- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 47
Ketika Helen sedang memikirkan rencana jahatnya, berpikir juga olehinya bahwa dia harus menyiap seseorang
yang bekerja di kantor Tasya, untuk membantunya mengambil ponsel Tasya
Sementara itu, Tasya sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tunggal pengumuman hasil kompetisi perhiasan semakin
dekat, dan dia sangat menantikannya. Jika dia bisa memenangkan hadiahnya, rekeningnya akan bertambah 2
Milyar. Untuk masa depan putranya, dia telah menjadi wanita yang cerdas dan penuh perhitungan hingga selalu
berusaha untuk mendapatkan setiap receh dari apa yang bisa dia kerjakan.
Dia ingin menabung sebanyak-banyaknya untuk putranya sehingga dia tidak perlu khawatir tentang biaya sekolah
dan biaya pernikahannya. Meskipun putranya masih kecil, dia sudah membuat beberapa rencana jangka panjang
“Tasya, ada tur ke beberapa toko Jumat malam ini. Tolong luangkan waktumu untuk itu!” Felly datang untuk
memberitahunya.
“Jumat malam? Jam berapa mulainya?”
“Mulai pukul 18.00. Kamu harus membuat laporan yang akan dimasukkan ke dalam penilaian penghargaan untuk
semester kedua tahun ini.” Felly mengingatkannya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKarena hadiah untuk kompetisi tersebut adalah sejumlah uang yang sangat besar, maka Tasya ingin
memenangkannya.
“Baiklah, aku akan datang tepat waktu.” Tasya mengangguk. Bagaimanapun juga, hilangnya kesempatan untuk
mendapatkan penghargaan pada kompetisi yang lalu, cukup membuatnya menyesal.
Karena lusa adalah hari Jumat, Tasya merasa tidak punya pilihan selain meminta tolong ayahnya untuk ke
rumahnya untuk menemani putranya.
Di kafe di sebelah Jewelia, Helen mengajak Maria Pratama, seorang desainer wanita, keluar untuk minum kopi.
Ketika Maria melihat bahwa Helen Sanjaya, yang juga dikenal sebagai pacar Presdir Clan yang mengajaknya minum
kopi, dia sangat bersemangat dan bahagia.
“Apakah Anda benar-benar ingin memesan satu set perhiasan dari saya, Nona Sanjaya?”
“Ya. Saya sangat mengagumi bakal Anda, jadi saya memutuskan untuk memesan satu set perhiasan rancangan
Anda.” Helen berpura-pura angkuh. “Dan, saya ingin Anda melakukan sesuatu untuk saya.”
“Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?”
Tentunya Anda sudah mengetahui mengenai persaingan antara saya dan Tasya. Saya ingin Anda mengawasinya
dan melaporkan segala urusannya kepada saya setiap saat.” Helen memegang secangkir kopi dengan elegan,
bergaya menjadi wanita berkelas.
Karena Maria adalah pendatang baru, dia sangat ingin maju di perusahaan tempat dia bekerja. Kesempatan yang
baik ada di depan matanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak memanfaatkanya? Selain itu, dia juga iri dengan
kemampuan Tasya yang luar biasa dan dia semakin membenci bakat desainnya.
mo
“Nona Sanjaya, sama seperti Anda, saya juga mwmbwm Tawa Mia pikir dhe tek shu momspladen lain, karena
kecantikannya. Selain itu, saya kuual melihat dia yang lalu s ha mae Pafka’
Helen mendengus dingin. Apakah Tasya selalu merayu lan di kanton?
“Terima kasih sudah mendukung saya. Saya merasa sangat marah padanya. Apatite An mernbantu saya, saya
akan memesan perhiasan kepada Anda nilai 1 Milyar.”
k
10 Milyar? Maria menahan rasa terkejut dan bahagianya. Dia akan semiliki hampir saa 10 juz w biaya komisi saja!
Ya Tuhan! Aku akan menjadi kaya.
Auda
“Saya akan mengawasi Tasya, Nona Sanjaya. Jika dia berani merayu Pak Elan, saya akan members sesegera
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmungkin.” Maria menunjukkan kesetiaan dan kepatuhannya kepada Helen.
Setelah merasakan sedikit keganjilan pada diri Maria, Helen mengangguk “Baiklah, sya akan memperlakukan Anda
dengan baik jika Anda bisa bekerjasama.”
Maria bertekad untuk menjilat Helen, maka dia bersiap menjadi mata-mata bagi Helen untuk memantau gerak
gerik Tasya di kantor.
Hari ini, sama dengan hari-hari kemarin yang dilalui dengan pertemuan rutin departemen Ketika Tasya memasuki
ruang rapat, dia menghela napas lega ketika melihat kursi Elan kosong Lagipula, dia muak melihat Elan sekarang.
Namun, terdengar langkah kaki yang tegas datang dari pintu ruang rapat, dan dengan tiba-tiba masuklah seorang
sosok pemimpin. Kesan berkuasa dan siap membuat semua orang yang hadir merasa tertekan saat Elan berjalan
melawan cahaya seperti dewa yang turun.
Begitu melihatnya, Tasya langsung kehilangan kata-kata.
Apa dia tidak punya pekerjaan lain yang lebih penting? Ini hanya pertemuan departemen rutin, kenapa dia harus
hadir?
Kecuali Tasya, para desainer wanita di sini menyarnbut Elan, tetapi orang pertama yang dia lihat setiap kali dia
duduk selalu Tasya. Dengan demikian, para wanita yang hadir semua semandangnya dengan cemburu. tidak
terkecuali Maria. Sekarang dia sedang bekerjasama dengan Helen, sehingga harus ekstra jeli memperhatikan apa
yang dikatakan dan dilakukan oleh Tasya.
Sedangkan Tasya, dia hanya memutar-mutar penanya dengan bosan. Saat peoa berputar, tiba-tiba terlepas dari
jari-jarinya dan meluncur ke arah Elan.