- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 687
Salah satu rekan bisnisnya telah menggunakan saham perusahaan untuk jaminan utang triliunan. Karena hal ini,
perusahaan dijual dan penjualannya langsung diurus oleh bank. Barulah kemudian Donni tahu kalau Donni juga
bertanggung jawab untuk membayar utang lain, yang diatasnamakan dengan namanya.
Inilah utang yang sudah dilunasi Arya semuanya.
Donni marah sekaligus pasrah. Tapi, tidak ada lagi yang bisa dia lakukan untuk mengubah ini semua. Makanya, dia
tak punya pilihan lain dan hanya bisa menerima takdir. Selain itu, dia selalu berencana untuk pensiun suatu hari
nanti.
“Ayah, fokuslah pada kesehatan Ayah dulu,” ujar Salsa menenangkannya. Dia berdiri di dekat tangga lantai dua dan
menatap Arya yang sedang bekerja di depan laptopnya di lantai satu saat dia menelepon Ayahnya. Laki–laki itu
tampak dingin, tegas, dan menawan di saat yang bersamaan.
Sampai sekarang, dia masih tidak percaya kalau bibir lembut Arya sudah menciumnya.
Tasya tiba di perusahaan lebih pagi dari biasanya untuk menemui beberapa tamu penting. Sebagai seorang
desainer perhiasan, dia selalu peduli dan telaten dengan pelanggannya. Meskipun statusnya sekarang lebih tinggi,
dia masih menemui setiap pelanggan dan sikapnya itu membuat pelanggan terpesona.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKurang dari tiga puluh menit dan dua cangkir kopi kemudian, dia berhasil mendapatkan pesanan khusus yang
harganya hampir 20 milyar dari tiga orang wanita terkemuka.
Tasya sadar kalau pasar perhiasan saat ini menjadi lebih kompetitif. Itu artinya, kalau mereka benar–benar ingin
lepas dari metode operasional yang lama, mereka harus berusaha sekuat tenaga dan Tasya ingin menjadikan
Jewelia sebagai perusahaan papan atas dalam industri ini.
Selama Tasya menjadi karyawan Jewelia, dia tahu kalau perusahaan memiliki banyak karyawan yang tidak
produktif. Dia juga tahu para pemalas ini adalah orang–orang di jajaran eksekutif yang menerima banyak tunjangan
besar dari posisi mereka tanpa bekerja dengan baik.
Sambil memikirkan hal itu, Tasya memutuskan untuk merestrukturisasi seluruh perusahaan dan memindahkan
beberapa karyawan.
Dari semua karyawan yang Tasya kenal, dia percaya pada Felly, Luki, serta Mason dan mereka saat ini ada di ruang
konferensi.
Proses restrukturisasi karyawan ini berakhir dengan cepat. Posisi wakil presdir akan dipegang oleh Luki, sementara
Felly naik jabatan menjadi direktur kepala darah. Sementara Mason naik jabatan dan bertanggung jawab untuk
menjalankan operasional bisnis untuk divisi busana Jewelia sebagai manajer umum.
Hal pertama yang dilakukan Tasya adalah memberi mereka posisi yang cocok dengan kemampuan mereka.
Stang harinya, jajaran eksekutif perusahaan Jewelia pun berubah. Semua manajer yang yakin kalau posisi mereka
aman dan mendapatkan tunjangan besar, harus rela diturunkan jabatannya pada posisi yang lebih rendah dan gaji
yang mereka dapatkan juga ditentukan dari kinerja penjualan mereka.
Sementara itu, para karyawan yang bekerja keras dengan tulus dan jujur untuk perusahaan juga naik jabatan
dan direkrut kembali. Untuk sesaat, banyak keluhan dan omelan terdengar di kantor besar Jewelia, sementara
mereka yang direkrut kembali akhirnya sadar kalau manajemen perusahaan memperlakukan mereka dengan adil.
Hal ini membuat mereka semakin termotivasi untuk mengabdikan diri pada pekerjaan mereka.
Setelah Tasya melakukan restrukturisasi di perusahaan, Tasya kembali membaca–baca dokumen di ruangannya.
Tiba–tiba, dia mendengar suara Maya terdengar dari luar ruangan. Dan dari suaranya, dia sepertinya sedang
menahan seseorang dengan gugup.
“Tidak, Anda tidak bisa masuk, Bu Tasya sedang bekerja.”
Meskipun begitu, Maya tidak bisa menghentikan manajer laki–laki yang kekar itu dengan tubuh kecilnya. Ternyata,
manajer laki–laki itu adalah salah satu petinggi eksekutif yang dipindahkan dari posisinya sebelumnya.
Pasrah, dia membuka pintu dan berjalan mendekati meja Tasya. “Bu Tasya, apa maksudnya semua ini?! Saya sudah
bekerja di Jewelia selama 8 tahun. Saya yakin saya harusnya mendapat balasan atas kerja keras saya, tapi kenapa
Anda memindahkan saya begitu saja?!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmMenatap manajer laki–laki di hadapannya yang sedang marah itu, Tasya berdiri dengan tenang. Dia menatap Gilang
Kurniawan, si manajer laki–laki itu, dengan tatapan tajam dan berbicara, “Pak Gilang, saya harus peringatkan Anda
kalau mulai sekarang, Jewelia tidak akan mempekerjakan pemalas. Anda bisa memberikan surat pengunduran diri
kalau Anda tidak mau bekerja sama dengan keputusan pemindahan ini. Saya akan dengan senang hati menerima
surat pengunduran diri Anda.”
“Tasya, kamu pikir kamu sehebat itu? Kamu bukan siapa–siapa selain seorang desainer biasa yang beruntung dan
bisa naik jabatan.” cibir Gilang, setelah itu dia menambahkan, “Dan, kamu berhasil merayu laki–laki seperti Elan
hanya karena kamu punya wajah cantik. Saya beritahu, ya! Saya sudah menjadi seorang manajer di Jewelia jauh
sebelum kamu bekerja di Jewelia! Beraninya kamu menurunkan jabatan saya sekarang!”
Sementara Tasya sendiri juga tidak ingin memanjakan siapapun di perusahaan. Jadi, dia berbicara dengan nada
dingin, “Saya berani melakukan itu karena saya adalah bos di Jewelia! Saya berhak untuk membuat keputusan ini!”
“Tasya, kamu bisa saja memindahkan saya ke posisi lainnya, tapi saya tidak setuju dengan kebijakan pengurangan
gaji. Kalau kamu tidak membatalkannya, saya akan mogok kerja bersama dengan anak buah saya!” Karena Gilang
adalah manajer lama di Jewelia, dia memiliki cukup banyak anak buah.
“Saya tantang Anda kalau memang Anda bisa melakukannya. Kita lihat saja, apakah bukti yang saya punya bisa
membuat Anda di penjara lebih dulu atau aksi mogok Anda yang terjadi lebih dulu.” Setelah berkata seperti itu, dia
menjelaskan semua tuduhannya dengan nada dingin. “Jangan kira saya tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan!
Saya sudah menghitung semua jumlah uang yang Anda transfer tanpa izin selama ini!. Setidaknya ada lebih dari 16
miliar, atau kalau tidak 20 miliar!”