- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 978
Dengan wajah datar, Ani terpaksa menjawab, “Ibu, ini teman laki–laki saya yang sudah saya incar selama dua
tahun.”
Henida terkejut. Benarkah Ani sudah mengincar seseorang selama dua tahun? Kenapa saya baru pertama kali ini
mendengarnya?
“Ibu, sebenarnya, saya kurang puas dengan pertunangan yang diatur Kakek untuk saya. Ditambah pula, Raditya
bukan tipe saya. Sejujurnya pembatalan pertunangan itu membuat saya sangat lega.” Dia menunjukkan raut wajah
bahagia saat mengucapkannya.
Tercengang, Henida hanya bisa menatap putrinya saat lanjut bicara, “Ibu, saya akan menyampaikan sebuah
rahasia, tetapi jangan menceramahi saya!”
“Rahasia apa?”
“Pada hari Raditya membatalkan pertunangan kami, saya membiarkannya mengejar Anita. Saya berpikir hanya
karena saya tidak menyukai laki–laki hebat itu bukan berarti perempuan lain tidak bisa! Tebak apa yang terjadi?
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSaya tidak menyangka Raditya jatuh cinta pada Anita sejak pandangan pertama, apalagi mengejarnya!”
“Apa katamu? Raditya mengejar Anita?” Henida tercengang: dia tidak percaya putrinya telah berbuat hal yang
begitu ‘mulya“.
“Bukankah ini luar biasa, Bu? Raditya berasal dari keluarga terpandang. Begitu dia menjadi anggota keluarga kita,
otomatis kita bisa mendapat bantuan dari Keluarga Laksmana di masa depan!” seru Ani sambil berkedip- kedip.
“Dasar anak ini! Waktu itu Darwanti mengatakan bahwa Raditya bukan sosok calon suami yang ideal bahkan kamu
menjodohkannya dengan Anita! Tidakkah kamu takut Darwanti akan marah?” Henida khawatir kakak laki–laki dan
kakak iparnya itu akan menyalahkan putrinya karena perilakunya yang gegabah ini.
“Ibu, ‘masalalı’nya adalah Anita juga memiliki perasaan khusus terhadap Raditya. Bahkan jika Paman Guntur dan
Bibi Darwanti tidak setuju, tidak ada yang bisa ibu lakukan terhadap hal itu. Selain itu, saya yakin mereka akan
menyukai Raditya karena ketampanannya!”
“Ibu juga berharap begitu.” Henida menghela napas lega sambil menatap putrinya dengan perasaan bersalah.
Alasan awal dibuat rencana pertunangan itu karena mereka ingin menikahkan Ani dengan keluarga yang kuat dan
berpengaruh seperti Keluarga Laksmana. Oleh karena itu, mereka tidak menanyakan pendapat Ani sebelum
membuat keputusan yang akan mengubah seluruh hidupnya. Bam sekarang Henida tahu kalau putrinya ini
mengincar laki–laki lain.
Melihat tidak ada tanda–tanda kemarahan di wajah ibunya, Ani menganggap masalah ini selesai.
“Jika tidak ada lagi, saya akan ke kamar!”
“Tunggu dulu, kamu belum memberitahu ibu siapa laki–laki yang kamu incar itu!” ujar Henida, membuat langkah
Ani terhenti.
bertemu dengannya di sana.” Ani lalu pergi ke lantai atas setelah selesai berbicara dengannya.
Setibanya di kamar, dia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Anita, menceritakan apa yang baru saja
dibuatnya. Anita sangat berterima kasih pada Ani; bukan saja tidak marah padanya, dia bahkan juga
membantunya.
“Saya sangat menghargai tindakanmu, Ani.”
“Tidak masalah. Saya menantikan pernikahanmu. Saya akan menjadi pendamping mempelai nanti.”
“Masih belum pasti!” Anita tertawa geli.
“Kalau begitu, cepat wujudkan! Pegang Raditya secepatnya, nikahi dia, lalu melahirkan cicit untuk kakeknya.” Ani
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtertawa.
Wajah Anita berubah merah terang lalu berkata, “Kamu bicara terlalu jauh di depan.”
“Anita, tolong beritahu orang tuamu sehingga saya tidak perlu mengungkapnya. Saya sudah berbicara tentang hal
ini dengan ibu saya.”
“Baiklah, akan saya beritahu orang tua saya.”
Setelah menutup teleponnya, Ani langsung membuka akun sosial medianya, memilih teman laki–laki mana yang
cocok untuk menjadi pacar palsunya, yang akan dibawanya bertemu dengan orang tuanya.
Eldy Himawan. Jantungnya berdegup kencang saat melihat namanya. Dengan gugup, dia mengerahkan keberanian
untuk menekan nomor ponselnya.
“Halo, Ani.” Di seberang telepon, terdengar suara seorang laki–laki yang begitu jelas
“Sedang sibuk apa, Eldy? Saya butuh bantuanmu.”
“Apa itu?”
“Saya ingin kamu berpura–pura menjadi kekasih saya dan pergi ke rumah kakek besok,” ucapnya tegas.
Terasa keheningan singkat dan Eldy jelas tercengang selama beberapa detik sebelum merespon, “Baiklah!”
“Benarkah?” Ani tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
“Iya, benar. Memangnya kapan saya pernah berbohong padamu?”
κα