- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 775
Bila sudah memutuskan untuk menikah dengan orang lain, kenapa dia berperilaku penuh gairah dan begini lembut
beberapa malam ini? Mengapa matanya memberikan rasa cinta tanpa pamrih untuknya?
Salsa tahu itu adalah cinta. Dia tidak mengada–ada, ataupun berakting. Itu adalah perasaan tulusnya.
Setelah itu, Salsa berjalan menyusuri lorong gelap, menerima masa sulit terjadi padanya. Arya jelas mencintainya,
tetapi kenapa tiba–tiba menikah dengan orang lain? Orang itu pasti Meila, bukan? pikirnya. Dia adalah pilihan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtpertama Nyonya Besar Marina untuk Arnya.
Saat Salsa masih terus menangis, liba–tiba berbalik dan menggenggam lengan Tasya, dan memohon, “Tasya,
bisakah kamu membawa saya ke acara pernikahannya? Saya.. Saya ingin memberi selamat padanya.” Meskipun
sedang dilanda kesedihan mendalam, Salsa tetap ingin menghadiri pernikahan Arya, bahkan bila harus
menyaksikan dia hidup bahagia selamanya dengan perempuan lain.
Permintaan Salsa membuat Tasya tercengang sesaat lamanya. Khawatir Tasya akan menolaknya, dia pun sekuat
tenaga membuat janji, “Tasya, saya janji hanya akan melihat saja. Saya janji tidak akan membuat masalah… Saya
hanya ingin melihatnya menikah. Tolonglah, saya mohon.”
Tasya merapikan rambut Salsa, jantungnya berdenyut melihat jiwa yang malang dan remuk ini. “Salsa, menurut
saya kamu tidak perlu datang. Kamu hanya akan merasa semakin sakit.”
Salsa tiba–tiba tertawa getir, kemudian menghela napas. “Tahukah kamu, Tasya? Saat mulai dekat dengannya, saya
tidak pernah berani membayangkan memiliki masa depan bersamanya. Saya tahu saya tidak pantas menjadi
bagian masa depannya. Sekarang dia akan menikah, saya tidak meminta banyak; saya hanya ingin melihatnya.
Mungkin dengan begitu akan membantu saya untuk bisa cepat melupakannya.”
Tasya berpikir beberapa saat lalu berkata, “Bagaimana kalau kamu memikirkan lagi tentang hal ini malam ini?
Apabila benar–benar mantap ingin pergi, kamu bisa datang kepada saya kapan saja. Saya akan membawamu
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsebagai asisten saya. Namun untuk sekarang, saya akan antar kamu pulang.”
Salsa mengangguk kemudian berdiri, tetapi karena kakinya terasa lemah, tangannya harus bertumpu di atas meja
untuk membantunya bisa berdiri tegak. Sementara itu, Tasya membantunya berjalan keluar dari kafe.
Setelah mengantar Salsa pulang, Tasya meminta Maya untuk menemaninya beberapa waktu, sedangkan dia
langsung pulang ke rumah.
Di rumah besar itu, setelah ayah dan anak makan malam bersama, Jodi kemudian pergi latihan piano sementara
Elan pergi ke balkon untuk menghirup udara segar.
Elan berbangga diri atas persepsinya, dan beranggapan ada yang tidak beres dengan pernikahan Arya. Akankah
Arya, saudara dari ibu berbeda, meminta kepala pelayan keluarganya untuk memberitahu dia sesuatu sepent