- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 773
Elan menjawab telepon itu. “Halo?”
“Halo, apakah ini Tuan Elan Prapanca?”
“Benar. Saya bicara dengan siapa?” tanya Elan dengan sopan.
Setelah memperkenalkan diri, si penelepon kemudian menyampaikan kabar yang mengejutkan Elan. Arya akan
menikah Sabtu ini?!
“Baik; saya akan hadir.” Setelah itu, Elan bertanya, “Maaf kalau boleh tahu, siapa nama calon pengantin
perempuannya?”
“Namanya Nona Meila Januar, putri seorang pakar biologi terkemuka Keluarga William.”
“Baik, sampaikan salam saya kepada Arya.” Elan menunggu penelepon menjawab sebelum menutup telepon, lalu
masuk ke dalam lift sambil menggenggam ponselnya.
Saya pikir Salsa yang akan menjadi istrinya, tetapi rupanya dia akan menikah dengan orang lain. Ini benar- benar di
luar dugaan.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSementara itu, di Jewelia, Tasya mulai memilah-milah tumpukan dokumen di atas meja setelah rapat selesai. Saat
sedang sibuk, terdengar ketukan pintu.
“Masuk,” jawabnya.
Ketika menyadari bahwa orang di balik pintu adalah suaminya tercinta dan bukan Maya, Tasya pun mengangkat
dagunya dengan berseri-seri. Dia menatapnya dengan penuh kasih sayang. “Apa yang telah membuatmu datang
ke sini?“
Di sisi lain, Elan melepas jasnya, menaruhnya di atas sofa, kemudian berjalan ke belakang Tasya untuk memijat
pundaknya agar ototnya rileks. Tasya bersandar padanya sambil menikmati pijatan, merasakan seluruh cinta dan
kasih sayang suaminya.
“Saya menerima telepon dari keluarga Arya, memberitahu untuk menghadiri pernikahannya Sabtu ini.” Elan
bercerita mengenai panggilan telepon yang dia terima sebelum ini.
“Secepat itu?” Tasya menatapnya sambil terkejut.
Namun, terasa kepasrahan dalam suara Elan. “Salsa bukan mempelai perempuannya.”
Senyum Tasya membeku seketika. Ketidakpercayaan dengan cepat menyelimuti wajalnya saat sberpikir,
Bagaimana bisa bukan Salsa?! Mereka saling mencintai!
“Bagaimana bisa? Kenapa bukan Salsa? Apakah hubungan mereka sudah putus? Baru beberapa hari sejak acara
amal di sini, dan sekarang Arya akan menikah dengan perempuan lain?! Bagaimana dengan nasib Salsa setelah
ini?” Tasya terus mengoceh.
Elan juga berpikir sepertinya Arya tidak akan mungkin melakukan hal ini. Arya yang dia kenal bukan seorang laki-
laki yang suka memainkan hati perempuan.
“Mungkin dia mempertimbangkan masa depan keluarganya dan menerima perjodohan oleh neneknya. Perempuan
yang akan dinikahinya merupakan putri seorang pakar biologi, dan sangat mungkin mereka adalah orang yang
sangat terpandang.”
“Bukan berarti dia bisa mencampakkan Salsa begitu saja, bukan? Apakah Salsa tahu mengenai hal ini? Tidak
mungkin hal ini dirahasiakan darinya, bukan?” Tasya merasa kasihan pada Salsa, merasa hal ini tidak adil baginya.
Mungkin karena menyukai Salsa sehingga secara alami Tasya berpihak pada perempuan ini dan menganggap Arya
menyebalkan.
“Apakah kamu akan memberitahu Salsa tentang hal ini?” tanya Elan.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Betapa sedihnya bila dia tidak tahu apa-apa tentang hal ini dan terus berharap Atya akan mendatanginya?!” Tasya
menggigit bibir bawahnya dan telah membuat keputusan, “Saya akan memberitahu dia.”
“Karena ingin menghiburnya, saya akan ke rumahnya. Kamu yang menjemput Jodi, oke? Saya akan pulang agak
malam,” ucap Tasya pada Elan.
Elan tidak berkata ‘tidak’, karena tidak bisa membela saudaranya dari ibu yang lain terlalu jauh dalam hal ini,
jangan sampai dia benar-benar membuat istrinya kesal.
Tasya mengajak Maya, dan di perjalanan, dia menelepon Salsa menanyai keberadaannya dan apakah mereka
bisa bertemu.
Salsa dan Maya juga memiliki hubungan yang baik, maka Salsa berkata bahwa dia sedang berada di rumah dan
akan mengirimkan alamatnya.
“Kami sebentar lagi sampai, Salsa. Bisakah kamu turun ke bawah? Kita bicara di kafe dekat sini saja.”
Salsa dengan senang hati menyetujuinya, dan baru ketika keluar dari komplek apartemennya dan masuk ke sedan
hitam dia sadar bahwa Tasya juga ikut. “Tasya, saya tidak menyangka kamu juga ikut!”
Mengamati tidak ada semburat kesedihan pada Salsa, Tasya langsung tahu kalau gadis ini tidak tahu apa-apa
tentang pernikahan Arya.