- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 986
Kedua laki–laki tua itu sedang asyik mengobrol. Begitu Panji tiba, Guntur dan Galih merendahkan suaranya dan
tatapan hormat keduanya tampak terlihat jelas. Keluarga Maldino selama ini banyak dibantu oleh Panji bahkan
Guntur pernah bekerja di bawah Panji untuk waktu yang cukup lama.
Latar belakang Keluarga Laksmana memang luar biasa. Tidak ada keluarga lain di negeri ini yang mampu bersaing
dengan keluarga Laksmana.
“Raditya, kemari dan duduklah di sini.” Guntur memberi isyarat pada Raditya.
Mendengar perintahnya, Raditya langsung mendekat dan duduk. Terlepas identitasnya di dunia luar, hari ini dia
hanyalah seorang anak dari generasi yang lebih muda.
Anita dan Ani duduk berdampingan dan saling berbisik. Kali ini Ani bertemu lagi dengan Raditya, perasaan tergila–
gila yang dia miliki untuknya sebelum ini telah berubah menjadi semacam kekaguman. Selain itu, dia juga
mengakui kalau Anita dan Raditya adalah pasangan yang serasi saat mereka berdiri bersebelahan.
Setelah sesi perkenalan, semua orang kemudian pergi ke tuang makan. Hidangan yang disajikan malam ini luar
biasa mewah, dan Anita duduk di sebelah ibunya sambil melihat para laki–laki saling bersulang. Wisnu merasa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtsangat bahagia hari ini sampai mengeluarkan semua anggurnya yang mahal dari lemari dan menempatkannya di
atas meja. Raditya terlihat minum alkohol malam itu dan ada juga gelas anggur di depan
Eldy.
Saat itu, Anita berpikir, Seberapa kuat dia bisa minum alkohol? Saya tidak pernah melihat dia minum sebanyak ini.
Wajah Raditya tiba–tiba merona merah karena sedikit alkohol yang diminumnya. Setelah meminum dua gelas
anggur, wajah tampannya sudah berkilau merah. Di bawah sinar lampu, wajahnya seluruhnya merah, bahkan pada
pelipis dan keningnya. Anita merasa jantungnya berdebar saat melihatnya. Wajahnya yang mabuk entah mengapa
terlihat menawan di matanya.
Sementara itu, Ani tahu seberapa kuat Eldy minum alkohol, dan mulai sedikit khawatir.
Di tengah–tengah makan malam, para lelaki masih menikmati minumannya sementara yang lebih muda sudah
lebih dahulu meninggalkan mang makan.
Kebiasaan Panji setelah pensiun adalah sesekali menikmati minuman. Maka, saat ini, dia tidak begitu banyak
minum, justru sibuk berbincang dengan yang lain. Dia terus membangga–banggakan masa lalunya dengan
Wisnu.
Raditya mengambil kesempatan ini lalu menarik tangan Anita untuk ke luar, mencari udara segar. Di saat yang
sama, mereka berpapasan dengan Ani dan Eldy yang hendak keluar dan berjalan–jalan juga. “Anita, Raditya, kami
pergi dulu. Sampai berjumpa kembali.” Sapa Ani dengan ramah.
Saat itu, wajah Anita merona tetapi tidak menyangkal kata–kata Ani. Anita hanya menyaksikan mobil mereka
melesat pergi.
Anita menemukan sesuatu yang menarik malam im. Dia langsung tahu dari cara Ani menatap Eldy bahwa dia
menyukai laki–laki itu. Saya berharap Ani juga menemukan kebahagiaannya.
bau alkohol tercium darinya dan Anita mendekatinya dan bertanya, “Apakah belakangan ini kamu ada misi? Jika
tidak, ayo kita menikah!”
Raditya menunduk untuk menatap Anita, “Apakah kamu benar–benar ingin menikahi secepat itu?”
Anita menoleh dan mengangkat mata indahnya, “Bukankali kamu mau menikahi saya secepat mungkin?”
“Tentu saja saya mau,” jawabnya tanpa keraguan.
Sebagai tanggapan, Anita menyematkan senyum bahagia. “Kalau mau, bersegeralah.”
Mata Raditya sedikit mengilat dan berbicara dengan suara parau, “Anita, bisakah kamu memberi saya sedikit waktu
lagi? Saya harus menyelesaikan satu hal terlebih dahulu.
“Apa itu? Berapa lama kamu akan menyelesaikannya?” mata Anita berkedip–kedip dan tiba–tiba merasa sedikit
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmgelisah.
“Saya tidak bisa menceritakan secara rinci padamu, tetapi harus saya lakukan.” Tampak ketegasan di mata Raditya
dan sepertinya ini masalah yang sangat penting baginya.
“Apakah masalah ini akan membahayakan hidupmu?” Anita seketika duduk tegak dan menatapnya dalam- dalam
dengan matanya yang Indah, berusaha menangkap setiap ekspresi yang melintas di wajah Raditya.
Namun, Raditya tetap tenang dan relaks dan tersenyum tipis. “Tidak berbahaya, hanya saja membutuhkan
waktu.”
Anita menangkupkan wajahnya lalu mengerucutkan bibirnya. “Jangan berbohong pada saya, oke?”
Tiba–tiba, matanya bergetar karena sesungguhnya dia memang sedang berbohong padanya. Seketika itu, dia
langsung menyorongkan tubuhnya dan menciumnya dengan penuh gairah demi menutupi kepanikannya.
Saat itu, indera Anita mengencang. Kita sedang berada di rumah Kakek! Dia bahkan tidak merasa perlu untuk
memandang acara saat itu dan berlaku secara pantas!
Namun, semakin Anita panik dan merasa inderanya mengencang, ciumannya terasa semakin menggairahkan
dirinya.
Untung saja, semua orang sedang berada di ruang makan, tidak ada yang memperhatikan kalau pasangan itu
sedang bermesraan di bangku panjang di sudut taman.