- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1120 Saya Mendukung Hubunganmu
Sonia menatap Raisa, tak ingin bertele–tele lagi. Dia beringsut lebih dekat dengannya, menepi ke telinganya, dan
berkata, “Raisa, saya tahu apa yang kamu dan Rendra lakukan di ruang kerja barusan.”
Ekspresi Raisa tiba–tiba berubah begitu dia melirik Sonia. Apa Sonia tahu kalau dia bersembunyi di balik tirai tadi?
“Saya tak paham maksudmu apá.” Raisa pura–pura bodoh.
Ekspresi Sonia kesal saat dia mencibir dan berkata, “Tidak cukup ternyata menjadi putri baptis Keluarga Hernandar,
ya? Kamu bermimpi menjadi nyonya di sini, kan? Memangnya kamu pikir kamu akan bisa menyembunyikan fakta
kalau kamu ternyata diam–diam merayu Rendra di balik punggung semua tetua Keluarga Hernandar? Tapi kamu
tak bisa sembunyi dari saya. Kalau kamu tidak mau saya mengekspos sisi liarmu di muka umum, sebaiknya kamu
menjauh dari Rendra.”
Wajah Raisa berubah pucat, lebih pucat dari bunga–bunga putih yang bermekáran di sampingnya. Dia
mengepalkan tangannya erat–erat, tak pernah menyangka kalau Sonia akan mengetahui hubungannya dengan
Rendra.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMemperhatikan reaksi Raisa, Sonia menjadi sangat senang. Dia sepertinya memahami kelemahan Raisa!
“Apa menurutmu saya perlu pergi ke aula dan melaporkannya kepada Nyonya Hernandar? Apa saya perlu memberi
tahu mereka semua betapa liciknya putri baptisnya ini, yang merayu putranya yang sempurna di balik
punggungnya?”
Saat mereka saling berhadapan, tak satu pun dari mereka menyadari bahwa ada seorang gadis
berdiri di balik semak–semak. Anita datang untuk mencari Raisa, jadi dia mendengar ucapan. Sonia dari awal
sampai akhir.
yang
Bahkan Anita pun tak menyangka Sonia akan begitu berani mengancam Raisa seperti ini di Kediaman Hernandar.
Mengingat cara dia mencoba memukul suaminya sebelumnya, dia yakin bahwa Sonia merupakan orang yang
punya niat buruk.
“Raisa, kamu ada di sini!” seru Anita, melangkah keluar dari balik semak–semak.
Sonia langsung berbalik untuk melihat Anita. Dia baru saja mengancam Raisa, jadi tidak menyenangkan diganggu
seperti ini.
Secara bersamaan, Raisa merasa seperti penyelamatnya telah tiba, jadi dia menghela napas lega sambil berteriak,
“Anita!”
Anita mengulurkan tangannya untuk memegang Raisa, lalu menatap Sonia. “Kamu ada di sini juga? Tadi saya lupa
memperkenalkan diri. Nama saya Anita, menantu Nyonya Hernandar.”
Saar–Sonia berada di aula tadi, dia sudah menyaksikan peringatan diam–diam Anita kepadanya, jadi dia juga tidak
menyukai Anita. Dia tersenyum dan menyapa, “Halo, saya Sonia.”
“Raisa, mereka sudah menyiapkan hidangan di sana. Ayo pergi dan makan bersama!” Setelah berbicara, Anita
tidak repot–repot mengundang Sonia. “Nona Liando, tolong urus dirimu sendiri!”
Anita memanfaatkan keuntungannya sebagai bagian dari Keluarga Hernandar. Dalam hal ini, Anita merupakan
anggota resmi keluarga Hernandar, sedangkan Sonia bukan siapa–siapa.
Sonia mau tidak mau menggertakkan giginya diam–diam. Dalam hati dia bersumpah untuk menunjukkan harga
dirinya dan menginjak–injak Anita begitu dia berhasil menjadi nyonya Keluarga Hernandar. Di sisi lain, Anita
menyeret Raisa keluar dari taman saat mereka berjalan ke sebuah ruangan di tengah paviliun. Raisa
mengerucutkan bibirnya, penasaran apa Anita baru saja mendengar semua perkataan Sonia padanya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmAnita bukanlah seseorang yang suka menyembunyikan sesuatu. Dia membaca raut cemas Raisa dan memutuskan
untuk berinisiatif membahasnya.
“Raisa, saya dengar semua yang Sonia katakan padamu tadi.” Setelah Anita mengatakan itu, dia segera menghibur
Raisa, “Tapi jangan khawatir. Saya ada di pihakmu.”
Raisa berkedip kaget. “Apa kamu… kamu benar–benar mendengar semuanya?”
Anita memegang tangannya dan menjawab, “Ya, saya tahu segalanya, termasuk hubunganmu dan Paman Rendra.
Saya tahu segalanya, tapi jangan khawatir, saya mendukung hubunganmu.”
Mata Raisa terbelalak kaget. Ucapan Anita bak ujian untuk ketahanannya. Dia tahu segalanya tetapi masih
mendukung mereka?
“Yah, pria yang luar biasa seperti Paman Rendra harus dipertahankan dalam keluarga. Bagaimana kita bisa
membiarkan seseorang seperti Sonia mendapatkan semua itu? Kamu berada pada usia yang tepat untuk menikah,
dan kamu tidak punya hubungan darah dengan keluarga Hernandar. Jadi, masuk akal kalau kalian berdua ingin
bersama. Jangan khawatir tentang apa yang dipikirkan
orang
lain.”
Raisa tercengang dengan perkataan Anita, tetapi hatinya dipenuhi dengan rasa syukur dan kegembiraan. Apa
seseorang akhirnya berpikir masuk akal baginya untuk bersama Rendra?