- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 159 Terima Kasih
Mata Ratna memperlihatkan kekhawatiran ketika dia mengetahui bahwa putrinya telah memiliki perasaan
kepada Finno.
Sangat mengetahui dengan baik kalau Vivin telah melalui cobaan di masa lalunya dengan cukup baik, yang
Ratna inginkan hanyalah pria yang dapat diandalkan, yang mengenal Vivin dengan baik, memperlakukannya
dengan baik, dan mencintainya dengan sepenuh hati.
Akan tetapi, apakah Finno pria yang tepat untuk bisa memberikan kebahagiaan dalam hidup Vivin? Mencoba
berbaur dengan dunia orang kaya adalah sesuatu yang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan Apakah Finno
seorang pria yang plin-plan dalam sebuah hubungan? Bisakah hubungannya dengan Vivin bertahan dari semua
rintangan yang akan menghadang didepan nantinya?
Vivin sangat mengetahui ibunya memiliki keraguan tentang hubungan mereka. Dengan suara lembut. Vivin
mencoba meyakinkan ibunya, “mamaku sayang. Finno sudah mempertaruhkan nyawanya beberapa kali hanya
untuk melindungiku dari bahaya. Aku sangat mencintai Finno, dan aku yakin dia adalah pria yang tepat untukku
Jadi, janganlah khawatir lagi?
Saat Ratna melihat senyum kebahagiaan di wajah putrinya, Ratna pun akhirnya menyerah.
“Yah, lagipula kamu juga sudah menikah dengannya, kurasa hal yang tepat untuk dilakukan adalah menjalani
hidupmu sebaik mungkin dengannya Aku akan bahagia selama kamu bahagia
Sambil memeluk ibunya. Vivin berkata dengan malu-malu, “mama aku tahu kamulah orang yang paling
mencintaiku, dan kamu harus tahu bahwa kamu adalah orang yang sangat berharga dalam hidupku Tolong
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtjangan khawatirkan aku, karena aku bisa menjaga diriku dengan baik”
“Kamu gadis yang konyol Mata Ratna berkaca-kaca saat dia mengatakan itu.
Finno baru saja kembali dengan makanan dan melihat sebuah pemandangan yang mengharukan. Dia berinisiatif
untuk duduk di dekat pintu agar tidak mengganggu momen mereka berdua.
Puas dengan tindakannya sendiri, membuat sikap Ratna perlahan-lahan menjadi lebih ramah. Herannya. Ratna
justru mengulurkan tangannya ke arah Finno dan mengajaknya untuk berbicara, Finno, kesinilah, ada sesuatu
yang ingin kukatakan padamu”
“Finno Dia menekankan setiap kata dalam kalimatnya untuk menunjukkan betapa seriusnya yang dia katakan.
“Vivin adalah putriku satu-satunya, dan dia telah melalui banyak hal yang sulit ketika dia tinggal bersamaku.
Oleh karena itu, yang kuinginkan untuknya hanyalah seorang pria baik yang tahu bagaimana cara merawatnya
dengan baik, terlepas dari apakah pria itu berkantong tebal atau tidak. Karena Vivin mengatakan padaku bahwa
kamu adalah cinta dalam hidupnya, Aku tidak mempunyai pilihan selain mempercayakan kebahagiaannya
padamu.
Finno berbalik untuk melihat kearah Vivin dengan tatapan takjub.
Finno tahu Vivin pasti telah memberi tahu ibunya tentang sesuatu yang membuat perubahan mendadak dalam
sikapnya.
1/3
Finno masih mengingat dengan jelas saat Vivin meyakinkan ibunya bahwa dia tidak memiliki perasaan apapun
padanya dan pernikahan mereka hanya diatas kertas saja.
Jadi, Ratna memperlakukanku dengan sangat ramah karena Vivin telah memberitahunya jika dia ingin
menghabiskan sisa hidupnya bersamaku?
Memikirkan kemungkinan itu, otot-otot tegang di wajahnya mulai rileks.
Ini sempurna.ltu artinya Vivin akhirnya mengakuiku sebagai suaminya?
Ketika memikirkannya, Finno menatap Ratna dan berkata dengan nada tenang yang diwarnai dengan
kesungguhan, “Bu Willardi, percayalah padaku, aku akan menjaga Vivin dengan baik di masa depan.”
Meskipun Finno bicara dengan tidak jelas, Finno bersungguh-sungguh untuk setiap kata yang dia ucapkan dan
pasti akan menepati janjinya.
Ratna, tersentuh oleh ketulusannya dan mengangguk setuju.
Akhirnya, ketegangan diantara ketiganya menghilang. Sangat mengenal ibunya yang menyukai kesendiriannya,
Vivin pergi bersama Finno setelah makan.
Senyum perlahan nampak diwajah Ratna sambil memperhatikan punggung Vivin saat dia pergi.
Bahkan, Ratna menganggap dirinya sangat beruntung memiliki anak perempuan yang berbakti seperti Vivin.
Akan tetapi, Ratna merasa sangat malu karena dia belum bisa menjadi ibu yang cukup baik untuknya.
Ratna tahu kalau dia telah mengecewakan putrinya. Perasaan bersalah terhadap putrinya semakin kuat setelah
bertahun-tahun.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Akankah Vivin masih mengakuiku sebagai ibunya jika dia mengetahui kebenaran di balik segalanya? Apakah dia
akan membenciku seumur hidupnya?
Sambil menyatukan kedua tangannya, dia berdoa kepada Tuhan untuk kebahagiaan Vivin. Pada saat yang sama,
dia memohon belas kasih-Nya dan memohon kesempatan untuk menebus dosa- dosanya.
Vivin, Ibu tidak pernah melakukan yang terbaik untukmu, tapi aku sangat berharap kamu bisa memiliki
kehidupan yang bahagia dan diberkati.
Setelah meninggalkan apartemen, Finno mengantar Vivin kembali ke kantornya.
Tepat ketika Vivin akan keluar dari mobil, Finno tiba-tiba memanggilnya, “Vivin.”
Vivin segera berbalik setelah mendengar suaranya. Sebelum Vivin bahkan bisa menanggapinya,
2/3
Finno meraih pergelangan tangannya dan menarik Viviri kedalam pelukannya.
Jantung Vivin mulai berpacu saat dia cukup dekat untuk bisa merasakan napas hangat Finno padanya.
Sementara Noah, dia berusaha untuk membenamkan kepalanya ke dalam bajunya sebisa. mungkin.
Pak Normando benar-benar menjadi sangat tidak terduga belakangan ini. Apakah dia memperlakukanku seperti
aku ini tidak kelihatan saja?
Meski merasa canggung dengan Noah di sekitarnya, Vivin tidak cukup kuat untuk melepaskan diri dari
pelukannya. Pada akhirnya, dia hanya bisa memohon dengan wajahnya yang memerah karena malu, “Lepaskan
aku sekarang. Kita bicara ketika kita sudah pulang ke rumah. *
“Terima kasih, Vivin,” dia berbicara dengan nada yang dalam dan serak.