- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 144
Tatkala akhir dari waktu jam kerjanya sudah mendekat, telepon kantor Tasya berdering dan dia mengulurkan
tangan untuk menjawab telepon tersebut, “Selamat malam.”
“Temui aku di tempat parkir dalam 10 menit,” Elan menginstruksikannya dengan singkat sebelum menutup
telepon.
Wanita itu menatap teleponnya tanpa bisa berkata–kata. Wanita itu tidak pernah mengira kalau dirinya akan pulang
dengan naik mobil Elan!
Walaupun begitu, mengingat bahwa satu–satunya pilihan lain adalah naik taksi, dia juga bisa menghemat uang
dengan naik mobil bersama Elan Jadi, sepuluh menit kemudian, si wanita mengambil tasnya dan berlari ke tempat
parkir di mana sedan hitam sudah menunggunya.
Setelah Tasya membuka pintu penumpang dan naik, Elan meluncur menuju pintu keluar garasi.
“Kita akan menjemput Jodi dahulu dan mampir ke toko swalayan untuk membeli beberapa bahan sebelum pulang,”
perintah Elan.
“Baiklah,” jawab Tasya.
Lagi pula, wanita itu tidak cukup berani untuk mengatakan yang sebaliknya. Kalau Elan menjadi satu–satunya
alasan sang ayah sukses, apa gunanya manfaat dari dirinya: Satu–satunya hal yang bisa dia lakukan adalah
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtberusaha sebaik mungkin untuk membalas Elan.
“Ada masalah besar dengan dana perusahaan ayahmu belakangan ini,” kata si pria yang membanitng setir dengan
elegannya sambil terus menatap jalanan.
“Jika dia tidak mendapatkan proyek ini untuk menyclamatkannya, dia semakin memerlukan bantuan orang
banyak.”
Mendengar itu, hati Tasya menjadi sesak. Tentu saja, si wanita sudah tahu ketika ayahnya menjalankan perusahaan
ini berarti sang ayah harus meminta dari banyak orang. Namun, satu kata dari Elan telah menyelamatkan ayahnya
dari kesulitan seperti itu dan membuat ayahnya tidak perlu merendahkan dirinya di depan orang lain.
“Terima kasih,” kata Tasya dari lubuk hatinya ketika dia melirik Elan dengan tulus.
“Mudah bagiku,” kata Elan sembari mengangkat alisnya sedikit.
Begitulah pesona kekuasaan. Di mana orang lain harus mengemis, Elan hanya perlu mengucapkan satu kalimat,
“Bagaimanapun, aku sangat berterima kasih karena kamu sudah membantu ayahku.”
Semakin besar Perusahaan konstruksi Merian tumbuli, semakin banyak proyek yang dia perlukan untuk
membuatnya tetap lndup jangan khuwatir, kutidak akan cubuatkan trafi parlanya,” kata Plan dengan yang rendal,
kuat dan memesona dalam mobil
Tanya berhentimhapas. Apsille artinya Llamalan humchiban alunya‘ itu artinya Frans akan tetalu murbetulkan
bantuan Lan‘ Thilik hutang budi yang dimiliki dasyat hanya akan
terus bertambah besar kalau begitu. Bagaimana dia bisa membalas Elan nantinya?
Akan tetapi, ukuran Perusahaan Konstruksi Merian saat ini memang membutuhkan proyek berkelanjutan untuk
dipelihara. Begin damanya dipotong, perusahaan akan menderita kerugian besar dan Frans akan mengalami
tekanan dan kecemasan yang tiada habisnya. Mengingat usia sang ayah, Tasya khawatir kalau ayahnya itu tidak
akan mampu menghadapi tekanan.
Sementara itu, sembari melirik wanita pendiam di sebelahnya dan tahu kalau dirinya sudah membuat Tasya stres,
Elan berkata dengan ringan, Jangan terlalu dipikirkan. Aku tidak akan meminta terlalu banyak darimu.”
Kalau saja itu yang Tasya khawatirkan! Sembari mengangkat kepalanya, wanita itu berkata, “Aku akan mencoba
sebisa mungkin untuk meminta ayahku bekerja keras dengan mendapatkan proyeknya sendiri ke depannya. Kami
tidak akan membutuhkan bantuanmu lagi.”
Elan tersenyum saat bertanya, “Apa kamu yakin?”
Tentu saja, Tasya tidak yakin. Dia tidak tahu apa–apa tentang perusahaan ayahnya.
“Kamu akan menjadi orang yang mengambil alih perusahaan ayahmu di masa depan, bukan?” Elan menebak
dengan benar dalam satu kalimat tanya
Si wanita mengabaikan pria itu karena termangu. Tasya hanya akan memikirkan perusahaannya ketika waktunya
sudah tiba, iapa yang tahu apa dia akan menjual perusahaan itu saat perusahaan itu jatuh ke tangannya suatu hari
nanti?
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDi gerbang sekolah.
Setelah Tasya masuk ke dalam untuk menjemput putranya, Elan duduk di dalam mobil dan incnatap gerbang
sekolah dengan teguh. Pria itu merasa scolah dirinya seperti seorang ayah yang menunggu anaknya.
Mengingat pria itu belum melihat Jodi dalam beberapa hari belakangan, dia sangat merindukan Jodi, sama seperti
jika Jodi benar–benar anaknya. Tidak lama setelah itu, dia melihat pemandangan mengharukan dari ibu dan anak
itu yang muncul dari gerbang sekolah. Wanita itu berbadan ramping dan bertampang cantik sementara anaknya,
bijaksana dan menggemaskan. Pemandangannya sangat menyegarkan mata.
Di saat itulah, Elan mendorong pintu mobil dan melangkah keluar. Begitu Jodi melihatnya, anak laki–laki itu
melepaskan tangan ibunya dan berlari ke arah Elan, berteriak dengan penuh Semangat, Om Elan! Om Elan!”
Tanya yang terdiarni menatap putranya. Kenapa Jodi sangat menyukai Elan? Sementara itu, Elan mengulurkan
tangan dan menendony Jodi Sambil duduk di lekukan lengannya yang kuat anak ternyum prmbira. Baxi Jordi, tak
ada yang lebih dia dambakan selain ayah yang kuat
Ben onbetrunasi Llan memenuhi seinua kriteria yang lodi lambakan dari seorang ayah
Previous Chapter
Next Chapter