- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 35 Kebahagian untuknya
Selagi Vivin mencoba mengingat kejadian di malam saat Finno tiba-tiba berdiri, dia jadi
tersipu malu. Akan tetapi, Vivin berkata sembari tersenyum, “sebagai pasangan sudah
seharusnya saling percaya”.
Mata Hanung berbinar saat dia menatap Vivin. Dia bertanya, “Vivin apakah Finno pernah
memberitahumu alasan kenapa dia berpura-pura lumpuh?
Terkejut, Vivin menggelengkan kepalanya. Finno mengatakan kalau akan lebih baik jika dia
tidak mengetahuinya secara detail tentang hal itu. Oleh karenanya Vivin tidak pernah
memaksa Finno untuk menceritakannya.
“Sepuluh tahun yang lalu, mobil Finno mengalami kecelakaan. ” disamping itu, Hanung
justru tidak merasa keberatan dan langsung memberitahu Vivin semuanya. “Semua orang
mengira Finno lumpuh diakibatkan oleh kecelakaan itu. Padahal dia hanya terluka dan
kembali sembuh total setelah pergi ke Amerika.”
Vivin mencoba mengingat kembali. Dia sepertinya pernah membaca berita tentang
kecelakaan. mobil itu sebelumnya.
Pada saat itu usianya baru 20 Tahun, Finno baru saja masuk kuliah. Akan tetapi,dia diculik
oleh orang tidak dikenal dan orang tersebut meminta uang tebusan yang sangat besar.
Hal ini menycBabkan kegemparan lalu membuat heboh seluruh berita nasional untuk
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtwaktu yang cukup
lama.
Menurut berita yang tersiar, setelah para penculik itu menerima uang tebusan, mereka
ingin pergi dengan anak kedua keluarga Normando sebagai sandera mereka. Tanpa
diduga, mobil mereka mengalamin kecelakaan di tengah jalan. Para penculik itu tewas
ditempat, sementara. anak keluarga Normando mengalami luka parah.
Bagaimanapun, sebagian besar mengenai detailnya dirahasikan dari publik, tidak ada
yang mengetahui jika kakinya terluka. Mereka hanya tahu bahwa dia terbang ke Amerika
untuk menjalanin perawatan medis dan dia menjadi lumpuh setelah kejadian itu.
“Aku hanya mendengar beritanya secara samar-samar,” gumam Vivin. “Jadi, selepas
keadanya. membaik setelah dari America, dia masih berpura-pura lumpuh?
“Ya.” Hanung memiringkan kepalanya kesamping. “tapi apa kamu bisa menebak kenapa
dia melakukannya?
Vivin semakin penasaran.
Hanung benar-benar berbeda dari Finno. Dengan kepribadiannya yang menyenangkan, dia
pasti sangat terkenal dikalangan para wanita, kan?
“Aku harus menebak?” Vivin berpura-pura merenung, “apakah Finno tidak mendapatkan
perhatian dari keluarganya?
1/2
Sebenarnya, Vivin juga bertanya-tanya kenapa Finno harus sampai berpura-pura lumpuh.
Karena sekarang, Vivin sudah memiliki asumsi sendiri.
Bagaimana juga, dia bekerja di dunia jurnalisme. Meskipun dia tidak begitu tahu banyak
tentang keluarga clit ini, dia juga tidak sepenuhnya tidak mengetahui apa-apa. Vivin bisa
menebak jika keluarga Normando memilik andil besar dalam usaha keras Finno untuk
memalsukan
kondisinya.
Vivin belum pernah bertemu dengan Marthin, kakak laki-laki Finno dan Ayah Fabian
sebelumnya. Namun, beredar rumor jika Marthin adalah pria yang sangat ambisiusn dan
kejam. Seiring dengan bertambahnya umur tetua Normando, maka Marthinlah yang
menjalankan bisnis keluar Normando.
Di sisi lain, Finno malah mengambil jalan yang sama sekali berbeda dan itu tidak ada
hubungannya dengan keluarga Normando. Finno memulai bisnisnya sendiri untuk
menghindari konflik dengan kakak laki-lakinya.
Karenannya, Vivin menjadi penasaran, apakah Finno berpura-pura lumpuh karena dia
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkhawatir kepada Marthin.
Ini hanya tebakan serampangan. Namun setelah mendengarkan penjelasannya, muncul
sedikit kekaguman di mata Hanung saat dia menatap Vivin. “Tidak buruk, Vi. Ternyata
kamu cukup pintar.”
Vivin terkekeh malu. “Kurasa aku terlalu banyak menonton sinetron.”
Hanung menahan tawa. “Kalau bisa dibilang bisnis keluarga Normando sangat besar. Jadi
akan ada drama keluarha, dan itu mungkin bisa jadi serumit sinetron-sinetron yang ada.
Bagaimanapun, sekalipun Finno adalah orang yang sukses sekarang, dia telah menjalani
kehidupan yang sulit.”
Vivin tertegun sejenak sebelum dia kembali sadar dan mengangguk pelan.
Selam sepuluh tahun, dia harus duduk di kursi roda meskipun dia sebenarnya baik-baik
saja. Finno bahkan harus waspada terhadap keluarganya sendiri. Itu pasti sangat sulit
untuknya.
“Jadi,” lanjut Hanung. Kali ini, senyumnya memudar dan ekspresinya berubah serius.
“Vivin. kamu harus membuatnya bahagia.”
Tertegun. Vivin tidak menyangka jika Hanung tiba-tiba mengatakan hal itu.
Membuatnya bahagia?Tapi kebahagian seperti apa yang bisa kuberikan?
Sebelum Vivin bisa menjawab, dia tiba-tiba saja mendengar suara langkah kaki mendekat
ke arah mereka. Terdengar suara yang dingin berkata “Apa yang kalian bicarakan?”