”
Tiara mencegah suaminya dengan sekuat tenaga.
Tetapi Willy tidak mau mendengar kata katanya, terus memukul dengan bertubi tubi kepala dan
wajahnya, sampai Brad menangis dan memohon ampun!
“Tuan Dave, untuk masalah ini saya akan memberimu pertanggung jawaban, selain itu masalah
Keluarga Wibowo, saya juga akan mencari jalan untuk mengatasinya!”
Willy Aston menatap Dave sambil berkata.
“Masalah Keluarga Wibowo, akan saya bereskan sendiri, Pak Walikota tidak usah khawatir!” Dave
melirik sekejap kearah Brad yang sekarat, lalu melanjutkan kata katanya: “Untuk putramu, saya tidak
akan permasalahkan lagi, hajaran ini agar dia senantiasa ingat!”
Semula Dave datang dengan emosi membunuh yang menggebu–gebu, tetapi sekarang melihat.
tindakan Willy kemarahannya sudah surut sebagian, hal ini boleh dikatakan Brad mempunyai orang tua
yang sangat baik.
Meninggalkan rumah Willy, Dave kembali lagi ke kediaman Tanaka, Yuki pasti membutuhkan perhatian
lebih setelah mengalami masalah ini!
Di sisi lain di Rumah Sakit Surau, pada malam hari Erick sudah mendapat kabar kepala Keluarga.
Wibowo akan datang sendiri ke Kota Surau dengan membawa sepuluh orang jagoan berilmu. tinggi!
Sepuluh orang ini semuanya berpenampilan kuat, pel*pis mereka menonjol menandakan orang orang
yang berilmu tinggi!
Melihat putranya yang terbaring di ranjang rumah sakit, air muka Askara Wibowo sangat tidak enak
dipandang, di Kota Surau yang kecil ini, ternyata masih ada orang yang berani turun tangan terhadap
anaknya.
“Ayah, akhirnya kamu datang, saya sudah jadi orang cacat, kakiku sudah cacat, tidak bisa sembuh
lagi!”
Melihat kedatangan ayahnya, Erick seketika mengadu sambil menangis.
“Jangan menangis terus, berlaku tegar jangan memalukan! Askara menatap tajam kepada Erick:
“Kamu bahkan berani menyandera Nona Keluarga Tanaka, apakah kamu mengira dirimu sudah tidak
ada tandingan di dunia ini?”
Kelihatannya Askara telah mengetahui seluk beluk masalah yang terjadi.
Erick yang sudah dimarahi ayahnya tidak berani mengatakan apa apa, sedangkan Askara merasa
sakit hati melihat penderitaan putranya, anak satu satunya kesayangan dia, di hari biasa mana pernah
dia menderita seperti ini!
“Pergilah cari Direktur Rumah Sakit ini!”
Askara memerintah seorang anak buahnya.
Dengan cepat, anak buahnya telah membawa seorang yang berpakaian jas putih dan memakai
kacamata, orang ini adalah Direktur Rumah Sakit!
“Kamu adalah Direktur di Rumah Sakit ini?” Askara bertanya dengan dingin.
“Tuan Wibowo, saya adalah pemimpin di rumah sakit ini!”
Direktur rumah sakit itu ketakutan sampai kakinya lemas dan gemetar.
“Bagaimana keadaan kaki putraku?”
“Tuan Wibowo, kaki putramu telah dihancurkan orang dengan tenaga luar sehingga seluruh tulang
kakinya hancur lebur, tidak ada cara untuk menyambung kembali, untuk selanjutnya hanya bisa
mengandalkan tongkat!” Dokter kepala itu menjelaskan dengan hati hati.
“Tidak berguna!” Askara memberi sebuah tamparan keras kepada Direktur Rumah Sakit itu: “Saya
tidak mau tahu kamu menggunakan cara apa, pokoknya harus menyembuhkan kaki putraku, kalau
tidak akan saya bunuh seluruh anggota keluargamu!”
BAM……….
Direktur itu sudah berlutut diatas tanah, dan memohon dengan tampang memelas: “Tuan Wibowo,
rumah sakit kami benar benar tidak ada cara untuk memulihkan kondisi putramu, kamu bisa
membawanya ke Rumah Sakit besar atau berobat ke Luar Negeri, semoga bisa ketemu caranya,
walaupun kamu membunuh saya juga tidak ada gunanya!”
Askara melihat tampang Direktur itu, dia telah tahu rumah sakit ini memang tidak mampu mengobati
putranya, sehingga dia pun tidak mempersulit Direktur itu lagi, tetapi dia memerintah anak buahnya:
“Siapkan mobil, kirim Tuan Muda pulang ke Kota Itaka untuk berobat!”
