- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 712
Kedua mata indahnya Salsa tampak menyipit. Apakah pria ini sudah mengakui kesalahannya? Ini adalah pertama
kalinya dia mendengar hal itu darinya!
“Keluarga saya dan saya tidak membutuhkan kompensasi darimu.” Setelah mengatakan hal itu, Salsa
mengencangkan cengkeramannya di sekitar cangkirnya dan menggigit bibirnya sebelum melanjutkan, “Selain itu,
saya juga mempunyai sesuatu untuk diakui, karena saya sudah berbohong padamu.”
Arya mengangkat alisnya merasa penasaran. “Apa itu?”
Salsa menarik napas dalam–dalam dan menatap pria di seberangnya. “Saya telah kehilangan benda pusaka milik
keluargamu, dan saya tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.”
Arya pun terdiam karena terkejut selama beberapa detik, sementara itu Salsa menundukkan kepalanya dan
menunggu kemarahan pria itu meledak. Dia telah mempersiapkan diri untuk menahan amarahnya.
“Bagaimana kamu bisa menghilangkannya?” Tanpa diduga, Arya hanya mengajukan pertanyaan dengan
tenang.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSalsa mengangkat kepalanya karena terkejut. “Apakah kamu tidak akan memarahi saya?”
Arya menyeringai. “Apakah kamu ingin saya memarahimu?”
“Saya piki kamu akan memarahi saya. Lagi pula, itu adalah benda pusaka milik keluargamu, dan tak ternilai
harganya.” Salsa berkedip. “Saya tidak bermaksud menghilangkannya. Ketika saya melihat ayah ditangkap dan
dijebloskan ke penjara, saya telah kehilangan benda pusaka itu saat saya bergegas pulang. Sebelum itu, saya selalu
memakainya.”
Mata Arya tiba–tiba menyipit. “Kamu memakainya?”
Ketika Salsa mendengarnya, dia mengira kalau Arya adalah seseorang yang gila kebersihan dan buru–buru
meminta maaf, “Maaf, saya tidak sengaja memakainya, tapi saya tahu itu sangat berharga, jadi saya tidak berani
meninggalkannya di hotel karena takut kalau bisa menghilangkannya. Itu sebabnya saya terus memakainya dan
menyembunyikannya di bawah kerah saya. Tidak ada masalah sampai saya pulang ke rumah.”
“Saya tidak pernah mengatakan kalau kamu tidak bisa memakainya,” kata Arya dengan suara yang rendah. Ketika
Arya yang mewarisi kalung itu, Salsa adalah satu–satunya orang kecuali dia sendiri yang pernah memakainya, dan
Marina mengatakan bahwa orang kedua yang memakai pusaka keluarga hanyalah calon istrinya. Itu sebabnya dia
sangat terkejut ketika mengetahui bahwa wanita ini telah memakainya.
“Saya tahu seharusnya saya tidak membohongimu. Ketika saya mengatakan bahwa saya ingin bekerja untukmu
selama satu tahun, itu hanyalah sebagai alasan. Saya takut kamu akan mengirim ayah ke penjara lagi, jadi saya
pikir kalau saya harus melakukan hal itu agar saya bisa tinggal di sisimu selama setahun, lalu…” Pada titik ini, wajah
cantik Salsa memerah dengan tak terkendali.
Rencana awal yang dibuat Salsa memang cukup tercela dengan caranya sendiri karena ingin berusaha membuat
Arya jatuh cinta padanya dan memaafkannya karena kehilangan pusaka keluarganya. Sekarang setelah Salsa
memikirkannya kembali, hal itu juga tidak adil bagi Arya.
“Lalu apa?” Saat dia melihat ekspresi ragu–ragu di wajahnya yang memerah, Arya sangat penasaran tentang
apa yang akan Salsa katakan selanjutnya.
Salsa selalu jujur sejak dia masih kecil, jadi dia pun tidak banyak berpikir. Dia menarik napas dalam–dalam dan
menatapnya, sambil berkata, “Berjanjilah untuk tidak menertawakan saya.”
“Baiklah, saya tidak akan tertawa.” Ketika Arya melihat ekspresi seriusnya sambil mengatakan hal itu, dia sudah
merasa ingin tertawa. Bagaimana bisa gadis itu membuat permintaan maaf dengan begitu menarik?
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSalsa meniup beberapa helai rambut di dahinya sebelum berkata dengan perlahan, “Inilah yang saya rencanakan.
Saya berpikir karena kamu tidak bisa mendapatkan kalungmu kembali, maka saya akan… saya akan tinggal di
sisimu sedikit lebih lama dan melihat apakah kamu akan jatuh cinta pada saya… Jika kamu jatuh cinta pada saya
dan saya memberitahumu bahwa saya telah kehilangan pusaka milik keluargamu, kamu mungkin memaafkan
saya, jadi… saya akan merayumu…‘
Arya baru saja akan menyesap kopinya dengan elegan ketika dia hampir tersedak minumannya. Dia mencengkram
dadanya dan terbatuk.
Salsa berkedip sebelum berkata dengan wajahnya yang memerah, “Kamu jangan tertawa!”
Arya tak hanya merasa ingin tertawa, tetapi dia juga ingin memarahinya. Gadis itu hampir tak pernah menjalankan
rencananya! Dari awal hingga akhir, kapan dia pernah merayunya?
“Kemudian apa?” dia mengatur ulang ekspresinya dan bertanya.
“Kemudian, saya menyadari bahwa tidak mungkin membuatmu jatuh cinta pada saya,” pungkas Salsa.
Namun, Arya tidak setuju dengannya. Bahkan jika gadis itu tidak mengikuti rencana yang telah dibuatnya, Arya
sudah mulai sedikit menyukainya. Kalau tidak, ketika dia mendengar tentang hilangnya pusaka milik keluarganya,
pria itu pasti akan sangat marah dan ingin memukuli Salsa.
“Salsa, tak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama kamu berusaha, banyak hal yang mungkin terjadi.” Arya
mengisyaratkan padanya melalui kalimatnya.