- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 806
“Arya, apa ada sesuatu yang mengganggumu?”
“Tidak, Nek,” kata Arya ketika dia sadar.
“Makanlah kalau begitu. Sudah tidak ada waktu lagi sekarang. Kita harus segera pergi,” saran Marina yang
membuat Arya meletakkan sendoknya. “Saya sudah selesai. Ayo pergi.”
Semua orang melintasi aula menuju tempat parkir dimana tempat belasan mobil mewah hitam berbaris. Rolls-
Royce panjang menjadi mobil yang dipilih Arya untuk menjemput Meila dari kediaman Keluarga Januar.
“Arya, Nenek akan menunggu kalian di kapel. Cepat jemput Meila.”
“Oke.” Arya mengangguk mengiyakan.
Kemudian, Marina masuk ke dalam mobil. Setelah Arya melihat mobil Marina pergi, seorang pengawal di
sampingnya memintanya untuk masuk ke dalam mobil. “Silakan, Tuan Muda Arya!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtArya menahan pintu mobil dan tidak langsung masuk. Dia justru melihat ke arah sebuah jendela. Setelah beberapa
saat berpikir, dia menoleh ke pengawal. “Tunggu disini.”
Kemudian, dia berjalan menuju aula.
Sementara itu, Salsa tampak meringkuk di sofa. Dia merasa sangat tidak nyaman dengan suhu tubuhnya yang naik
secara drastis. Tidak heran dia sakit karena dia duduk di sofa sepanjang malam ditambah dengan suasana hati dan
keadaannya yang buruk.
Demamnya telah membuatnya sangat lemas saat ini. Kemudian, dia mendengar seseorang datang dari arah pintu
diikuti dengan suara dalam seorang pria, “Salsa.”
Salsa membuka matanya. Apa saya bermimpi? Apa Arya benar–benar berjongkok di depan saya? Tapi bukankah
seharusnya dia sedang dalam perjalanan ke kapel sekarang?
Ketika melihat Salsa meringkuk sambil memeluk lengannya dengan tatapan tidak fokus dan keadaan yang
mengerikan, Arya menggendongnya ke dalam pelukannya.
Akhirnya, Salsa terjaga. Dia membuka matanya dan tidak percaya Arya benar–benar menggendongnya.
“Turunkan saya.”
Namun, Arya tidak mempedulikannya. Dia menggendong Salsa ke lantai bawah dan sampai ke mobil Rolls- Royce
panjangnya seolah–olah Salsa–lah yang akan dinikahi Arya.
Ketika Salsa menyadari ke mana Arya membawanya, dia tidak bisa menahan tangis, “Saya tidak bisa duduk di
mobil itu, Arya. Turunkan saya!”
Apa dia sudah gila? Dia seharusnya menjemput Meila dengan mobil ini!
Arya terus mengabaikannya, dan menempatkannya di kursi belakang yang luas di sebelahnya. “Kita ke rumah
sakit,” kata Arya ke pengawal di sampingnya yang terlihat agak bingung.
“Tapi Tuan Muda, Anda seharusnya menjemput Nona Meila.”
“Kirim mobil lain ke sanal” perintah Arya sebelum menutup pintu.
Sementara itu, Salsa yang merasa agak pusing saat dia duduk di dalam mobil, ingin bersandar pada sesuatu. Ketika
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmelihat tubuh Salsa yang lemas, Arya segera merentangkan lengannya dan mendekapnya.
“Arya, ini salah.” Salsa mendorongnya dengan lemah, dan mengira dirinya akan melakukan kesalahan besar.
“Kamu ingin saya meninggalkanmu sendirian?” tanya Arya dengan kening berkerut.
“Ya, tinggalkan saya sendiri.” Salsa mengangguk.
Arya benar–benar tidak ingin mempedulikannya. Tetapi, entah kenapa, dia tidak bisa duduk diam saat melihat Salsa
sakit. Hatinya terasa sakit melihat Salsa seperti ini.
Sementara itu, di kediaman Keluarga Januar, Meila sudah merias wajah dan mengenakan gaun pengantinnya. Yang
tersisa hanyalah menunggu Arya muncul dengan tuksedonya sambil memegang karangan bunga mawar untuk
membawanya ke kapel.
Namun, seiring berjalannya waktu, pengantin prianya masih belum muncul, dan Meila tidak bisa menahan rasa
cemas. Tidak lama kemudian, sebuah mobil menepi di depan rumahnya.
Orang yang turun dari mobil itu adalah seorang pengawal, dan dia berlari ke arah Meila. “Nona Meila, ada sesuatu
yang terjadi, dan Tuan Muda Arya tidak bisa datang. Jadi saya ke sini untuk membawa Anda ke kapel.”
“Apa?” Kabar itu mengejutkan Meila. “Kenapa Arya tidak bisa datang?”
“Ada sesuatu yang penting yang harus dia tangani yang mencegahnya untuk pergi.” Pengawal itu sedikit
tergagap.