Dengan cepat, Erick sudah diantar pulang ke Kota Itaka, sedangkan Askara sambil menatap
pemandangan malam Kota Surau, dengan mata yang dingin berkata: “Berani membuat cacat kaki
putraku, maka saya akan membuat seluruh Kota Surau menemaninya!
Bab 292 Memenuhi Permintaanmu
Vila kediaman Tanaka, Dave sudah menemani Yuki setengah hari penuh, semangat dan emosi Yuki
sangat baik, hanya kadang kadang memikirkan saat Dave membunuh Navaro, hatinya masih bergetar
ketakutan!
Dave juga tinggal di kediaman Tanaka untuk makan malam, ketika mereka sedang makan, seorang
bawahan terburu buru masuk dan berbisik di telinga Juan!
Terlihat air muka Juan berubah, perasaannya seketika menjadi muram.
“Ayah, ada apa?” Yuki bertanya dengan perasaan tidak tenang.
“Tidak apa apa, di kantor ada sedikit masalah, saya akan pergi membereskannya, kalian lanjutkan
makannya! Juan kemudian bangkit berdiri, lalu berkata terhadap Dave: “Dave, kamu menginaplah
disini malam ini, saya tidak bisa memastikan waktu pulang, kamu tolong awasi
Yuki!”
“Ayah!” wajah Yuki seketika berubah menjadi merah.
“Paman, kamu pergilah, saya akan menjaga Yuki!”
Dave menganggukkan kepalanya!
Setelah Juan berjalan keluar dari pintu, penampilannya seketika menjadi dingin: “Kumpulkan semua
pengawal Keluarga Tanaka dan ikut bersamaku!”
Dua puluh orang lebih pengawal yang mengikuti Juan menuju ke Hotel Sawasdee!
Saat ini di dalam sebuah kamar mewah di Hotel Sawasdee, Askara sedang duduk menunggu di dalam
sambil minum teh!
Sedangkan di luar kamar, terbaring sekelompok penjaga keamanan, semua ini adalah hasil karya
Askara Wibowo!
Ketika Juan sampai di hotel dan melihat kelompok penjaga keamanan yang tergeletak, hatinya sangat
marah!
“Tuan Askara, Anda jauh jauh datang adalah tamu kami, jika ada anak buah saya yang menyalahi
Tuan, Anda boleh mengatakannya secara baik baik, tidak perlu sampai turun tangan!”
Juan mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar, dia berkata sambil menatap Askara dengan wajah
dingin!
“Turun tangan?” Askara tertawa dingin: “Saya tidak membunuh mereka sudah termasuk
menghargaimu, kamu tahukan kaki putraku telah cacad, sekarang serahkan bajingan yang
mematahkan kaki putraku maka saya akan mengampuni Keluarga Tanaka!”
Pandangan mata Juan sangat dingin: “Anakmu telah menyandera putriku, mematahkan sebelah
kakinya sudah termasuk ringan, disini Kota Surau bukan Kota Itaka, harap Anda mengerti!”
Juan sudah bertekad untuk menanggung semua akibat dari peristiwa ini, dia tidak akan membiarkan
Dave terlibat di dalamnya, dia sangat jelas dengan kekuatan Keluarga Wibowo, jika Dave diincar oleh
mereka maka hidup selanjutnya akan menjadi sulit!
“Ha Ha Ha, apa yang hebat dengan Kota Surau, jika saya menginginkan kematianmu gampang seperti
memencet mati seekor ulat busuk!”
Askara tertawa terbahak bahak, tiba tiba dia bangkit dan berkata: “Jangan dikira saya tidak tahu siapa
yang melakukannya, sekarang saya memberimu kesempatan, jika kamu tidak memanfaatkan
kesempatan ini sebaik–baiknya, jangan salahkan saya tidak akan berlaku sungkan lagi!”
“Sudah saya katakan, anakmu telah menyandera putriku, membuat sebelah kakinya cacad sudah
termasuk hukuman ringan, jika kamu ingin membalas dendam, boleh langsung mencari saya!”
Juan Tanaka menggertakkan giginya, dia sudah bertekad untuk mengorbankan diri!
“Baik!” sepasang mata Askara bergerak: “Jika kamu mencari mati, maka saya akan memenuhi
permintaanmu!”
Baru selesai pembicaraan Askara, sepuluh orang jagoan yang dibawanya telah menyerbu kearah.
Juan!
