- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 625
Menurut aturan Keluarga William, hukuman keras harus dijatuhkan kepada pelayan yang tidak patuh.
Arya sedikit menyipitkan matanya dan meraih ponsel di sebelahnya untuk melakukan panggilan telepon.
“Datanglah sekarang.”
Pengawal pun datang dan membukakan mobil untuknya. Arya masuk kedalam mobil dan berkata, “Pergi ke pesta
itu.”
Sepuluh menit kemudian, mereka tiba di luar tempat pesta, dan Arya turun dari mobil. Ketika pengawalnya
berusaha mengejarnya, Arya menghentikannya. “Kamu bisa pulang sekarang.”
“Tuan muda!” Pengawal itu khawatir dengan keselamatan Arya.
“Pulang saja.” Arya ingin masuk ke dalam sendirian.
Pada akhirnya, pengawal itu berdiri di samping dan berkata, “Tuan Muda, saya akan menunggu Anda di sini.”
Arya tidak menanggapinya. Dia hanya memasukkan satu tangan ke dalam sakunya dan berjalan menuju ke arah
ruang pesta. Pada saat itu, ada seorang wanita yang baru saja turun dari kereta golf dan tampak tertarik pada
Arya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMeskipun dia hanya melihat pria itu dari belakang, dia sudah sangat tertarik padanya. Wanita yang baru saja tiba
adalah Kirana, dan dia telah berdandan sebelum menghadiri pesta. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
perhatian beberapa pria dan kemudian menggunakan tipu muslihatnya untuk merayu mereka setelah acara
pernikahan.
Orang-orang yang hadir malam ini adalah keluarga besar Prapanca dan tamu bergengsi mereka. Jadi, Kirana tidak
ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
Kirana buru-buru berjalan menuju sosok tegap yang menarik itu. Kemeja hitam yang dikenakan pria itu
membuatnya semakin misterius.
Punggungnya sangat memesona, apakah wajah aslinya juga sangat tampan? Semoga penampilannya tidak
mengecewakan. Kirana menaruh harapan tinggi.
Di dalam ruangan, penampilan band baru saja berakhir dan sudah waktunya untuk sesi dansa.
Lampu diredupkan dan ada cincin cahaya di tengah ruangan yang menyerupai sinar bulan.
Arya melangkah ke ruang pesta dan langsung menatap sekelompok orang di sisi kolam dansa. Dalam sesaat, dia
langsung menemukan Salsa.
Orang yang berdiri di samping Salsa adalah pemuda yang menemuinya terakhir kali. Dari ekspresi mereka, mereka
tampak akrab, dan mereka sedang asyik mengobrol.
Arya tetap tenang dan mengambil segelas anggur merah dari salah satu pelayan. Kemudian, dia duduk di sofa lain.
Begitu Kirana memasuki ruangan, dia kagum melihat wajah pria yang memegang gelas anggur di sofa itu.
Benat saja, wajahnya tidak mengecewakan. Pria ini bukan hanya tampan, tetapi juga menyerupai bangsawan
terhormat yang baru saja keluar dari kastil. Dia memiliki hitur wajah yang sangat halus, tetapi
maskulinitasnya yang menawan sangat terlihat jelas. Pria itu duduk di sana dan menyendiri. Hal ini membuat
banyak orang menjauh darinya.
Kirana mengambil segelas anggur merah dan duduk di sola di sebelahnya. Dia ingin mengambil kesempatan untuk
mendekatinya.
Sementara Salsa tidak berbalik. Dia tidak menyadari bahwa Arya ada di
Pada saat itu para pemuda dan pemudi saling mengajak satu sama lain untuk menikmati dansa. Tentu saja, Jeremi
ingin mengajak Salsa untuk berdansa juga. Namun, dua temannya sengaja saling mendorong dan memanfaatkan
kesempatan itu untuk menyenggol Salsa. Entah bagaimana, mereka mengerahkan kekuatan yang cukup untuk
mendorong Salsa ke pelukan Jeremi.
Jeremi langsung mengambil kesempatan untuk melingkarkan lengannya di pinggang Salsa, dan tersenyum sambil
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmenegur teman-temannya, “Kalian harus menghentikan candaan ini. Lihat, Salsa menjadi takut.”
Dia menepuk bahu Salsa dan berkata dengan lembut, “Salsa, saya harap kamu tidak tersinggung oleh candaan
mereka.”
Jelas, Salsa tidak menyadari bahwa mereka melakukannya dengan sengaja. Dia dengan cepat bangkit dan berkata,
“Saya baik-baik saja.”
Namun, situasi saat ini tertangkap oleh pria yang duduk di seberang mereka, dan dia melihat semuanya dengan
jelas. Gadis konyol ini bahkan tidak tahu bahwa dia berada dalam bahaya seperti mangsa kecil yang terjerat dalam
perangkap mereka.
Pada saat itu, Jeremi melihat semua orang menuju ke kolam dansa dengan berpasangan. Dia pun melirik Salsa dan
bertanya. “Salsa, apa kamu mau menjadi pasangan dansa saya malam ini?”
“S-saya bukan penari yang baik.” Sofia mengerjap. Sebenarnya, dia tahu cara menari, tetapi dia terlalu malu untuk
berdansa dengan pria yang baru dia temui.
“Tidak apa-apa, saya bisa memandumu berdansa. Apa kamu mau berdansa dengan saya?” Jeremi mengulurkan
tangannya ke arah Salsa.
Kadang-kadang, Salsa merasa cukup sulit untuk menolak seseorang, terutama ketika Jeremi mengarahkan tatapan
lembut dan penuh harap padanya. Rasanya akan sangat tidak sopan jika dia menolaknya.
Salsa ragu-ragu sejenak lalu mengangguk. “Baiklah kalau begitu!” Namun, dia tidak langsung meletakkan
tangannya ke tangan Jeremi yang terulur, melainkan menuju ke kolam dansa. Pada saat itu, Jeremi terlihat sangat
senang. Dia berpikir, akhirnya saya akan bisa memegang tangannya!