- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1112 Bertemu Keluarga
Hardi melambai pada Raditya ke arahnya. Dia adalah kakek yang jarang hadir dalam masa pertubuhan Raditya
sampai dia dewasa, dan mereka jarang bertemu satu sama lain di luar acara keluarga. Rasa bersalah pun semakin
menumpuk dari waktu ke waktu, dan sekarang Hardi sudah berada di usia senja, jadi dia ingin menyelamatkan
hubungannya dengan cucunya.
Tak lama kemudian, Starla memberi isyarat kepada Raditya dan Anita untuk pergi ke paviliun, lalu menyuruh salah
satu pelayan membawa Raisa untuk masuk juga.
“Raditya, kenalkan ini Raisa,” Starla memperkenalkan.
Ini adalah pertama kalinya Raisa bertemu putra Starla, tetapi ada rasa keakraban yang membuatnya merasa
nyaman. Dia tersenyum padanya dan berkata, “Senang bertemu denganmu, Raditya.”
“Saya juga merasa senang,” kata Raditya, setelah menerimanya sebagai bagian dari keluarga.
Starla menunjuk wanita di sebelah Raditya dan berkata kepada Raisa, “Dan izinkan saya memperkenalkanmu
kepada istrinya, Anita.”
Anita telah memperhatikan gadis cantik bernama Raisa sejak dia masuk dan mengira bahwa ini adalah putri baptis
yang diangkat oleh Starla. Entah kenapa, kedua gadis itu langsung menyukai satu sama lain.
“Senang bertemu denganmu, Anita,” sapa Raisa dengan manis.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHati Anita terasa hangat saat mendengarnya. Wajahnya berseri–seri sambil mengulurkan tangan untuk memegang
tangan gadis itu, senang bahwa dia telah mendapatkan seorang saudara perempuan. “Jangan jadi orang asing.
Raisa. Ayo kita pergi berbelanja dan makan malam kapan- kapan.”
“Oke,” jawab Raisa dengan ramah, sambil tersenyum.
Saat itu, Rendra sudah masuk ke dalam. Jantung Raisa hampir melompat ke tenggorokannya ketika dia melihat
pria. Sebuah pikiran tiba–tiba terlintas di benaknya, dan wajahnya pun menjadi panas. Jika saya… Jika saya dan
Rendra menikah suatu hari nanti, maka saya tak perlu lagi memanggilnya Om Rendra di depan semua orang!
Astaga, hal itu pasti akan mengejutkan bagi semua keluarga!
“Rendra, kemarilah. Kami tak peduli kalau kamu adalah seorang wakil presiden. Tetaplah bersama kami! Kami akan
saling bercerita tentang keluarga,” ujar Starla, sekaligus melepaskan mantel wakil presiden Rendra.
berat
“Saya datang.” Rendra tersenyum sambil berjalan mendekat dan berhenti tepat di sebelah Raisa. Napas Raisa
tercekat pada kedekatan yang tak terduga ini, dan secara alami dia langsung mengambil langkah ke samping.
Namun, dia tidak menyadari bahwa ada sebuah vas yang tepat di sebelahnya. Raisa akan menabraknya
seandainya Rendra tidak menjangkaunya tepat waktu untuk menghindari akibat buruknya, dan ketika Rendra
memandangnya, tatapannya terlihat sangat lembut dan penuh kasih.
Tak ada orang lain di ruangan itu yang menangkap momen singkat namun intens ini, tetapi Anita melihat mereka.
Untuk sesaat, jantungnya hampir jatuh ke perutnya, dan matanya membelalak
sedikit sambil berpikir, Apakah itu hanya dugaan saya atau apakah itu yang benar–benar terjadi?!
Namun, Anita menyembunyikan keterkejutannya dan tidak menunjukkannya, khawatir kalau dia akan bereaksi
berlebihan. Yang dia tahu, Rendra hanya bersikap protektif terhadap Raisa, seperti bagaimana orang tua biasa
melindungi anak.
“Nona Starla, kamu dipanggil oleh Bu Sherin,” ucap pelayan itu dengan sopan.
“Baiklah, kalau begitu. Rendra, tetap di sini bersama para tamu sementara saya menemui ibu kita,” kata Starla
saat dia keluar dengan anggun.
Rendra menoleh untuk melihat Raditya dan berkata dengan ramah, “Ceritakanlah apa saja yang telah kamu
kerjakan, Raditya!”
Setelah mendengarnya, Raditya menepuk punggung Anita. “Temani Raisa. Saya akan segera bergabung dengan
kalian berdua.”
Anita mengangguk. Dia bergandengan tangan dengan Raisa dan menyarankan dengan riang, “Haruskah kita
menyingkir agar bisa mengobrol tentang wanita?”
Setelah meninggalkan paviliun, Anita dan Raisa menuju ke solarium dan duduk di kursi besi.
Raisa menyangga dagunya dengan satu tangan dan memandang Anita dengan rasa penasaran. “Bisakah kamu
memberitahu saya bagaimana kamu dan Raditya bisa bertemu? Kamu adalah seorang pengusaha dan dia adalah
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmseorang anggota pasukan khusus. Pasti ada cerita yang menarik dibaliknya!”
Anita sangat senang untuk membagikan kisahnya. Wajahnya tampak bersinar merah jambu saat berkata, “Ya.
Kisah kami dimulai karena lipstik.”
Persis seperti itu, Raisa mendapati dirinya mendengarkan salah satu kisah cinta yang paling mendebarkan, yang
intinya adalah bahwa Raditya ditugaskan untuk menjaga keamanan Anita. Mereka saling jatuh cinta satu sama lain
saat dia tinggal di pangkalan militer bersamanya, dan setelah mengakui perasaan mereka, mereka membutuhkan
waktu tiga bulan untuk meresmikan hubungan mereka. Kecemburuan terlihat jelas di wajah Raisa ketika dia
mendengar kisah ini.
“Bagaimana denganmu, Raisa? Apakah ada seseorang yang kamu sukai?” Anita bertanya, setelah dia selesai
menceritakan kisah cintanya yang mempesona, sangat ingin mendapatkan pengetahuan secara langsung tentang
kehidupan cinta Raisa.
Raisa mendongak tepat pada waktunya untuk melihat sekilas sosok Rendra di dekat jendela paviliun, yang berada
tepat di sebelah solarium. Kacanya sedikit berkabut karena hawa yang dingin, tapi dia masih bisa melihat bayangan
pria itu yang menjulang tinggi. Sungguh lucu bagaimana Rendra berdiri begitu dekat, tetapi tampak begitu jauh dari
jangkauannya.
Raisa mengerutkan bibirnya dan mengangguk dengan malu–malu sambil mengakui, “Ada seseorang yang spesial.”
“Benarkah? Apa yang pekerjaannya? Apakah kalian sudah bertemu dengan orang tua masing- masing?” Anita
langsung berubah ke mode interogasi. Dia merasa sangat gembira untuk Raisa. Lagi pula, hanya ada sedikit hal
dalam kehidupan seorang gadis yang dapat menandingi kebahagiaan saat bertemu dengan cinta sejatinya.