Dua puluhan pengawal yang dibawa Juan juga sekaligus turun tangan, mereka menang dalam jumlah
tetapi hanya dalam waktu singkat beberapa menit, pengawal Keluarga Tanaka yang berjumlah dua
puluhan orang itu telah terkapar diatas tanah sambil merintih kesakitan tidak ada seorangpun yang
dapat berdiri tegak, sedangkan orang orang yang dibawa Askara tidak ada seorangpun yang terluka!
Perbedaan kekuatan mereka terlalu besar ibarat seorang dewasa memukul seorang anak kecil yang
berumur lima tahun, sama sekali tidak ada tekanan!
Raut wajah Juan langsung berubah drastis, tubuhnya juga sedang gemetar akan tetapi dia tetap berdiri
disana tidak bergerak dan tidak melarikan diri!
“Sekarang saya bertanya kepadamu sekali lagi, serahkan bajingan yang mematahkan kaki putraku!”
Askara berkata sambil menatap Juan dengan wajah yang beringas.
“Saya yang mematahkan kaki putramu, kalau ingin membalas dendam sekarang juga kamu boleh
membunuh saya!”
Juan sudah bertekad bulat tidak akan melibatkan Dave, karena itu dia memilih datang sendiri tanpa
memberitahu Dave!
Bab 293 Orang Pergi Jamuan Teh Menjadi Dingin
“Jangan mengira saya tidak berani membunuhmu……”
Askara mengerutkan keningnya, dengan mengarahkan sebilah belati yang tajam ke leher Juan!
Sepasang kaki Juan mulai gemetar merasakan dinginnya pisau belati yang menempel di lehernya,
tidak ada orang yang tidak takut mati tetapi dia tetap tidak dapat menyerahkan Dave!
“Tuan Askara, Anda jauh jauh datang ke Kota Surau, mengapa tidak memberitahu saya, saya kan bisa
menyambut kedatangan Tuan………..
Pada saat Askara mengarahkan pisau belati ke leher Juan, tiba tiba terdengar suara seseorang yang
hangat, Indrawan Pratomo telah tiba dengan tergesa gesa!
Indrawan memandang para pengawal Keluarga Tanaka yang sedang merintih kesakitan, lalu
memandang pisau belati di tangan Tuan Askara, dia lalu tersenyum: “Tuan Askara, Anda baru saja
sampai di Kota Surau, jika ada masalah, kita bisa diskusi baik baik tanpa perlu menggerakkan senjata!”
Indrawan maju kedepan dan mengambil pisau belati dari tangan Askara.
Dulu Indrawan Pratomo juga merupakan seorang pejabat di Kota Itaka sehingga mengenal Tuan
Askara Wibowo, sekarang dia sudah pensiun sehingga kekuatannya tidak begitu berpengaruh lagi!
Tetapi Askara masih menghargainya karena dia telah duduk kembali di tempat semula!
“Tuan Tanaka, Anda juga silahkan duduk, kita bisa diskusikan masalah ini!”
Indrawan bertindak sebagai penengah dan menyuruh Juan duduk untuk diskusi!
Juan menganggukkan kepala dan mengikuti petunjuk Indrawan untuk duduk.
Dalam perjalanan tadi Juan telah menghubungi Indrawan Pratomo melalui sambungan telepon karena
dia tahu berdasarkan kekuatan Keluarga Tanaka masih belum bisa melawan Keluarga Wibowo
sehingga dia sengaja menghubungi Indrawan agar datang untuk mendamaikan suasana!
Jika masalah ini dapat diselesaikan dengan ganti rugi, tidak perlu dengan kekerasan maka akan lebih
baik karena Juan juga tidak ingin mati!
“Tuan Askara, saya sudah mendengar masalah ini, sebenarnya dalam masalah ini putra Anda juga
bersalah, karena masalah sudah terjadi sebaiknya kita diskusikan bagaimana cara penyelesaiannya,
menurut saya bagaimana kalau Tuan Tanaka menyiapkan makanan untuk minta maaf kepada Anda
secara terbuka, lalu memberikan uang ganti rugi, dengan jumlah yang Anda tentukan, asalkan dalam
batas yang bisa diterima oleh Tuan Tanaka saya percaya dia tidak akan menolaknya!”
Setelah duduk, Indrawan berkata kepada Askara dengan wajah tersenyum.
“Pratomo, apakah menurutmu Keluarga Wibowo kekurangan uang?”
Askara berkata sambil menyeringai.
“Ini……… Seketika Indrawan dibuat bungkam, ekspresinya sangat canggung tetapi dengan cepat dia
sudah tertawa lagi dan berkata: “Keluarga Wibowo kaya raya tentu saja